Gencar Hembuskan Islamophobia, Saatnya Umat Muslim Bersatu!



Oleh Tika Kartika
(Ibu Rumah Tangga dan Aktivis Dakwah)


Beberapa pekan lalu, sejumlah politisi dari partai Bharatiya Janata Party (BJP) India mengajukan pertanyaan yang menghina Nabi Muhammad Saw. dan Al-Quran secara terang-terangan di depan publik baik di acara tv nasional maupun di media sosial. Hal ini menyebabkan terjadinya aksi protes dari umat muslim terhadap beberapa politisi yang telah menghina Rasullulah dan Al-Quran pada Jum’at 10 juni 2022 tersebut. Aksi protes ini memicu bentrokan antara umat muslim dan hindu hingga memakan puluhan muslim terluka dan 2 orang remaja meninggal dunia di kota Ranchi, Delhi, Mumbai dan beberapa kota lainnya.
Setelah mendengar pernyataan keras islamophobia dari beberapa politisi BJP India terhadap Rasullulah Saw. dan Al-Quran, beberapa negara seperti Arab Saudi, Qattar, Kuwait, dan negara lainnya mengecam keras terhadap aksi pernyataan tersebut. Bahkan hingga muncul aksi pemboikotan produk-produk dari Negeri Bollywood. Pelaporan dari beberapa media setempat mengenai pemboikotan produk-produk asal India di mana pusat perbelanjaan besar di Arab Saudi, Kuwait, Bahrain tengah menghapus produk India. (Cuit South Asia Index, 05/06/2022). 

Pernyataan tegas pun keluar dari Kementerian Luar Negeri Indonesia terhadap politisi BJP melalui Duta Besar Indonesia, di mana Indonesia mengutuk keras pernyataan yang merendahkan Nabi Muhammad Saw. yang telah dilakukan oleh politisi India tersebut. Pesan ini juga telah disampaikan kepada Duta Besar India di Jakarta melalui akun Twitter resmi Kemenlu. (CNBC Indonesia, 7/6/2022). 

Namun sayangnya kecaman tersebut tidak membuat pemerintah Indonesia memboikot produk-produk impor dari India. Karena jika itu terjadi, Indonesia akan kehilangan beberapa komoditas impor dari India. Sepanjang periode Januari-Maret 2022 nilai impor Indonesia dari India mencapai US$ 2,66 miliar atau Rp 38,58 triliun (kurs=Rp14.500/US$). 

Hasil minyak bumi menjadi impor terbesar Indonesia dari India, hewan ternak seperti sapi, selain itu ada beberapa bahan pangan juga seperti beras, telur, cabai hingga gula yang ternyata impor dari India. Hal ini yang menyebabkan terjadinya ketersediaan pangan di Indonesia. Padahal kita tahu Indonesia sangatlah kaya akan sumber daya alam tersebut. Namun nyatanya perekonomian Indonesia semakin buruk, hutang negeri semakin tinggi, kedzaliman, kemungkaran dan kemaksiatan dimana-mana, sebagian umat muslim pun nyaris kehilangan iman. 

Hal tersebut menjadikan kondisi negara ini semakin lemah dan tak berdaya dalam segala hal, salah satunya dalam memboikot produk-produk dari negara yang notabene telah menghina kehormatan umat muslim.  

Dampak dari semua itu, aksi kecaman dan pemboikotan terhadap rezim hindu radikal di negeri sekuler tidak akan mampu membuat efek jera. Karena tidak adanya hukum dan sanksi yang jelas dan pasti terhadapnya. Sehingga menjadikan rezim hindu semakin berontak dalam menghina dan menyiksa umat muslim yang ada di India. Umat muslim tidak akan pernah tentram dan damai selagi masih berada di bawah rezim sekuler, liberalisme, demokrasi dan sistem barat lainnya kecuali dengan naungan institusi Khilafah Islam di bawah Khalifah yang tentunya hukum dan sanksi nya sesuai hukum syariat Islam yang memiliki kekuatan untuk menggetarkan para rezim radikal.   

Adanya puluhan korban yang terluka dan dua orang remaja meninggal dunia seharusnya menjadikan seluruh umat muslim di belahan dunia tergetar hatinya, terdorong dan bersatu untuk memperkuat politik Islam. Karena hanya dengan politik Islam lah yang akan mampu menghentikan ketidakadilan bagi semua umat muslim, juga umat lainnya.  

Wahai kaum muslimin, berdiam diri bukanlah solusi dari semua permasalahan yang ada di dunia ini. Mari bergerak bersama-sama. Mari kita bersatu memperkuat politik Islam. Bersatu dalam barisan Islam dan memperjuangkan tegaknya Syariah Islam. Karena hanya dengan Islam, semua problematika yang ada di dunia akan mampu terselesaikan. Tentunya sesuai dengan hukum Syariat Islam yaitu Al-Quran dan As-Sunnah yang jelas dan pasti hingga ke akar-akarnya.     

Wallahua’alam bi ash-shawwab.

Post a Comment

Previous Post Next Post