Mantan Bupati Serang Ahmad Taufik Nuriman Akui Tak Kenal Wahyu, Terkait Server KPU Menangkan Paslon 01


SERANG - Viralnya video di media sosial (medsos) yang menyebut  ‎milik Komisi Pemilihan Umum RI (KPU) sudah diatur (setting) memenangkan capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin, perlahan-lahan mulai terkuak. Video itu diketahui direkam di kediaman mantan Bupati Serang Ahmad Taufik Nuriman di kawasan Ciracas, Serang, Banten. Hal itu diakui oleh Ahmad Taufik Nuriman sendiri.

“Jadi, memang saya diminta untuk menyiapkan tempat saja, untuk kumpul relawan, untuk evaluasi,” ujar Taufik Nuriman saat dihubungi, Sabtu (6/4).

Taufik menambahkan, rapat di kediamannya kala itu bersama dengan tim pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dari Jakarta dan Banten. Namun, dia mengaku tidak mengenal orang yang bernama Wahyu, yang memberikan pemaparan soal server milik KPU di-setting memenangkan Jokowi-Ma’ruf.

“Saya sih enggak kenal sama dia, cuma kenal di situ saja. Kalau ketemu lagi sama dia, saya udah lupa kali ya,” katanya.

Bahkan Taufik mengaku, saat orang yang disebut-sebut Wahyu memberikan pemaparan, dirinya lebih banyak diam. Taufik mengaku tidak terlalu mengikuti pembicaraan.

“Waktu itu saya sih juga cuma diam saja, Mas, soalnya enggak kenal juga,” pungkasnya.

Terpisah, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Andre Rosiade mengaku tidak kenal dengan relawan yang disebut-sebut bernama Wahyu tersebut. Pasalnya BPN tidak pernah menuding server KPU di-setting memenangkan Jokowi-Ma’ruf Amin.

“Saya enggak tahu itu, yang pasti kami akan memastikan akan mengawasi‎‎ proses penghitungan suara,” ungkapnya.

Andre berharap, proses hukum kasus ini juga berjalan transparan. Sebagaimana diketahui, KPU telah melaporkan kasus ini ke Bareskrim Polri.

“Saya rasa KPU sudah melaporkan, tinggal proses hukum saja yang transparan,” pungkasnya. Sekadar informasi, ‎beredar video di medsos dengan beberapa versi durasi. Sejumlah video menayangkan, salah seorang bernama Wahyu yang pernah menjadi staf Jokowi ketika menjabat wali kota Surakarta.

Dalam video itu, Wahyu menyebut, server milik KPU sudah diatur untuk kemenangan pasangan calon petahana, Jokowi-Ma’ruf Amin. Ini dikatakannya setelah berkunjung ke Singapura.

Atas hal itu, ‎Ketua KPU Arief Budiman ‎telah melaporkan tiga akun medsos yang diduga digunakan untuk menyebarkan video itu. Tiga medsos itu terdiri atas Twitter, Facebook dan Instagram.

Arief mengatakan, pelaporan ini dilakukan karena KPU merasa kepercayaan publik bisa terganggu akibat berita hoaks ini. Sehingga KPU memilih untuk melaporkannya ke Bareskrim Polri.

Post a Comment

Previous Post Next Post