Memaknai Valentine day & Maulid Nabi

IKHSAN
TERJADINYA dua peringatan hari yang berdampingan pada bulan yang sama yaitu, Valentine’s day (14/2) dan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW (15/2), masing-masing mempunyai latar belakang keagamaan yang berbeda. 

Muhammad SAW adalah teladan bagi umat manusia, dengan memperingati hari kelahirannya yang lebih dikenal dengan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, kita tingkatkan Amal Ma’ruf Nahi Munkar di tengah masyarakat umat muslim tentunya. Untuk itu, sebagai penghormatan, pada hari inilah kita setidaknya bisa mengingat hari lahirnya Nabi yang kita cintai pada tanggal 12 Rabiul awal dalam penanggalan Hijiriah. Seseorang yang diberi hidayah ALLAH sebagai penerang dengan membawa ajaran Islam hingga akhir zaman. 


Perayaan Maulid Nabi diperkenalkan oleh Abu Said Al-Qakburi, seorang Gubernur Irbil di Irak pada masa pemerintahan Sultan Salahuddin Al-Ayyubi di tahun (1138-1193). Tujuannya adalah untuk membangkitkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW, serta membangkitkan semangat juang kaum muslim pada masa itu yang sedang terlibat perang Salib melawan pasukan Kristen Eropa dalam upaya memperebutkan kota Yerusalem dan sekitarnya. 

Umumnya masyarakat muslim di Indonesia menyambut Maulid Nabi dengan mengadakan perayaan keagamaan seperti pembacaan Shalawat Nabi, syair Barzanji dan pengajian. Partisipasi dalam ritual perayaan hari besar Islam ini umumnya dipandang sebagai ekspresi dari rasa keimanan dan kebangkitan keberagamaan bagi para penganutnya.  

Sedangkan Valentine’s day adalah  perayaan yang dimulai pada abad ke-6,  diyakini berasal dari kebudayaan Katolik Roma oleh Santo Valentinus. Paus Gelasius I, disinyalir membuat hari Valentine untuk menyaingi hari Lupercalla sebuah perayaan Lupercus Dewa kesuburan yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Dipercaya bahwa dengan itu mereka akan dikaruniai kesuburan dan bisa melahirkan dengan mudah, yang jatuh pada tanggal 15 Februari. 

Hingga saat ini, hari Valentine tidak hanya dirayakan oleh segelintir orang, tetapi hampir di seluruh Dunia memperingatinya sebagai hari kasih sayang. Muda-mudi masa kini semakin menikmati kehadiran Valentine’s day yang berkembang sejalan dengan eksploitasi cinta, seks bebas serta materialisme. Valentine tidak saja dikenal para remaja, tapi juga sudah dikenal dan dirayakan oleh anak-anak belia tingkatan SD. Jelas sudah tergambar bahwa tahun demi tahun, hingar bingar perayaan Valentine kian bertambah intensitasnya. 

Melihat dari pandangan Islam, ternyata Valentine adalah sebuah perayaan yang harus dijauhi oleh kaum muslimah dan muslimin sekalian, karena Valentine merupakan ritual keagamaan yang disajikan oleh umat Kristen. Dengan kata lain, merayakan hari special seperti Valentine merupakan inovasi atau bid’ah yang tidak memiliki dukungan dari ajaran agama. Tidak diragukan lagi banyak praktek-praktek yang tidak sesuai dengan ajaran agama pada perayaan tersebut, praktek-praktek seperti itu dapat menghalangi masyarakat akan makna cinta sejati dan altruisme yang dampak lebih luasnya dapat terjadi penurunan nilai-nilai moral di tengah masyarakat. Oleh karena itu, setiap bid’ah yang seperti itu hukumnya haram menurut Islam. (***)

Post a Comment

Previous Post Next Post