Darah Tumpah di Palestina, Pantaskah Indonesia Menerima Israel dengan Tangan Terbuka?



Oleh: Ummu Nushaybah 

(Aktivis Muslimah)


Kekejaman Israel pada Palestina adalah bukti penjajahan nyata di mata dunia. Hal tersebut sudah tidak bisa ditolerir lagi. Hal ini seharusnya membuat seluruh umat menolak keberadaan Israel dimanapun, apalagi di negeri ini yang dalam pembukaan UUD jelas mengatakan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Namun sayang hal itu tidak berkesinambungan dengan sikap PSSI terhadap Israel yang akan ikut tanding dalam piala dunia U-20 Mei nanti. Ketua PSSI (Erick Thohir) merespon hal ini dengan mengatakan bahwa negara wajib menjamin siapapun yang akan bermain di Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia, 20 Mei-11 Juni, termasuk timnas Israel. CNN.com (2/3/2023)


Sikap yang diambil ketua PSSI merupakan sikap yang salah karena tentu hal tersebut akan menyakiti hati saudara kita di Palestina. Selain itu juga menunjukkan bahwa kita memperlakukan penjajah layaknya seperti teman. Hal ini semestinya tidak terjadi di negeri yang mayoritas muslim mengigat video kekejaman Israel yang memukuli umat Islam Palestina dengan sadis di Masjidil Aqsha yang suci. Israel tak segan membawa senjata api, memukul, menendang, mengikat, melempari gas asap dan membubarkan para jamaah sholat di Masjidil Aqsha dengan arogan.


Respon dari ketua PSSI pada penjajah seakan tidak melihat kekejaman Israel pada Palestina. Dengan dalih bahwa timnas Israel adalah tamu yang harus disambut baik, bahkan Erick Thohir sendiri menjamin keamanan Timnas Israel selama piala dunia U20. (kumparan.com)


Hal itu menunjukkan ketidaktegasan negara pada penjajah. Apa karena ada keuntungan yang didapatkan dengan hadirnya Israel sehingga mau menerima mereka? Atau apa karena ketakutan pada panjajah? Kemudian jika mengatakan olahraga tidak ada kaitannya dengan politik, ini hanyalah alasan supaya masyarakat mau menerimanya. Jangan biarkan kita dibodohkan oleh alasan yang tidak masuk akal.


Inilah dampak dari penerapan kapitalisme yang berhasil mencabut nurani dunia, sehingga mereka legowo menerima Israel. Indonesia sebagai Negeri yang mayoritas muslim pun sikapnya tidak menunjukkan identitasnya sebagai muslim. Hal ini karena asas dari segala kebijakan adalah kapitalisme sekuler, yakni pemisahan agama dari kehidupan demi adanya manfaat atau keuntungan.


Sikap tegas pada penjajah adalah sikap yang wajib dimiliki oleh muslim dan negeri Islam. Jika penjajah diperlakukan sebagai teman maka dia akan mewarisi sifat penjajah yang kejam dan arogan, sebagaimana hadits Rasulullah “Permisalan teman duduk yang shalih dan yang akhlakny buruk bagaikan penjual minyak wangi dan pandai besi, adapun penjual minyak wangi, bisa jadi ia memberi minyak wangi, atau engkau membelinya darinya, atau engkau mendapatkan bau yang wangi darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi ia membakar pakaianmu atau engkau mendapat bau yang tidak sedap” (HR. Bukhari)


Penjajah adalah musuh. Israel tidak pantas diterima dimanapun sebagaimana Allah Sang Pencipta saja mengusir mereka diakibatkan oleh sikap mereka yang melampaui batas seperti membunuh pada Nabi dan Rasul dan tidak mau tunduk pada Allah. Alquran juga sangat tegas menolak Israel sebagaimana Allah berfirman “Dan bunuhlah mereka di mana kamu temui mereka, dan usirlah mereka dari mana mereka telah mengusir kamu. Dan fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Dan janganlah kamu perangi mereka di Masjidilharam, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu, maka perangilah mereka. Demikianlah balasan bagi orang kafir”. (QS. Al Baqarah 191).


Suatu ilusi jika mengharapkan Pemimpin di negeri-negeri muslim bertindak tegas pada penjajah seperti Israel. Hal ini mustahil terwujud jika ideologi kapitalis sekuler masih mengakar di negeri tersebut. Maka kita membutuhkan pemimpin yang tegas sebagaimana Sultan Abdul Hamid II yang tidak memberikan sepengal tanah Palestina untuk Israel dahulu. Pemimpin tegas itu tidak hadir dan dilahirkan dalam sistem demokrasi, namun di khilafah. Israel harus ditolak karena mereka penjajah dan satu-satunya negara yang akan mengusir Israel dari negeri Syam adalah negara Khilafah. Hal ini telah terbukti dalam sejarah peradaban Islam. Dahulu Israel tak berani mengusik Palestina karena Palestina punya Khalifah yang tegas dan keras pada penjajah seperti Umar bin Khattab dan Sultan Abdul Hamid II. Wallahualam bii shawwab

Post a Comment

Previous Post Next Post