Darurat Syahwat, Pelecehan Anak Meningkat



Oleh: Susi Damayanti, S. Pd
(Kepala Sekolah dan Praktisi Pendidikan)


Baru-baru ini diketahui seorang ibu berinisial YN telah melakukan pelecehan seksual terhadap 11 anak laki-laki dan perempuan di Jambi. Peristiwa pelecehan ini terjadi pada 5 Februari 2023 yang dilakukan oleh seorang ibu dengan cara mengajak anak-anak nonton film dewasa (film porno), bahkan korban dirayu untuk meraba bagian-bagian tubuhnya serta menyaksikan dirinya berhubungan intim dengan suaminya.


Kasus Kekerasan Seksual yang tidak kalah menggemparkan juga terjadi pada Siswa TK yang diperkosa oleh anak usia 8 tahun di Mojokerto. Kalau dihitung pelecehan seksual terhadap anak dalam peristiwa yang terlapor selalu mengalami kenaikan. Pada 2019 terhitung kasus kekerasan terhadap anak tercatat 11. 057 kasus, pada 2002 meningkat menjadi 11.278 kasus, pada 2021 mencapai 14.517 kasus, pada 2022 mencapai 16. 106 kasus. Kasus ini selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Bahkan peristiwa ini sudah tidak mengenal tempat, usia bahkan keluarga. Semua rentan menjadi korban maupun pelaku.


Ironisnya, kenapa kasus ini terus terjadi dan berulang? Sampai kapan kita akan menyaksikan anak-anak kita yang merupakan penerus estafet kehidupan ini akan berakhir dengan potret kelam? Masihkah kita akan membiarkan hal ini terjadi atau kita menunggu giliran anak-anak kita, saudara-saudara kita atau bahkan kita sendiri yang menjadi korban ataupun pelaku? Naudzubillahimindzalik.


Berbagai cara dan tindakan sudah diberikan oleh pemerintah. Namun, bukannya masalah selesai, justru semakin memberikan peluang bahkan ruang dan waktu yang cukup untuk pelaku melakukan aksinya, sehingga kita tidak bisa hanya berharap pada pemerintah, tetapi memang harus dibangun dari semua lini untuk terlibat dalam pengentasan masalah ini, mulai dari individu, masyarakat, serta pemerintah.


Solusi dalam Islam

Islam adalah sistem aturan yang dibuat oleh Allah sebagai Rahmat untuk seluruh alam. Maka Islam mengatur semuanya lini dalam kehidupan termasuk konstruksi nilai dan aturan yang membuat manusia berada dalam ketenangan dan ketentraman hidup. Sebab semuanya sudah disesuaikan dengan kadar kemanusiaannya, juga menenangkan jiwa dan hati manusia bahkan memuaskan akal pikiran manusia. Itulah Islam.


Karenanya, Islam mengarahkan agar dalam memenuhi naluri kasih sayang (ghoriza nau’) dengan cara yang elegan, gentle dan mulia agar mampu menenangkan jiwa manusia. Saat manusia memiliki rasa senang pada lawan jenis ataupun pada yang lain, Islam mengajarkan untuk mencintainya dengan cara yang mulia yaitu melalui jalan pernikahan dan melarang tegas memenuhinya dengan cara-cara yang tidak sesuai perintah Allah dan tidak bertanggung jawab, seperti zina maupun perselingkuhan.  Maka Islam hadir sebagai solusi yang menenangkan dan mendamaikan.


Pertama, dari segi individu. Islam memerintahkan untuk ghodul bashar atau menundukkan pandangan dalam melihat lawan jenis dan tidak syahwat. Objek yang dilihatpun dalam kondisi menutup aurat penuh serta menjaga penampilan. Selain itu, Islam menganjurkan untuk berpuasa Sunnah, memperbanyak zikir, merutinkan baca Alquran, Tidak menyentuh lawan jenis jika tidak ada hajat, bersentuhan bukan karena syahwat, Tidak tidur bersama apalagi satu selimut walaupun sesama jenis, serta Menikah bagi yang mampu.


Kedua, dari segi masyarakat. Masyarakat akan dididik menjadi masyarakat yang peduli terhadap yang lain sehingga akan saling mengingatkan dan kontrol diantara sesama. Mendidik adab anak sejak dini, semisal adab  masuk rumah orang lain, adab masuk kamar orang tua yang mengharuskan ada ijin dari pemilik rumah atau kamar, dan tidak di waktu-waktu khusus yang dihindari.


Ketiga, dari segi negara. Negara akan memberikan pendidikan kepada masyarakat, peringatan tegas dan menjatuhkan sanksi yang tegas bagi pelaku pelecehan. Contohnya, perzinahan Muhson (orang yang pernah menikah) akan dijatuhi hukum rajam bagi pelaku. Sanksi ini berfungsi sebagai jawabir (penebus hukuman di akhirat) dan jawazir (pencegah bagi yang lain untuk berbuat yang sama). Inilah solusi dalam Islam untuk mengatur kehidupan agar kehidupan menjadi aman, tentram, damai dan bahagia. Wallahu'alam bi shawab 

Post a Comment

Previous Post Next Post