Potensi Pemuda Tergerus, Permasalahan Generasi Persoalan Serius


Oleh: Indah Rizky Aulia

Fenomena yang terjadi pada generasi saat ini banyak mengalami berbagai permasalahan yang membuat mereka larut dalam perilaku yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Beberapa waktu yang lalu seorang remaja tewas usai menghentikan paksa satu unit truk yang tengah melaju dari Exit Tol Gunung Putri, Desa Gunung Putri, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor,  (republika.co). Selain itu dikutip dari (Sumeks.co), aksi tawuran berdarah di kota Palembang makin masif, sempat mereda selama pandemi kini mulai marak lagi. Aksi tawuran bahkan terjadi dibeberapa daerah seperti yang dikutip dari (kompas.com) Polres Metro Tangerang Kota mengamankan 72 remaja yang hendak tawuran di Neglasari, Kota Tangerang.

Belum genap satu bulan di tahun 2023, nampaknya permasalahan masih banyak menimpa para generasi muda. Berbicara menganai permasalahan yang dialami generasi muda tak jauh dari keinginan mereka dalam menampakkan jati diri sebagai individu atau kelompok yang memiliki pengaruh terhadap suatu individu atau kelompok lainnya. Alhasil tindakan yang dilakukan untuk menampakkan eksistensi diri dan menganggap orang lain lemah. Seperti beberapa fakta diatas aksi tawuran dilakukan oleh remaja semakin masif. Tak hanya itu generasi muda saat ini juga mengalami berbagai persoalan kehidupan yang diakibatkan dari tak punya visi hidup yang jelas sehingga mudah dipengaruhi oleh standar kehidupan yang menormalisasikan pergaulan bebas, narkoba, hedon dan berbagai tindakan lainnya yang salah.

Pemuda sebagai generasi penerus peradaban tentunya sepaket dengan berbagai potensi yang sangat besar pula yang akan membawa pada peradaban yang nantinya dapat memberikan kemajuan di masa depan. 

Beberapa potensi pemuda yang perlu diketahui bersama, bahwa idealnya potensi pemuda ialah sebagai agent of change, pemimpin peradaban, agent of control dll, namun saat ini pemuda seakan dijauhkan dari potensi idealnya sehingga pemuda banyak terjebak dengan persoalan mulai dari sibuk mengejar duniawi dan keinginan dalam menunjukan eksistensi serta harga diri.

Melihat kondisi pemuda yang jauh dari potensi idealnya alhasil berbagai permasalahan seperti krisis identitas, pergaulan bebas dan sibuk dengan masalah duniawi membuat mereka memiliki pemikiran yang hanya mementingkan diri sendiri dan pragmatis dalam menyelesaikan persoalan kehidupan. 

Sehingga semakin nampak berbagai kerusakan, dan bobroknya identitas seorang pemuda. Pada akhinya pemuda hanya mengikuti kebanyakan yang salah dan hanya mengikuti arus kehidupan yang membawa pada pengikisan identitas dan abai terhadap berbagai pemasalahan yang mengancam potensi pemuda itu sendiri.

Permasalahan yang dialami pemuda bukanlah suatu hal yang biasa namun buah atau akibat dari penerapan sistem sekuler-kapitalisme, yang memisahkan antara kehidupan dengan agama dan memiliki cara pandang matrealistik, sehingga potensi pemuda dirubah dan terpengaruhi dengan kehidupan yang sekuler. Pemuda disibukan dengan berbagai tren gaya hidup yang liberal sehingga permasalahan yang dihadapi pemuda tak jauh dari permasalahan seperti insecure, baperan, percintaan, bullying, tawuran, narkoba, pergaulan bebas dan lainnya. 

Maka perlu kita sadari bersama bahwa permasalahan yang mengancam generasi muda ialah akibat penerapan sistem sekulerisme kapitalisme yang menjadi biang permasalahan yang menimpa generasi. Selain itu permasalahan yang dihadapi pemuda saat ini yang mengikis identitas sebagai pemuda kurang mendapatkan perhatian dari berbagai pihak. Keluarga seharusnya menjadi lingkungan yang mampu memberikan edukasi namun justru disibukkan dengan hal lainnya sehingga memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada anak untuk melakukan sesuatu, alhasil pemuda melakukan sesuatu tanpa dipikirkan dengan matang dan menimbulkan berbagai permasalahan. 
Kemudian masyarakat seharusnya menjadi kontrol dalam mengawasi keaadan sekitar dan berperan untuk saling menasehati dalam kebaikan, nampaknya belum terealisasikan dengan baik. 

Terakhir, Negara yang seharusnya memberikan perlindungan dan jaminan keamanan kepada rakyatnya, malah terkesan tutup mata dengan permasalahan yang terjadi sehingga abai dengan persoalan yang ada. Tentunya dalam penerapan sistem sekuler semua ini belum bersinergi bersama dalam mengatasi persoalan yang ada. Alhasil berbagai pihak tersibukkan dengan berbagai kepentingan, sehingga permasalahan yang dialami generasi kurang mendapatkan perhatian. Inilah potret kehidupan dalam sistem kapitalisme, yang tidak memberikan perlindungan melainkan membuat potensi ideal yang dimiliki generasi diarahkan pada berbagai kepentingan dunia dan berorientasi materi sehingga generasi tidak paham jati dirinya dan arah kehidupan idealnya seperti apa.

Islam sebagai pandangan hidup tentunya telah mengatur berbagai aspek kehidupan. Sebagai seorang muslim tentunya harus bisa menemukan standar kehidupan dan visi hidup yang jelas agar tidak mudah diaruskan dengan sistem kehidupan yang sekuler. Sangat nampak perbedaan potret generasi pemuda saat ini dengan pemuda dalam Islam. Pemuda saat ini mental perjuangannya hanya pada hal yang remeh temeh, berbeda dengan Islam mental pemudanya mampu menorehkan tinta emas dalam catatan peradaban, misalnya seperti Muhammad Al-Fatih yang memiliki mental yang kuat dan pantang menyerah sehingga mampu menaklukkan kota konstantinopel. Rasulullah SAW bersabda “Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” (H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335). Muhammad Al-Fatih berhasil mewujudkan hadist Rasulullah sebagai penakluk kota Konstantinopel di usianya yang masih tergolong muda. 

Dengan demikian perlu diketahui bersama bahwa menjadi pemuda bukanlah suatu hal yang mudah karena masa muda adalah masa yang paling berat pertanggungjawabannya. Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam di hari kiamat dari sisi Rabb-Nya, hingga ia ditanya tentang 5 perkara, tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa ia gunakan, tentang hartanya dari mana ia dapatkan dan untuk apa ia belanjakan, serta apa saja yang telah ia amalkan dari ilmu yang dimilikinya. (HR. Tirmidzi)

Maka dari itu pemuda saat ini harus bangkit dari permasalahan yang mengikis potensinya dengan cara menentukan tujuan hidup sesuai koridor syariat agar tidak mudah teraruskan dengan standar kehidupan yang justru menjauhkan potensi pemuda itu sendiri. Sudah seharusnya pemuda Muslim menjadikan Islam sebagai solusi permasalahan kehidupan karena islam memiliki solusi tuntas untuk menyelamatkan generasi.
 Wallahu’alam bi ash- shawwab

Post a Comment

Previous Post Next Post