NORMALISASI KDRT, TUTUP AIB SUAMI ATAU LAPORKAN?


Oleh: Desi Sae 

Opini Normalisasi KDRT tak hanya menyudutkan ustazah Oki Setiana Dewi namun lebih menyudutkan pada syariat Islam. Tuduhan Normalisasi KDRT, opini yang dikembangkan KDRT tidak boleh dianggap aib yang harus ditutupi, ketaatan pada suami dipandang mengekang Hak Asasi perempuan. 

Sudah menjadi rahasia umum, ada pihak pihak  berusaha mencari kesalahan Uztdz ustdzah di Negeri ini dengan memotong video, cuplikan video pendek di tafsirkan sesuai keinginan mereka lantas di gulirkan opininya menggelinding semakin besar bak bola salju. Hanya ke Imanan yang kuat yang dapat membentengi dari arus pemikiran mereka. 

Selain tidak faham utuh syariat, muslim di system sekuler jg menghadapi  pertarungan pihak yg ingin terus memojokkan syariat melalui isu HAM dan Kesetaraan, dan pihak yg berusaha menjalankan syariat.
Sementara itu regulasi yg ada lebih berpihak pada arus liberal
Maka posisi seharusnya bukan defensif apologetik namun menyerang pihak pemikiran Liberal. 
Sikap defensif apologetik, sikap dimana kita membela diri karena merasa diri menjadi pihak tertuduh. Membela diri, dengan menolak sesuatu yang memang kita harus lakukan. Bila ditelisik penyebab munculnya sikap ini antara lain karena gencarnya propaganda Barat dan musuh Islam yang menyudutkan Islam dan masifnya kampanye tentang HAM, demokrasi dan pluralisme. Sehingga tolok ukur kebenaran sebagaian umat Islam bergeser pada apa yang di kampanyekan oleh Barat. Selain itu masih rendahnya pemikiran dan pemahaman Islam sebagian besar kaum muslimin makin memperparah kondisi ini. 

Syariat Islam jelas memuliakan perempuan. Sistem Pergaulan dalam Islam mengajarkan seorang suami untuk mempergauli istrinya dengan baik masing masing memenuhi hak & kewajiban sesuai syariat Islam. 

Allah SWT berfirman :
"Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf". [Al-Baqarah/2:228].

 Rasulullah SAW pun bersabda
"Berpesanlah baik-baik kepada wanita-wanita. Karena sesungguhnya wanita tercipta dari tulang rusuk yang bengkok. Dan sesuatu yang paling bengkak dari tulang rusuk adalah bagian atasnya. Bila engkau hendak meluruskannya, maka engkau akan mematahkannya. Jika engkau biarkan saja, maka akan selalu bengkok. Karena itu, berpesanlah baik-baik kepada wanita-wanita" [HR. Al-Bukhâri, no.3331 dan Muslim, no.1468]

Post a Comment

Previous Post Next Post