Dengan dipilih dan dilantiknya Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah beberapa waktu, tentu banyak harapan yang tertumpang kepadanya. Diantaranya, mereka ingin merasakan kehidupan sejahtera dan maju dalam segala bidang.
Selain itu, Mahyeldi bisa menjadi pionir dalam membangun sumbar untuk tiga tahun mendatang dengan mempertahankan kultur budaya kearifan lokal "adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah".
Tentu, semua keinginan itu tidak akan tercapai apabila di dalam kepemimpinannya hanya kepemimpinan di balik meja. Artinya, dalam mengimplementasikan harapan masyarakat itu, Ia tidak duduk-duduk di belakang meja dengan menunggu laporan dari bawahan saja.
Ini disampaikan Ketua Pemuda Pancasila Kota Padang Roy Made Oka yang akrab disapa Boni, kepada wartawan nusantaranews, beberapa waktu lalu.
"Kita tidak menampik, selama Mahyeldi menjadi Walikota Padang, memang banyak hal yang telah dilakukan, terutama peningkatan dan perbaikan bahu jalan dan pembangunan jalan disepanjang pantai serta riol yang ada di Kota Padang". Ucapnya.
Dan itu patut di apresiasi. Karena dampak yang dihasilkan jelas. Seperti tingginya tingkat kunjungan wasatawan ke Kota Padang sehingga pergerakan ekonomi masyarakatpun meningkat. Tentunya, hal ini perlu pertahankan dan ditingkatkan.
"Pertanyaanya, sanggupkah pengalaman kinerja Mahyeldi selama memimpin Kota Padang, bisa di implementasikan ke tingkat Provinsi. Karena dalam memimpin Sumatera Barat, tidak semudah memimpin Kota Padang!, tegas Boni.
Apalagi, di sini banyak kepentingan yang tidak mudah untuk dikendalikan.
Terlepas dari itu, sebagai orang yang telah mengemban amanah memimpin Sumbar, kita perlu mensupport hal yang baik, dan mengkritisi bila tidak sesuai dengan kepentingan masyarakat.
Mudah-mudahan, harapan atau keinginan masyarakat ini bisa Ia wujudkan. Kata Boni mengakhiri. Aan/N3
Post a Comment