Citilink Bakal Buka Rute Jambi- Kerinci- Padang, Bagaimana Pandangan Islam!


Oleh: Sarinah



Mengutip dari laman JAMBILINK, pada Selasa 9 April 2024, Dalam upaya meningkatkan kedatangan wisatawan dan mendukung pertumbuhan dari sektor pariwisata di provinsi Jambi, Ajwa Tour Indonesia dibawah kepemimpinan direktur utama Angga Perdana Hamdani, telah menjajaki potensi kerjasama dengan maskapai penerbangan Citilink untuk membuka rute baru Jambi-Kerinci-Padang.


Langakhah ini diambil setelah kesuksesan kerjasama sebelumnya yang menjadikan Citilink sebagai maskapai penerbangan khusus umroh dengan rute Jambi-Madinah.


Provinsi Jambi yang dikenal dengan keindahan alamnya dan keragaman budaya nya, selama ini masih menghadapi kendala konektivitas yang membatasi jumlah kedatangan wisatawan.


Dengan rencana penerbangan Citilink ART 72 600 untuk rute Jambi-Kerinci-Padang diharapan dapat memberi solusi pada permasalahan konektivitas tersebut. Kehadiran maskapai ini tidak hanya akan memudahkan akses bagi wisata namun, juga diharapkan dapat memperkuat infrastruktur pariwisata yang ada di Jambi, dan juga berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi lokal melalui pariwisata.


Indonesia memang dikenal sebagai negeri yang kaya akan potensi sumber daya alamnya. Kekayaan tersebut bisa dikatakan sebagai "harta Karun" yang Allah SWT anugrahkan kepada negari ini, tidak heran jika potensi tersebut menjadi incaran banyak pihak untuk mendapatkan keuntungan yang besar.


Jika kekayaan alam ini dikelola oleh negara, tanpa adanya kerjasama dengan pihak asing, tentulah negeri ini akan menjadi negeri yang kaya raya dan tidak ada kemiskinan yang terjadi di negeri ini.


Pengelolaan sumber Daya Alam yang dikelola oleh pihak asing, sejatinya adalah bentuk penjajahan gaya baru yang sudah dimulai sejak orde baru.


Saat ini mayoritas tambang hingga migas serta Sumber Daya Alam lain di negeri ini dikuasai oleh asing.


Rakyat di negeri ini akhirnya seolah menjadi tamu di negeri sendiri dalam hal pengelolaan Sumber Daya Alam.

Hasil kekayaan alam di negeri ini, mengalir deras ke pihak asing , dan hanya menetes pada penduduk asli nya.


Konsep Liberalisasi dalam sistem kapitalisme yang kita emban saat ini, mengakibatkan dibukanya sektor untuk investasi asing. Bahkan kepemilikan asing dibolehkan hingga lebih dari 90 persen.


Sementara negara selalu berdalih, tidak sanggup untuk menggarap semua Sumber Daya Alam yang ada di negeri ini dengan segala beban pembiayaan nya.


Jika sistem ekonomi liberal dibiarkan mengatur, negeri ini akan terjual. Karena Sumber Daya Alamnya habis di rampok pihak asing.

Angka pengangguran semakin meningkat karena pasar kerja dikuasai Sumber Daya Manusia asing.


Hal itu tidak sebanding dengan keuntungan yang diperoleh asing, dan tidak pula  sebanding dengan kerugian yang menimpa rakyat negeri ini. Pasalnya pengelolaan Sumber Daya Alam oleh pihak asing menjadikan harga-harga melonjak naik.


Islam sbagaim agama yang sempurna memiliki aturan yang sempurna terhadap persoalan ini, yakni pengaturan ekonomi didalam islam terhadap kepemilikan. Pengelolaan Sumber Daya Alam menjadi milik umum yang wajib dikelola oleh negara.


Dalam konsep ekonomi Islam sumber energi yang jumlahnya melimpah masuk dalam kategori publik, pengelolaanya harus diserahkan pada negara secara profesional. Dan seluruh hasilnya  dikembalikan  kepada publik tidak boleh diserahkan atau dikuasai oleh swasta apalagi asing.


Rasulullah bersabda" kaum muslimin berserikat dalam tiga hal yaitu: padang rumput, air dana api. (Hr Abu Dawud dan Ahmad).

Dengan segenap kewenanganya negara akan mampu mendistribusikan kekayaan alam ini dengan sebaik-baiknya kepada seluruh masyarakat.


dengan mengubah haluan politik ekonomi Indonesia menjadi berbasis Islam dalam institusi khilafah, semua kebijakan yang menyengsarakan rakyat akan ditata ulang karena tidak sesuai dengan prinsip Islam.


Dalam Islam, pariwisata adalah tempat syiar agama yang efektif, karena selain menyodorkan keindahan alam yang itu adalah bukti kemaha besaran Allah SWT, pariwisata menjadi tempat yang cantik dan menawan untuk diperkenalkan budaya Islam, sehingga para wisatawan akan semakin memahami Islam.

Sektor pariwisata menjadi sektor andalan dalam pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi.


bisnis yang dikelola dengan landasan sekuler hanya akan menghasilkan bisnis yang dipenuhi keburukan.

Buruk bagi aqidah kaum muslim, buruk bagi kehidupan bermasyarakat, bahkan buruk bagi alam raya karena sering kali pembangunan kawasan wisata malah merusak habitat.


Sudah saatnya kita menggunakan Islam sebagagai peratur hidup kita dan satu-satunya hukum yang paling mulia, Rahmatal lill almin.

Allahu a'lam bishawwab

Post a Comment

Previous Post Next Post