Fikiran Manusia Tergerus Teknologi

Keadaan dunia cenderung kian mengalami kekacauan dari waktu ke waktu, semakin kejamnya sifat-sifat manusia, merupakan kenyataan yang tumbuh sejajar dengan kian meningkatnya perkembangan ilmu pengetahuan modern dan ditemukannya berbagai teknik serta inovasi yang sangat gilang gemilang di berbagai kehidupan.

Oleh karena setiap keadaan, kejadian dan peristiwa tunduk pada hukum sebab akibat, maka keadaan dunia yang sekarang ini penuh dengan kekacauan dan permusuhan perlu dikupas serta diteliti secara cermat, bertujuan supaya dapat menemukan sumber utama dari tertibnya segala kekacauan yang kini melanda kehidupan sehari-hari.

Temuan tekhnologi canggih yang sangat gemerlapan, perkembangan ilmu pengetahuan yang berkuasa, haruslah disesuaikan dengan kebutuhan akan perkembangan lebih lanjut dari ilmu pengetahuan dan tekhnologi dimaksud. Pendidikan yang hanya didasarkan pada tuntutan kebutuhan ilmu pengetahuan dan teknik semata-mata adalah jenis pendidikan yang lebih mengendalikan diri pada perkembangan akal dan logika manusia saja. Terbukti, bahwa pendidikan demikian hanya dapat menghasilkan keluaran berupa jajaran cerdik pandai yang mempunyai fikiran sehat saja, tetapi dalam pandangan jagadnya mengandung asas-asas fikiran yang salah.

Fikiran yang salah, filsafat yang mengandung kesilafan, sekalipun sangat kecil dapat menimbulkan kerusakan maupun kelumpuhan yang sangat serius di dalam setiap organisasi kemasyarakatan kenegaraan. Kecenderungan memusatkan perhatian kepada keadaan yang dapat disaksikan oleh panca indera, dengan semakin tingginya perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, maka semakin banyaklah jumlah manusia yang tertipu serta terjerat di dalam bayangan berdimensi tiga.

Nafsu, tuntutan untuk menguasai dan mendominasi kehidupan, merupakan sumber dari kesesatan yang mengikat dunia dan masuk ke dalam rangkaian kesulitan, kesukaran, kekurangan serta kesengsaraan yang sangat tidak terperihkan, yang pada gilirannya akan memicu munculnya konflik dan peperangan. Semua ini adalah rangkaian akibat atau hasil yang keluar dari pemikiran yang bersifat akali, sehingga fikiran sehat yang di agung-agungkan tadi ternyata mengandung sesuatu yang sangat tidaklah sehat.

Fikiran yang benar, yang memenuhi cita-cita abadi dan sarat dengan aspek-aspek kepentingan umum serta kebenaran yang hakiki niscaya akan dapat menyebarluas seperti api menyala, sekalipun bila hanya diucapkan secara sepintas kilas dari suatu tempat terpencil yang kurang dikenal. Sebaliknya fikiran yang salah, cenderung akan merusak tertib kehidupan.

Nampaknya, belum ada satu periodepun dalam rentang sejarah kehidupan yang sudah cukup panjang ini menampilkan gejala kekacauan seperti saat sekarang. Paham-paham yang sesat ini banyak dijajakan orang, sebagian diantaranya berhasil menembus bagian dalam dari sendi-sendi kehidupan, sehingga merasa terdesak dan tertekan ke dalam tabung paksaan hidup yang bukan kodratnya. Terombang ambing dan terpental oleh amukan gelombang badai kecongkakan, serta kerakusan yang nyaris tanpa tara.

Tak dapat disangkal lagi, bahwa hasil ilmu pengetahuan dan teknik dalam khuluk yang indah, ternyata tidaklah disertai dengan ketentraman. Bahkan sebaliknya, dunia dan manusia semakin terjebak dalam kesulitan, serta semakin mudah melakukan pembunuhan tanpa harus pernah merasa berdosa, dengan alasan bahwa semua itu dilakukan demi tegaknya keadilan dan tertib kehidupan yang mendasar. Untuk keamanan dan ketentraman, serta demi pelaksanaan suatu misi suci.
IKHSAN

Post a Comment

Previous Post Next Post