Benarkah Laporan BPJS, Pertumbuhan Ekonomi Melambat

Oleh : Anisa Rahmi Tania 
(Aktivis Dakwah)

Indonesia, negeri yang konon dahulu memiliki julukan Jamrud khatulistiwa, negeri dengan sejuta potensi dan kekayaan yang melimpah ruah, kini tinggal kenangan. Kehancuran ekonomi seakan sudah di pelupuk mata. 

Dilansir dari CNBC Indonesia - Perekonomian Indonesia tumbuh, ya tumbuh tapi melambat. Jangankan menagih janji pertumbuhan 7% di awal kampanye Joko Widodo (Jokowi) 2014 lalu, ekonomi Indonesia tak mampu bergerak dari 5%.

Perlambatan ekonomi Indonesia kian nampak sejak triwulan I-2019. Dan BPS baru saja melaporkan ekonomi Indonesia tumbuh melambat pada triwulan III-2019.
Dampak dari merosotnya ekonomi negeri, angka pengangguran kian tak terkendali. 

Menurut IDTODAY.CO - Belakangan angka pengangguran di Indonesia dikabarkan menurun, namun nyatanya berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tengah tahun ini, tercatat ada 5,01 persen penduduk produktif yang menganggur. 

Indonesia tertinggal dari Laos dan Kamboja, yang secara berurutan mencatatkan 0,60 persen dan 0,10 persen pengangguran dalam data BPS. Artinya, ini memang menjadi angka terendah dalam sejarah Indonesia, tetapi tetap menjadi yang tertinggi kedua di Asia Tenggara.
Ditambah dengan melihat angka kemiskinan yang tak lebih baik dari tahun-tahun lalu, sebagaimana dilaporkan oleh Asian Development Bank (ADB) bahwa sebanyak 22 juta orang Indonesia masih menderita kelaparan.

"Banyak dari mereka tidak mendapat makanan yang cukup dan anak-anak cenderung stunting. Pada 2016-2018, sekitar 22,0 juta orang di Indonesia menderita kelaparan," terang laporan tersebut dikutip dari laman resmi ADB, Rabu (6/11).(www.cnnindonesia.com)

Kondisi Rakyat Kian Parah Akibat Diterapkan Sistem yang salah.
Indonesia adalah negeri dengan sejuta potensi, jika kita menoleh sumber daya alam Indonesia maka rasanya aneh jika negeri ini harus menderita kelaparan dan kemiskinan. 

Namun sayangnya bertahun-tahun negeri ini berdiri kondisi ekonomi negeri ini  semakin sakit.  Para penguasa di negeri ini mendahulukan para asing penjajah yang hendak menguasai kekayaan alam Indonesia. Kita bisa lihat bagaimana sikap pemerintah dengan kebijakan-kebijakannya yang semakin pro terhadap asing, kebijakan kapitalistik yang semakin liberal. Ini terbukti dengan adanya rencana penghapusan IMB dan AMDAL supaya bisa menarik investor asing sebesar-besarnya.

Padahal visi semacam ini tentu bertentangan dengan visi yang mementingkan rakyat kecil. Karena jika IMB dan AMDAL sampai dihapus, rakyat kembali yang akan menjadi korban. Sebelum penghapusan saja sudah banyak kejadian pembangunan tanpa izin, apalagi jika dihapuskan. Maka negeri ini akan benar-benar berpindah kepemilikan. Rakyat Indonesia seakan hanya numpang tinggal, sementara orang asing yang berkuasa. 

Tidakkah pemerintah memikirkan dampaknya? Nampaknya pemikiran penguasa dan pejabat negeri ini sudah benar-benar dikuasai pemahaman sekuler dan kapitalistik, sehingga tak menjadi masalah lagi jika rakyat kecil yang terinjak. 

Merujuk definisi dari Wikipedia, Kapitalisme atau Kapital adalah sistem ekonomi di mana perdagangan, industri dan alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan memperoleh keuntungan dalam ekonomi pasar. Pemilik modal dalam melakukan usahanya berusaha untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya.

Dengan prinsip tersebut, pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna memperoleh keuntungan bersama, tetapi intervensi pemerintah dilakukan secara besar-besaran untuk kepentingan-kepentingan pribadi.

Tepat, sistem ini hanya menguntungkan bagi para pengusaha dan pemodal alias orang yang berduit. Sehingga jelas tidak layak digunakan untuk menata masyarakat yang "adil dan beradab". Negara korporasi adalah julukan yang pas untuk negeri ini dimana penguasa berperan ganda sebagai  pengusaha sehingga tidak ada lagi kepentingan rakyat melainkan kepentingan pribadi. 

Sejahtera Hanya Dengan Islam
“… Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu …” [Al-Maa-idah: 3]

Duhai kaum muslim, seharusnya kini mata kita terbuka. Telah jelas di hadapan kita,bagaimana sistem kapitalis  yang tegak di atas asas sekulerisme bukanlah sistem yang layak untuk menyelesaikan permasalahan bangsa.

Ketika rasa takut kepada tuhannya dan rasa tanggung jawab terhadap amal perbuatannya semakin terkikis, maka hilang sudah rasa tanggung jawabnya terhadap permasalahan dan penderitaan rakyat. 
Hanya sistem Islamlah yang mampu mengayomi umat manusia. Sistem manusiawi yang diciptakan sang pemilik alam untuk segenap alam.

 Islamlah satu-satunya yang memberikan solusi tanpa mendatangkan masalah baru. Karena Islam, bukan hanya agama ritual. Dia sempurna dengan seperangkat aturan yang paripurna. 
Islam adalah sistem kehidupan yang sempurna sejak lahirnya,  aturan yang  paripurna berasal dari sang Pencipta maka tidak perlu lagi kita meragukannya. Terbukti jelas bagaimana Islam memimpin 2/3 dunia selama 13 abad, sepi dari berbagai pelik permasalahan. 

Maka bila penguasa negeri ini sungguh serius memecahkan persoalan negeri hanya satu yang harus ia lakukan yakni mengganti sistem kapitalisme yang mencengkram negeri ini dengan sistem Islam yang akan memberikan rahmat bagi seluruh alam. 
Wallahu’alam bishawab

Post a Comment

Previous Post Next Post