Israel Kembali Menyerang Negeri Muslim Palestina


Oleh : Lia April
(Aktivis Dakwah)

Palestina adalah sebuah negara yang berada di antara sungai Yordan, tepatnya di ujung bagian barat. Palestina adalah tanah pilihan. Allah Swt telah memberikan keberkahan di tanah Palestina. Di Palestina terdapat bangunan yang suci yaitu Masjid Al-Aqsa. Masjid yang dulu dikenal dengan sebutan Baitul Maqdis yang merupakan kiblat sholat umat muslim yang pertama sebelum dipindahkan ke Ka’bah di dalam Masjidil Haram. Ditempat ini pulalah Nabi Muhammad Saw diangkat ke Sidratul Muntaha.
Namun, sungguh miris kota suci milik kaum muslimin, Palestina, mengalami konflik yang berkepanjangan selama kurang lebih dua dekade lamanya dengan Israel. Konflik ini seolah-olah tidak akan berhenti. Banyak darah yang keluar dan nyawa melayang dari rakyat Palestina yang diakibatkan dari konflik ini.
Kini, penyerangan terhadap Palestina kembali terjadi. Seperti dilansir dari REPUBLIKA.Co.Id,JAKARTA – Aqsa Working Group mengecam keras langkah zionis Israel yang kembali memborbardir Gaza. Setidaknya 13 orang syahid termasuk seorang gadis yang berusia lima tahun.

“AWG mengutuk sekeras-kerasnya atas agresi zionis ini. Serangan ini sekali lagi membuktikan bahwa mereka adalah rezim dzalim yang tersisa yang harus dimusnahkan dari muka bumi.” Tulis AWG dalam keterangan tertulisnya kepada Republika.Co.Id, Ahad (7/8/2022).

Menurut AWG klaim zionis Israel bombardir Gaza sebagai upaya pencegahan adalah mengada-ada. Mereka seharusnya tidak boleh direspons dengan bombardir proprerti dan korban sipil dan anak-anak.

Para pemimpin dunia dan seluruh komunitas Internasional dituntut untuk merespons kedzaliman ini dengan nyata, tidak sekedar gimmick diplomatik apalagi standar ganda, memberikan kecaman boleh tapi terus menjalin hubungan mesra dengan zionis, atau mengutuk, memberi sanksi, dan memboikot Rusia atas invasi ke Ukraina, tapi membiarkan kedzaliman zionis di Palestina.
Rasulullah Saw menegaskan dalam sabdanya: "Setiap muslim adalah saudara bagi muslim yang lainnya.” (HR. Bukhari no:2262 dan Muslim no:4650).

Nabi Saw juga mengumpamakan orang-orang mukmin dalam hal kasih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu anggota badan merintih kesakitan maka sekujur badan akan merasakan panas dan demam (HR. Muslim).

Begitulah seharusnya sikap seorang muslim tatkala saudara muslim yang lainnya menderita seperti di Palestina. Negeri-negeri muslim diseluruh dunia tidak boleh menutup mata atau bahkan hanya berempati tanpa adanya aksi yang nyata yang bisa meringankan beban penderitaan mereka.

Seperti kisah yang terjadi pada masa Khalifah Al-Mutasim Billah yang menyahut seruan seorang budak muslimah dari Bani Hasyim yang sedang berbelanja dipasar yang meminta pertolongan karena diganggu dan dilecehkan oleh orang Romawi. Setelah mendapat laporan tersebut, maka sang Khalifah pun menurunkan puluhan ribu pasukan untuk menyerbu kota Amuriah tempat muslimah tersebut dilecehkan, panjangnya barisan tentara ini tidak putus dari gerbang istana Khalifah di kota Baghdad hingga kota Amuriah.

Kepemimpinan seperti inilah yang diharapkan ketika ada permasalahan muncul di tengah umat. Kepemimpinan yang satu yang menyatukan seluruh umat yang ada didunia tanpa membedakan suku, ras dan golongan. Namun, kepemimpinan seperti ini tidaklah akan muncul ketika hukum yang diterapkan dimuka bumi ini adalan buatan manusia dan bukan hukum yang berasal dari sang Khaliq, Allah Swt. Kepemimpinan yang benar hanya dapat terwujud pada sistem benar yang berasal dari Allah Swt.

Tanah Palestina adalah tanah milik kaum muslimin dan harus dikembalikan kepada kaum muslimin seluruhnya. Permasalahan di tanah Palestina tidak akan dianggap permasalahan internal rakyat Palestina itu sendiri sebagai akibat adanya sekat nasionalisme. Namun, ketika berada dalam satu kepemimpinan yang melindungi seluruh umat di dunia Islam akan bersatu menjadi kuat dan tangguh, dalam bentuk naungan Khilafah Islamiyah yang dipimpin oleh seorang Khalifah. Khalifah akan meriayah umat dengan sebaik-baiknya. Sebagaimana Nabi Saw bersabda:” Imam (Khalifah) adalah raa’in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya.” (HR. Al-Bukhari). Perjuangan umat Islam pun akan berdasar pada persatuan umat Islam sehingga tidak akan membiarkan seluruh wilayahnya seperti Palestina jatuh ke tangan musuh Islam.
Wallahu ‘alam bishshowab.

Post a Comment

Previous Post Next Post