Cari Jodoh Koalisi untuk Memenangi Kontestasi


Oleh : Serlida Fitriananda
 (Aktivis Muslimah Sumsel)

Jakarta, Beritasatu.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Aboe Bakar Alhabsyi mengapresiasi langkah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang mengajak bergabung koalisi bentukan PAN, Golkar dan PPP tersebut. Namun, Aboe Bakar menegaskan, PKS saat ini tidak mau dikunci soal koalisi.

"Siapa tahu, siapa tahu pas kumpul-kumpul begini ada yang berjodoh di 2024, kita enggak tahu siapa yang bisa kita pinang di depan mata ini, gadis mana yang paling cantik," kata Aboe Bakar saat pidato di istora Senayan, Jakarta, Minggu (29/5).

Di negara demokrasi, pilpres merupakan ajang untuk memberikan masing-masing kandidat dari tiap-tiap partai. Hal ini, menjadikan setiap partai berlomba-lomba untuk menang dan memperebutkan kursi jabatan dan periode untuk diampu. Dalam sistem demokrasi pula, sebuah partai politik memiliki hak legislasi atau dapat membuat aturan atau perundang-undangan.

Belum saja datang 2024, saat ini setiap partai sibuk dalam urusan kontestasi setiap kandidat. Masing-masing partai mendukung mati-matian kandidat yang akan maju dalam pilpres 2024 kelak. Padahal, problematika di negeri ini belum surut, mulai dari masalah klasik yaitu korupsi hingga pengangguran, harga minyak goreng yang belum kunjung turun, makin eksisnya kaum pelangi, dan sebagainya. Sehingga terlihat adanya pragmatisme di dalam sebuah partai.

Sebuah partai memiliki idealismenya masing-masing. Namun, jikalau terjadinya koalisi antar partai maka menunjukkan lemahnya sebuah partai itu dan idealisme yang dibawanya akan pudar. Asas dan tujuan dalam demokrasi pula adalah manfaat. Terbukti, suara rakyat hanya dibutuhkan saat menjelang pemilu saja, lepas pemilu suara rakyat tak lagi berharga. Sistem demokrasi-sekuler hanya menghasilkan pemimpin yang mementingkan individu, kelompok, atau golongannya sendiri.

Dalam Islam, keberadaan sebuah kelompok atau partai diperintahkan oleh Allah dalam Surah Ali-Imron ayat 104 yang artinya, "Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."

Ayat tersebut menjelaskan bahwa sebuah kelompok atau partai memiliki dua fungsi yaitu beraktivitas menyeru kepada Islam dan melaksanakan amar ma'ruf nahi munkar. Agar bisa melaksanakan 2 fungsi itu, setiap anggota partai harus kuat ikatannya dan ikatan yang kuat itu hanya akan terwujud dengan sebuah ikatan yang berlandaskan akidah Islamiyyah. Sehingga sebuah partai Islam harus berlandaskan akidah Islam.

Dalam Islam, sebuah partai berfungsi sebagai institusi pemikiran, dalam hal ini ditujukan untuk pemimpin dan umat. Sebuah partai politik, akan menyampaikan aspirasi rakyat kepada seorang pemimpin. Fungsi Partai politik pun mengembalikan kehidupan Islam, menjadikan kembali umat Islam sebagai ummat terbaik dengan kembali kepada syariat dan ideologi Islam. Standarnya hanya pada Islam dan aturannya berasal dari Allah bukan berasal dari buatan manusia.

Politik Islam akan menerapkan Islam Kaffah dan terciptanya kehidupan yang paripurna. Sehingga, terbukti bahwa aturan Islam yang berasal dari pencipta adalah aturan yang sempurna. Wallahu A'lam Bisshawab

Post a Comment

Previous Post Next Post