Cuaca Ekstrim, Kehidupan Nelayan Terancam

Cuaca yang ekstrim dan tidak menentu membuat para nelayan di daerah kawasan purus enggan untuk melaut. Dikarenakan gelombang yang cukup tinggi serta tidak mau mengambil resiko yang bisa mengancam keselamatan nyawa, maka nelayan untuk sementara menghentikan untuk melaut, ungkap Junaidi (35), ketika ditemui kemarin (21/7), dikawasan Purus V.

Imbas dari cuaca yang tak menentu ini, nelayan seperti menemui jalan buntu untuk melaut, sehingga mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka pun terancam akibat cuaca yang tidak menentu pada saat sekarang ini, tambah Junaidi.

Karena nelayan banyak yang tidak melaut harga ikan dipasaranpun melonjak secara drastis. Biasanya harga ikan berkisaran antara 5-10 ribu sekarang menjadi 15-25 ribu, untuk ikan ukuran kecil.

Efek domino dari melonjoknya harga ikan, membuat minat pembeli menurun secara drastis. Kawasan jalan samudera, biasanya pada saat pagi hari banyak pembeli, sekarang berkurang hingga 30 %, ini yang disampaikan Ronny salah seorang penjual ikan segar dikawasan jalan samudera tersebut.

Nelayan mengharapkan agar pemerintah bisa mensiasati bagaimana nelayan bisa melaut dalam keadaan kondisi cuaca yang cendrung berubah-ubah bahkah ekstrim sehingga nelayan tidak kehilangan mata pencaharian mereka dan dapurpun bisa ngemul, urai Junaidi. mon/daniel

Post a Comment

Previous Post Next Post