*Sebuah Refleksi 74 Tahun
Perjalanan Menikmati Kemerdekaan*
Ngawi,- Peringatan HUT Kemerdekaan RI selalu memiliki arti
yang mendalam bagi seluruh rakyat Indonesia. Pasalnya, 17 Agustus menjadi
kemenangan serta kemerdekaan bangsa Indonesia atas para penjajah.
Seperti
halnya bagi Danyonarmed 12/Divif 2 Kostrad Mayor Arm Ronald F Siwabessy. Saat diwawancarai melalui seluler miliknya,
orang nomor satu ditubuh Armed 12/Divif 2 Kostrad tersebut mengatakan,
menginjak usia yang ke-74 tentunya bangsa kita telah mengalami berbagai
kemajuan di semua bidang. Pendidikan, ekonomi, kesehatan, pembangunan
infrastruktur serta bidang-bidang yang lain, termasuk pertahanan khususnya TNI
AD semakin berkembang.
Seiring
perkembangan lingkungan strategis serta perubahan spektrum ancaman yang sangat
dinamis, kehebatan TNI-AD tidak hanya ditentukan oleh Alat Utama Sistem Senjata
(Alutsista) yang modern saja. Namun, pembangunan kualitas SDM prajurit,
pengembangan organisasi dan peningkatan profesionalisme prajurit merupakan
tolok ukur mewujudkan TNI yang handal dalam menjaga kedaulatan bangsa, bebernya
Sabtu 17 Agustus 2019.
Selain
itu, menurutnya, dukungan dari segenap rakyat juga sangat krusial. Sebagaimana
sering kita dengar slogan “Bersama Rakyat TNI Kuat”, dukungan rakyat adalah kekuatan
penentu dalam konteks mempertahankan kedaulatan NKRI yang begitu luas
wilayahnya.
Saat ditanya apakah dengan terpenuhinya
Alutsista canggih, SDM yang mumpuni dan organisasi yang besar akan menjamin
keamanan serta kedaulatan bangsa dan negara kita?
Almamater
Akademi Militer tahun 2002 tersebut menjelaskan, mungkin ada baiknya sejenak
kita kembali mengenang masa dimana para pendahulu bangsa Indonesia berjuang
demi mencapai kemerdekaan.
“Seperti
yang diingat oleh sejarah bangsa kita, bahwasannya kemerdekaan yang diraih oleh
Indonesia diperoleh melalui perjuangan yang sangat panjang. dengan segala
keterbatasan,” jelasnya. “Baik ilmu pengetahuan, teknologi serta persenjataan.
Namun, dengan segala keterbatasan tersebut sejarah mencatat bahwa bangsa kita
mampu mengusir penjajah dengan diproklamirkannya kemerdekaan bangsa Indonesia
pada tanggal 17 Agustus 1945,” imbuhnya.
Menurut
Mayor Ronald, perjuangan tulus yang datang dari hati dengan didasari rasa cinta
tanah air. Inilah kuncinya. Cinta tanah air adalah rasa yang tumbuh dari dalam
hati sanubari untuk ikhlas mengabdi, membela serta melindungi tanah airnya dari
segala ancaman dan gangguan.
Bukan
hanya dalam arti berperang maupun berjuang, namun bagaimana melakukan hal-hal
yang bermanfaat demi kemajuan bangsa dan
sebaliknya, bagaimana menahan diri menghindari perbuatan-perbuatan yang akan
membawa kerugian bagi masyarakat Indonesia. “Hal-hal tersebut adalah salah satu
wujud kecintaan terhadap tanah air,” tandasnya.
“Tanpa
rasa cinta terhadap tanah air, maka pengorbanan demi memajukan bangsa dan
mempertahankan serta mengisi kemerdekaan, adalah sebuah kebohongan besar.
Karena tidak mungkin seorang individu rela berkorban kalau ia tidak cinta,
terhadap sesuatu yang dirasakan patut mendapatkan pengorbanan,” bebernya.
Sebelum
mengakhiri wawancaranya, Pamen TNI AD kelahiran kota Ambon ini menegaskan
modernisasi serta kecanggihan Alutsista beserta seluruh perangkat dan komponen
pertahanan pendukungnya memang sangat diperlukan.
Namun
sesungguhnya, senjata tercanggih yang dimiliki bangsa Indonesia adalah “Cinta
tanah Air”. Sebab, dari cinta tanah air tersebut, akan menumbuhkan kebanggaan terhadap bangsa dan negara. Dan
tentunya, dengan kebanggaan itulah akan tumbuh semangat berjuang untuk menjaga
serta mempertahankan kedaulatan NKRI.
“Mari
kita, segenap masyarakat Indonesia, gunakan momentum HUT Kemerdekaan RI ke-74
untuk berani merefleksikan diri pribadi, entitas, kelompok dan golongan tentang
seberapa rasa cinta tanah air yang manunggal bersama sifat rela berkorban,
mempengaruhi segenap keputusan, tindakan dalam keseharian dan bahkan postingan
kita di media sosial untuk berkontribusi
bagi tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia,” pungkasnya.