Dirut PT KAI Kaji Pengembangan Jalur KA Sumbar

Nn, Padang -- Semua Perusahaan yang berproduksi di Sumatera Barat mendukung pelaksanaan pembangunan dan pengambangan jalur transportasi Kereta Api di Sumatera Barat, karena hasil produksi dan jalur darat (angkutan Jalan raya tidak lagi memadai untuk dikembangkan). Melihat Perkembangan tersebut Dirut PT Keretapi Indonesia Ignasius Jonan, akan segera melakukan kajian konferhensip untuk menindaklanjuti pembangunan dan pengembangan jalur kereta api di Sumbar, dalam satu bulan ini akan segera datang dan menghadap Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.

Hal ini terungkap dari hasil pertemuan para pengusaha Sumatera Barat dengan Pimpinan dan jajaran PT KAI di Auditorium Gubernuran, sore tadi. Hadir dalam kesempatan tersebut Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Asisten Pembangunan dan Kesra Drs. Syafrial, Kabiro Perekonomian Ahmad Charisma, serta utusan para pengusaha BUMN, BUMD dan swasta yang ada di Sumatera Barat.(Baca : Sekdaprov Sangat Memuaskan)

Lebih jauh Jonan menyampaikan, mengaktifkan kembali jalur kereta api di daerah ini akan mampu menjaga ketahanan jalan darat yang tidak mungkin lagi dibangun secara maksimal. Dan ini tentu akan membantu pemerintah daerah dalam biaya perawatan jalan. Dilihat dari segi ekonomis hasil angkutan yang ada saat ini sesuai dengan laporan para pengusaha tadi, amat besar peluang kita untuk kembali memajukan pengembangan jalur kereta api di daerah Sumatera Barat, namun kita tetap akan mengaji lebih dalam lagi untuk kebaikan kita semua sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku, ujarnya

Gubernur Sumatera Barat, dari permintaan PT KAI yang meminta 2 juta ton pertahun, sesungguhnya bobot itu telah melebih hingga 5 juta ton pertahun itupun baru dari 13 perusahaan yang hadir rapat dan melaporkan kegiata mereka. Pada hal kita di Sumatera Barat ini memililki 40 perusahaan yang berproduski di daerah ini., maka perhitungan 2 juta ton yang ditantang Dirut PT KAI itu amat kecil dari kenyataan yang ada.

Mudah-mudahan dengan kondisi potensi yang cukup besar ini tidak ada alasan lagi bagi PT KAI untuk tidak melakukan pembangunan dan pengembangan jalur transportasi di Sumatera Barat. Kebutuhan sarana transportasi kereta api di Sumatera Barat merupaka kebutuhan yang sudah amat mendesak, karena kapasitas transportasi jalan darat tidak memungkinkan pengembangan yang lebih besar lagi, sudah mentok, ungkapnya.

Irwan Prayitno juga menyampaikan, kita juga sangat senang Pelindo telah memulai kegiatan  pengembangan teluk Bayur, untuk tahun ini hingga tahun 2012 telah melakukan investasi sebesar Rp. 1,6 Miliar. Jika jalur kereta api semakin hidup dan lancar, semua bermuara pada kesiapan Teluk Bayur dalam menyikapi pertumbuhan produksi yang terjadi, sudah akan dapat diperkirakan keuntungan besar para pengusaha akan menjadi lebih baik.

Kita juga sangat berharap, jika semua pertumbuhan itu bagus bantuan dan kotribusi pembanguna nkepada daerah tentu akan meningkat pula. Saat ini kita baru menerima 16 Miliar dari royalti / pertahun sesuai dengan ketentuan pemerintah pusat, kondisi ini sungguh tidak relevan lagi dengan peningkatan keuntungan masing-masing perusahaan yang ada. Suatu saat kita juga ingin menagih peningkatan royalti untuk kemajuan pembangunan dan kesejahteran masyarakat Sumatera Barat. Zardi

Post a Comment

Previous Post Next Post