Makna Kemerdekaan yang Hakiki

Oleh: Rahma
Aktivis Dakwah di Depok

 

77 tahun, dengan meriah diperingati dari istana sampai ka kempung semarak perayaannya setelah pandemi, rakyat Indonesia merasa bebas merayakan hari kemerdakaan negrinya. 17 Aqustus 1945 sebagai pengingat bagi kita ada hasil dari perjuangan, ada kebebasan setelah ketaatan, ada kenikmatan setelah pengorbanan. Oleh karenanya Indonesia sangat berharga bagi kita.

Mengapa Indonesia berharga bagi kita? Sebab ia punya ruh di dalamnya. Islam yang menjadi nyawanya dan yang membuatnya bernilai. Dari Samudera Pasai di Barat hingga Raja Ampat di Papua. Dari Demak Bintoro, Pajang hingga Mataram, sampai Indonesia, inilah sejarah panjang. Saat para wali dan ulama menginjakkan kaki di Nusantara, saat Al-Qur’an dibacakan di udara kita, saat itulah Allah meniupkan ruh pada bumi paling Timur dunia Indonesia punya cerita. 77 tahun itu hanyalah satu jilid dari kisah yang sudah dan akan tertulis. Tentang dakwah dan cinta, membumikan Kitabullah dan Sunnah.

Kita diingatkan akan darah merah yang tertumpah, bersanding dengan kesucian putih niat dalam jiwa, tak mau tunduk pada kezaliman dan kesewenangan. Perjuangan untuk lepas dari penyembahan sesama manusia, menuju penyembahan hanya pada Tuhan manusia sesuai perintah Allah. Dari situlah mewujud makna peringatan ini, bahwa kemerdekaan itu adalah pengakuan, "Atas berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa", begitu indahnya.

Dan sekarang giliran kita, menyambung semangat dari ruh yang sama tercelup cinta kepada Islam. Melanjutkan perjuangan ulama, mendakwahkan Islam. Terus memerdekakan negeri ini, sampai kapan pun dari penyembahan sesama manusia, menuju hanya pada penyembahan pada Allah SWT.

Sudah selayaknya kita memaknai kemerdekaan ini secara hakiki bukanlah sekadar perayaan dan simbol. Apakah kita sudah merdeka? Ternyata tidak. Pasalnya, kehidupan yang semakin sempit, perbedaan si kaya dan si miskin sangat jomplang. 77 tahun bukan usia yang muda, yang dibutuhkan bukanlah perjuangan yang main-main tapi butuh semangat untuk mengangkat martabat dan kesejahteraan rakyat Indonesia dengan suatu sistem yang bisa mengelola negeri ini yang gemah ripah loh jinawi dengan sebuah kekuatan, pemayung untuk mengangkat harga diri negeri ini dari para tirani. Sistem Islamlah yang akan mewujudkannya.[]

 

 

 

 

 

 


Post a Comment

Previous Post Next Post