Muslim Jangan Alergi Syariah

Oleh: Nelliya Ummu Zahra
(Member Akademi Menulis Kreatif)

Sebagai muslim kita tidak bisa terlepas dari syari'at Allah Swt. Karena Islam dan syari'at adalah satu paket, dan kita muslim wajib untuk mengambilnya secara keseluruhan tidak pilih-pilih ataupun setengah-setengah.

Pasca ijtimak ulama IV yang salah satu rekomendasinya  adalah mewujudkan NKRI syariah sesuai pancasila.

Mewujudkan NKRI bersyariah berdasarkan Pancasila merupakan salah satu rekomendasi Ijtimak Ulama IV. NKRI Syariah itu ada di rekomendasi nomor 3.6.

Berdasarkan pernyataan penanggung jawab ijtimak Ulama Muhammad Martak m mengatakan,

"Ijtimak Ulama bahwa sesungguhnya semua ulama ahlussunah waljamaah telah sepakat penerapan syariah, dan penegakan khilafah serta amar ma'ruf nahi munkar adalah kewajiban agama Islam," ujar Yusuf Muhammad Martak di Hotel Lor In, Sentul, Bogor. (Detik.com, 5/8/2019)

Pasca  ijtima' Ulama tersebut reaksi penolakan pun terjadi. Salah satunya dari politisi Sekjen PPP Arsul Sani.
Berdasarkan pernyataan Arsul sani yang mengatakan bahwa pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI telah disepakati sebagai konsensus kebangsaan. Keempatnya merupakan pilar bangsa dan bersifat final.

"Tidak boleh diutak-atik. Jadi tidak boleh kemudian ada orang Islam di negara ini yang karena pemahaman keagamaannya lalu ingin mengubah ideologi atau dasar negara kita atau bentuk negara kita. Dari negara kesatuan menjadi misal negara dengan sistem khilafah," ujar Arsul di gedung DPR, Senayan, Jakarta. (Detik.com, 6/8/2019)

Syariah adalah bagian dari Islam. Dan Islam sendiri sebagai Ideologi dan Agama yang diwahyukan dari Allah Swt.
Mengatakan syariah   tidak bisa diterapkan dalam bingkai khilafah jelas keliru.

Ini senada dengan pernyataan  yang disampaikan Anton Taban Digdoyo. Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia ( ICMI).

 Menurut penuturannya, hampir 99 persen kehidupan manusia diatur oleh syariah. Jadi mustahil jika manusia tidak menerapkan syari'at Islam.

Penolakan syariah ini menunjukkan keegoisan terhadap hukum dari Allah Swt.
Allah Swt yang menurunkan syariat Islam maha menciptakan segala sesuatu, termasuk menciptakan semua waktu dan tempat, serta maha mengetahui semua kondisi dan perubahan yang terjadi pada mahluk ciptaan-Nya, sehingga semua hukum dalam syariat Islam yang diturunkan-Nya sangat sesuai dengan kondisi mereka di setiap zaman dan tempat.

Allâh Azza wa Jalla berfirman:

أَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ

Bukankah Allâh yang menciptakan (alam semesta beserta isinya) Maha Mengetahui (segala sesuatu)? Dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui” (QS al-Mulk [67]:14)

Jadi, negeri ini pun sudah seharusnya menerapkan syariah Allah dalam sistem Islam. Karena hanya dalam sistem Islamlah syari'at dapat diterapkan secara keseluruhan.

Bukan malah menolak dan mengeluarkan stigma negatif. Kita sebagai muslim sudah seharusnya tunduk  dan taat terhadap apa yang telah Allah Swt perintahkan lewat utusannya Rasulullah Saw. Karena Islam bukan saja perkara ibadah mahdoh atau ibadah ritual. Islam juga merupakan ideologi.
Allah Swt berfirman:

ثُمَّ جَعَلْنَاكَ عَلَىٰ شَرِيعَةٍ مِنَ الْأَمْرِ فَاتَّبِعْهَا وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ

"Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui" (QS al- Jasiyah:18)

Bukan saja butuh tapi juga harus diterapkan syariah Islam secara kaffah. Sistem yang akan menyelamatkan kondisi yang terpuruk buah sistem kapitalisme-demokrasi saat ini. Hanya sistem Islamlah yang akan membawa kemaslahatan dan rahmatan lil a'lamin bagi seluruh manusia, bukan hanya muslim.

Allah Swt berfirman:

«وَ ما اَرْسَلْناکَ اِلاَّ رَحْمَهً لِلْعالَمِینَ»
“Dan tiadalah Kami mengutusmu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS al-Anbiya [21]: 107)

Allah Swt Maha menepati janji. Sebagai muslim sudah seharusnya kita kembali kepada identitas kita.

Wallahu a'lam bishshawab.[]
Previous Post Next Post