N3 Payakumbuh - Institusi
pendidikan khususnya perguruan tinggi idealnya mampu mencetak lulusan yang
memiliki skil khusus dan ahli di suatu bidang. Para lulusan tidak cukup hanya
berbekal selembar ijazah, tetapi harus punya skil. Tidak perlu menguasai banyak
bidang, cukup satu saja. Berbekal keahlian itu, mereka akan mampu bersaing
didunia kerja bahkan menciptakan dan membuka lapangan pekerjaan itu sendiri.
Hal tersebut diungkapkan Wakil
Walikota Payakumbuh Erwin Yunaz saat bertemu dengan Rektor Universitas Islam
Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang, Dr. Eka Putra Wirman di ruang kerjanya,
Balaikota Payakumbuh ex. Lapangan Poliko ,Senin (14/5). Turut hadir, Asisten
Pemerintahan Setdako, Yoherman, Ketua STAIDA Darul Quran, Ahmad Deski, Dosen
UIN Susqo Pekanbaru, Prof.Dr. Afrizal, MA.
Menurutnya, banyak institusi
pendidikan di Indonesia termasuk perguruan tinggi belum sepenuhnya menggiring
lulusannya untuk menjadi ahli. Kurikulum pembelajaran belum sepenuhnya
spesifik. Pelajar harus mempelajari banyak cabang ilmu pengetahuan, akibatnya
sulit mencetak lulusan yang memiliki skil khusus.
“Para pelajar diberi mata
pelajaran yang terlalu banyak dengan tingkat pengetahuan yang serba
sedikit-sedikit. Menurut saya, model seperti itu kurang tepat, sebab mereka
tidak akan punya skil khusus dan kemandirian. Mereka tidak betul-betul matang
menguasai satu bidang yang akan menjadi sumber kehidupan mereka kedepan,” ujar
Wawako Erwin.
Dikatakan Wawako Erwin, jika pola
pendidikan tersebut tidak dirobah, maka kedepan generasi muda Indonesia tidak
akan mampu bersaing dengan generasi muda negara lain diera globalisasi saat
ini.
“Jerman adalah negara dengan
tingkat pengangguran generasi muda terendah didunia. Kenapa bisa, karena disana
ada sistem vocation, dimana pelajar belajar sambil bekerja dan mereka diarahkan
hanya menguasai satu atau dua bidang ilmu saja. Mereka tidak diharuskan
mempelajari banyak pelajaran, cukup satu atau dua mata pelajaran saja, dan
mereka akan ahli dibidang itu,” terang Wawako Erwin.
Ditambahkan Wawako, tidak hanya
dinegara maju, di negara tetangga Malaysia, pola pendidikan terspesialisasi itu
sudah mulai diadopsi dalam sistem pendidikan tersebut.
“Di Malaysia, mata pelajaran SMA
hanya tujuh saja, dengan empat mata pelajaran wajib. Mereka mengarahkan
lulusannya bisa menjadi ahli disatu atau dua bidang saja, tak perlu harus menguasai semua ilmu. Dan
memang Lebih baik seperti itu, dari pada tahu semua bidang ilmu tetapi tak ada
yang ahli atau dikuasai secara mendalam,” ujar Wawako Erwin.
Wakil Walikota berharap, UIN Imam
Bonjol bisa mendobrak tradisi kurikulum selama ini dengan mencoba mencetak
lulusan yang ahli di bidangnya.
“Kita berharap kedepan dari UIN
Imam Bonjol akan lahir lulusan yang ahli dibidangnya, seperti ahli tafsir, ahli
fiqih, ahli filsafat dan ahli-ahli bidang keagamaan lainnya,” harap Wawako.
Menanggapi itu, Rektor UIN Imam
Bonjol, Dr. Eka Putra Wirman menyatakan sepakat dengan pandangan Wakil Walikota
Payakumbuh. Menurutnya secara tekstual, ide wakil walikota tersebut sudah mulai
diakomodasi di UIN Imam Bonjol.
“Kita di UIN sebenarnya sudah
mulai mengarah kesana. Kita ada bobot mata ajar universitas, ada mata ajar
fakultas dan juga mata ajar jurusan.
Jadi sebetulnya sudah mengarah kesana, akan tetapi bobot spesialisasi
tadi yang perlu diperkuat, agar lulusan kita bisa betul-betul ahli di
bidangnya,” terang Dr. Eka Putra.
Dalam pertemuan itu juga dijajaki
kemungkinan pembukaan kampus UIN Imam Bonjol di Kota Payakumbuh. Hal itu
seperti mambangkit batang tarandam, dimana dahulu IAIN Imam Bonjol (UIN Imam
Bonjol-red) pernah memiliki kampus di Kota Payakumbuh.
“Kami dapat informasi, dahulu
Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol berkampus di Payakumbuh. Oleh karena itu jika
Pak Rektor bersedia, kita akan carikan tanah dan lokasi untuk berdirinya kampus
UIN Imam Bonjol di Kota Payakumbuh,” ujar Wawako Erwin.
Dikatakan Erwin, Pemerintah Kota
Payakumbuh menyakini bahwa keberadaan perguruan tinggi di Kota Payakumbuh akan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia warga Payakumbuh.
“Pendidikan merupakan pintu
kemajuan, kami percaya, semakin banyak perguruan tinggi di Payakumbuh, maka
akan semakin maju Kota Payakumbuh,” ujar Wawako Erwin.
Menanggapi hal tersebut, Rektor
UIN Imam Bonjol berjanji akan membicarakannya di tingkat senat universitas
untuk menyambut tawaran Wakil Walikota Payakumbuh tersebut.
“Kalau ada bola cogok (peluang
emas-red) seperti ini, tentu kami sangat menyambut baik. Insyaa Allah akan
segera kami bicarakan ditingkat senat,” pungkas Dr. Eka Putra Wirman. (Rahmat
Sitepu)