Menghadapi Liku-Liku Kehidupan

Oleh: Nurhayati

Aktivis Dakwah di Depok

 

Arti dan makna kehidupan yang kita jalani setiap hari hanya sepintas atau pun selewat. Semuanya dituntut untuk bisa bermanfaat bagi umat dan Sang Pencipta manusia, ikhlas dan tabah serta tidak putus asa untuk bisa menghadapinya. Karena, pangkal kesuksesan dan ketenteraman hidup, jiwa harus dimulai dari penyesuaian diri dengan Sang Khaliq, sehingga akan menyadarkan diri bahwa tidak ada yang lebih sempurna dibanding Sang Pencipta manusia.

Mnusia pun harus sadar, salah satu yang menyebabkan manusia hidupnya tidak tenteram karena kurang bisa mengendalikan emosinya. Emosi merupakan salah satu yang memengaruhi hidup kita. Jika orang kecewa, sakit hati, sedih, maka kemampuan berpikir akan menurun sehingga timbullah pemikiran yang tidak dikehendaki. Maka dari itu jika kita tidak dekat dengan Sang Pencipta hal-hal tersebut bisa mempengaruhi emosional yang bisa mengakibatkan fatal tuk kehidupan.

Memang dalam kehidupan tak setiap saat yang kita rencanakan, kita inginkan dapat dicapai dengan sempurna dan berhasil baik. Seandainya kita mengalami perubahan dalam hidup, kegagalan, rintangan yang bertubi-tubi tidak terasa membuat hati kita ciut atau minder. Kita pun berharap perubahan hidup itu bisa membawa kebahagiaan dan kesempurnaan yang didambakan.

Maka dari itu setiap manusia haruslah mampu mengoreksi diri apa yang sebenarnya terjadi. Mengapa kegagalan demi kegagalan itu terjadi dalam diri hidup kita. Dalam keadaan beginilah manusia harus sadar diri bahwa ketidakpuasan, serba kekurangan, segalanya tidak memadai dan timbullah rasa tak bersyukur dan segala cara untuk bisa memuaskan diri.

Padahal, Allah telah menciptakan makhluknya dengan kasih sayang dan kekuatannya. Demikian dengan jalan hidup yang berbeda-beda mungkin sama persoalannya akan tetapi belum sama pemecahannya. Maka dari itu pula kita harus kembali ke jalan yang benar. Karena masalah itu terjadi karena manusia kurang mencari ilmu, bimbingan, petunjuk yang nyata dan jarang sekali mau mempelajari walaupun ada kesempatan dan kesadaran kitalah yang lupa akan adanya Allah SWT yang mampu membolak-balik hati manusia.

Seharusnya kita sadar dan mampu memperbaiki jalan kehidupan kita, di saat kita khilaf dan terpuruk tidak ada satu yang mampu memecahkan masalahkan hanya Allah yang mampu.[]

Post a Comment

Previous Post Next Post