N3, Jakarta ~ Kondisi
ekonomi dunia saat ini tengah tidak menguntungkan bagi para pelaku
usaha sehingga menyebabkan perdagangan dunia melemah. Hal ini
disampaikan Presiden Joko Widodo ketika menerima pelaku sektor Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang hadir di Istana Merdeka, pada Jumat
siang, 25 November 2016.
foto : int |
Meski demikian, Presiden meyakini bahwa para pelaku UMKM di Indonesia dapat mengatasi permasalahan dan tantangan tersebut.
"Tapi apapun saya kira dunia usaha sudah terbiasa dengan tantangan, terbiasa dengan rintangan-rintangan seperti itu," imbuhnya.
Dalam
rilis Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi, Sekretariat Presiden, Bey
Machmudin, disebutkan bahwa Presiden juga meminta masukan dari para
pelaku UMKM guna peningkatan sektor UMKM di Indonesia, seperti kemudahan
peminjaman modal, situasi pasar, hingga proses produksi.
"Saya
kira sekarang seperti modal, saya tidak tahu juga misalnya KUR (Kredit
Usaha Rakyat) itu di lapangan betul-betul sudah pada angka berapa? 9
persen bukan? Nyarinya mudah atau sulit? Kemudian pasar nanti seperti
apa tolong saya diberikan masukan," ucapnya.
Dalam
pertemuan tersebut, Presiden Joko Widodo mengudang sekitar 30 pelaku
usaha yang terdiri dari usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah.
Para pelaku usaha tersebut bergerak di berbagai bidang, antara lain
pakaian, makanan, kerajinan tangan, hingga jasa cuci motor.
Sebelumnya
saat membuka Pameran Waralaba dan UKM Indonesia 2016 (Indonesia
Franchise & SME Expo atau IFSE) di Balai Sidang Jakarta pagi tadi,
Presiden Joko Widodo menyatakan konsep UMKM sesuai dengan budaya
masyarakat Indonesia dan menyerap banyak tenaga kerja. Oleh karena itu,
presiden berharap usaha tersebut dapat membantu menumbuhkan ekonomi
kerakyatan di Indonesia.
"Konsep franchise atau waralaba
sebenarnya sangat cocok untuk negara kita, Indonesia. Masyarakat
Indonesia sejak lama sudah terbiasa dengan usaha sendiri, buka warung,
membuka toko, membuka restauran," ujar Presiden Joko Widodo.
Turut
hadir mendampingi Presiden Joko Widodo dalam pertemuan kali ini adalah
Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga. (Humas Kemensetneg)