Jalan Nasional Sumbar-Riau Retak dan Rawan Kecelakaan

N3, Limapuluh Kota - Akibat bencana banjir dan tanah longsor di Limapuluh Kota berpengaruh besar kepada sarana transportasi  yaitu jalan yang retak retak dan terban di jalan Negara Sumbar-Riau, tepatnya di kilometer 30 sampai 42 menuju Koto Alam menuju Manggilang.

Di Labuah Sampik yang biasanya dekatnya banyak binatang monyet berkeliaran dipinggir jalan atau kilometer 24, dan bahkan sampai di Kelok 17 atau Kelok Patai, badan jalan banyak tertimbun material longsoran tanah dan kayu-kayu serta sebagian badan jalan ada yang mengekupas dan bahkan retak-retak dengan diameter cukup lebar sekitar 5-10 centimeter dengan kedalaman 15-25 cm.

Dari hasil pantauan www.nusantaranews.net  kondisi jalan yang rusak itu paling parah terjadi di kawasan Nagari Koto Alam menjelang Manggilang. Bahkan, selain ada badan jalan yang terkelupas akibat terjangan air, bahkan bahu jalan ada yang tergerus air dan pinggir aspal pas berada disisi jurang, yang siap memangsa para pengendara yang lengah. Untuk itu butuh ekstra waspada bagi para pengendara yang melintas di jalan negara Sumbar-Riau itu untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan.

 Jika di Kabupaten Limapuluh Kota masih diguyur hujan lebat, dikhawatirkan badan jalan yang retak-retak dan mengangga akibat terjadi geserkan tanah, maka dikhawatikan badan jalan yang retak-retak tersebut akan tergerus dan bergeser oleh resapan air dibawahnya. Sehingga retakan jalan akan melebar ke sisi jurang di sebelahnya.

Diakui Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi, bahwa pasca terjadinya banjir dan tanah longsor di kecamatan Pangkalan, banyak sarana infrastruktur seperti badan jalan dan tiang-tiang listrik serta rumah penduduk yang ada di pinggir jalan Sumbar-Riau yang rusak akibat diterjang luapan banjir dan tanah longsor.

“Kita sudah melaporkan peristiwa ini kepada pemerintah pusat dan propinsi agar dilakukan penanggulangannya sesegara mungkin. Pasalnya, jalan negara yang melintas di kawasan Kecamatan Pangkalan itu, adalah sangat vital untuk kelancaran sarana transpotasi Sumbar-Riau, kita tidak ingin korban bertambah lagi” harap Bupati Irfendi Arbi. (Rahmat Sitepu)
Previous Post Next Post