Batubara Sumbar Perlu Sentuhan SDM Profesional

Drs Syafrial
Nusantaranews, Padang -- Saat ini,  sektor pertambangan berkontribusi sekitar 3 persen dalam perekonomian daerah Sumatera Barat. Sebagian besar diantaranya disumbangkan oleh  batubara. Dari sejarah pencapaian ekonomi daerah, batubara sebelumnya  telah memberikan kesejahteraan yang relatif baik bagi masyarakat Sumbar.  Hal ini ditunjukkan oleh kontribusinya yang cukup besar, yakni sekitar  10 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumbar, dimana sebagian  besar diantaranya diproduksi untuk memenuhi pasar internasional.

Namun  demikian, sebagai sumberdaya alam yang tidak dapat dipengaruhi, potensinya terus tergerus dan sumbangannya pun memperlihatkan penurunan  yang relatif tajam dalam PDRB Sumbar. Sebagian daerah dengan  wilayah bergunung, berbukit, berlembah serta dilalui banyak sungai dan  laut, Sumbar memiliki potensi pertambangan yang cukup besar dan beragam.  Baik dalam bentuk primer dan tentunya untuk produk olahan.

Karena  potensi yang cukup tersedia tersebut, pemerintah daerah Sumbar bertekad dan berupaya agar potensi ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya  untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Berbagai upaya telah  dilakukan, mulai dari penyajian data sampai dengan mempromosikan  potensi tersedia. Baik kepada kalangan pengusaha dalam negeri maupun  kalangan pengusaha luar negeri. Akan tetapi, hasilnya dirasakan belum optimal. Produk yang dipasarkan masih dalam bentuk produk primer dan kontribusinya dalam PDRB pun belum memperlihatkan peningkatan. Di sisi  lain upaya pengolahannya pun belum berkembang dengan baik.

Perkembangan  yang relatif lambat ini tentunya dipengaruhi berbagai faktor. Untuk  meningkatkan eksploitasi produk primer, faktor penting yang mempengaruhinya adalah letak dan posisinya yang berada di hutan lindung. Sehingga, eksplorasinya memerlukan persetujuan dari pemerintah pusat.  Namun tidak jarang juga banyak pihak berpendapat bahwa penyajian data  yang akurat dan komprehensif sesuai dengan tuntutan pengusaha menurut  jenis potensi pertambangan belum lagi dapat dilakukan.

Dengan  kondisi ini, data yang disajikan belum mampu mendorong minat dan semangat pengusaha untuk beraktivitas secara riil dalam sektor  pertambangan batubara. Permasalahan dalam penyajian data yang kurang  akurat, juga ditentukan dalam kaitannya dengan pengolahan hasil  pertambangan secara keseluruhan.

Untuk dapat menyajikan data  secara akurat dan komprehensif, dibutuhkan sumber daya manusia (SDM)  yang profesional, memiliki daya kreativitas dan tidak pernah merasa puas  dengan apa yang telah dilakukan sebelumnya, sehingga menimbulkan semangat dan minat baca yang tinggi terhadap bidang tugas yang digeluti.

Tentunya upaya untuk menghidupkan SDM seperti ini perlu terus  didorong dan dikembangkan. Apalagi bila dikaitkan dengan potensi  pertambangan yang beragam, sehingga membutuhkan sumber daya manusia  berkualitas yang beragam pula sesuai dengan potensi yang tersedia. Kita  menyadari bahwa khusus di kalangan pemerintah daerah relatif sulit mendorong upaya peningkatan SDM. Ini dilihat dari faktor umur, walaupun  ke depan untuk meningkatkan kemampuan itu mulai dari lahir sampai ke  liang lahat dan fasilitas pun cukup tersedia untuk perwujudannya.

Oleh  karena itu, diperlukan cara dan metode tersendiri, sehingga setiap  sumber daya manusia di sector pertambangan terus menerus terdorong untuk  peningkatan kualitas masing-masing. Untuk mendapatkan hasil  yang optimal, upaya untuk meningkatkan SDM yang berkualitas sebagaimana  diungkapkan di atas memerlukan upaya terpadu dan terkoordinasi, karena  membutuhkan pertimbangan dan masukan dari berbagai pihak.

Penyelenggaraan  seminar merupakan salah satu upaya untuk mengkoordinasikan unsur  terkait. Seminar pengembangan SDM yang digelar oleh Badan Diklat ESDM sangat tepat dan strategis untuk dilaksanakan, papar Asisten II Pemprov Sumbar Drs Syafrial saat membacakan sambutan Gubernur  dalam Seminar Pengembangan SDM Sub Bidang Batubara Regional Provinsi Sumatera Barat di lantai 6 Best Western  Premier Basko Hotel Padang, Kamis (25/11).

Bertindak selaku Moderator, Ir. Dedy Mulyadihardja, M,Sc (Ketua Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik UNP, yang peserta berasal dari kalangan birokrat (Dinas Perindag Sumbar, Dinas Perindag Tamben Kota Padang, Dinas Tamben Kab. Sijunjung, dari lingkungan  akademik (Cemara UNP, FT UNP) STTIND, ITP), perusahaan pertambangan dan  enerji (PT Bukit Asam, PT Semen Padang), asosiasi (Asosiasi Pertambangan  Batubara Indonesia/APBI Sumbar).

Pada kesempatan itu, peserta juga berkesempatan  mendengarkan paparan Direktur Eksekutif APBI, serta sosialisasi program  beasiswa untuk pendidikan inspektur dan manajemen pertambangan dan  energi oleh Direktur PT Akamigas. ede
Previous Post Next Post