Biaya Kuliah Mahal, Orang Tua Ngos-Ngosan


Oleh: Cia Ummu Shalihah
 (Pemerhati Sosial)


Hasil analisis Kompas.id menunjukkan bahwa biaya kuliah di perguruan tinggi semakin melambung dan tidak diiringi dengan kenaikan upah masyarakat.

Hal ini membuat orang tua makin sulit membiayai kuliah anaknya, meski sudah menyiapkan dana sejak jauh-jauh hari.

Analisis ini dilakukan terhadap data upah lulusan SMA dan sarjana dari tahun 1995 - 2022 dan biaya kuliah dari 30 perguruan tinggi negeri (PTN) maupun swasta (PTS) tahun 2013 - 2022.

Kenaikan upah lulusan SMA berada di angka 3,8 persen per tahun, sementara sarjana 2,7 persen per tahun.(kompas.tv,29/Juli/2022)

Di era sekarang ini, pendidikan tinggi menjadi salah satu hal yang diperlukan. Sebab, kini mencari kerja bagi lulusan SMA / MA atau sederajat bukan hal yang mudah. Meskipun mereka mempunyai kelebihan di bidang masing-masing. Seperti yang kita ketahui, lulusan perguruan tinggi cenderung akan bisa lebih mudah diterima kerja.

Namun, menempuh pendidikan tinggi tentu tidak hanya untuk mendapatkan gelar semata. Tapi juga untuk mendapatkan skill, ilmu dan relasi yang berguna di kemudian hari. Meski begitu, hal tersebut bukan jaminan mutlak dan tidak langsung menjamin bisa mendapat pekerjaan dengan mudah dan cepat.(ACC.co.id, 30/Juni/2022).

Salah satu penyebab yang membuat biaya kuliah semakin mahal yaitu karena biaya hidup sehari-hari semakin tinggi. Tingginya biaya hidup disebabkan karena inflasi yang secara perlahan mengurangi nilai mata uang. Sehingga sekarang dapat dirasakan bahwa uang Rp 100.000 untuk kuliah di tahun 90-an tidak sama nilainya dengan Rp 100.000 untuk kuliah di zaman sekarang.

Selain itu, ada depresiasi bangunan kampus, dimana bila sudah melewati umur 50 tahun, gedung kampus harus di direnovasi secara total dan perlu biaya yang sangat mahal. Belum lagi biaya listrik perbulannya, biaya perawatan gedung bangunan, biaya dosen pengajar, staff administrasi, biaya Pajak Bumi dan Bangunan, biaya pemasaran dan promosi kampus serta biaya administrasi lainnya.

Tanggung Jawab Negara

Pendidikan adalah sesuatu yang sangat penting untuk diwujudkan, suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan, dan tujuan pendidikan mencerdaskan kehidupan bangsa tidak membeda-bedakan kelas sosial, pendidikan untuk semua kalangan. Namun, fakta di lapangan tidak demikian.
Pendidikan bermutu itu mahal, itulah kalimat yang sering terlontar di kalangan orang tua. Mereka menganggap begitu mahalnya biaya untuk mengenyam pendidikan yang bermutu. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) sampai Perguruan Tinggi membuat orang tua memiliki pilihan untuk memberhentikan anaknya sekolah , karena biaya hidup dan kebutuhan pokok saja dari hari ke hari semakin meningkat ditambah lagi mahalnya pendidikan membuat orang tua ngos-ngosan dalam mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya.

orang tua dan siswa harus menanggung beban keuangan yang besar untuk mendapatkan taraf pendidikan yang baik. Tentu saja bukan hal yang baru lagi jika segepok uang harus dipersiapkan jika ingin menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi seperti tingkat universitas.

Makin mahalnya biaya pendidikan sekarang ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah, seharusnya pemerintah bertanggung jawab penuh atas pendidikan warganya, karena kewajiban pemerintah untuk menjamin setiap warganya memperoleh pendidikan bermutu.

Akan tetapi pemerintah lalai dan abai dalam tanggung jawabnya. Pendidikan layaknya dagangan, siapa yang mampu bayar dia yang akan mendapatkan. 

Seharusnya peran negara/pemerintah dalam pelayanan pendidikan harus lebih di perhatikan, untuk mensejahterakan pendidikan di indonesia dan terwujudnya tujuan pendidikan. 

Solusi Dalam Islam

Islam bukan hanya memandang pendidikan sebagai perkara penting, tetapi Islam telah menjadikan pendidikan sebagai salah satu kebutuhan dasar masyarakat, bersama kesehatan dan keamanan. Karena itu, Islam bukan hanya menjamin terpenuhinya kebutuhan akan pendidikan tetapi Islam juga mewajibkan setiap warga negara untuk menuntut ilmu, dan mewajibkan negara untuk memberikan layanan nomor satu kepada rakyatnya dalam bidang pendidikan. 

Karena itu, negara wajib menjamin tersedianya layanan pendidikan untuk seluruh rakyatnya. Negara Islam pun menyediakan infrastruktur pendidikan kelas satu untuk seluruh rakyatnya. Mulai dari sekolah, kampus, perpustakaan, laboratorium, tenaga pengajar hingga biaya pendidikan yang lebih dari memadai.

“Imam adalah penggembala, dan hanya dialah yang bertanggung jawab terhadap gembalaannya.” (HR Al Bukhari)

Pendidikan gratis tetapi bermutu bisa diwujudkan oleh Khilafah karena Khilafah mempunyai sumber pendapatan yang sangat besar.

Wallahua'lam

Post a Comment

Previous Post Next Post