MENTAWAI, (NUSANTARANEWS. NET)
Martinus Dahlan, amat menyangkankan gedung yang semestinya
menjadi aset negara itu bisa dimanfatakan untuk berbagai kegiatan pendidikan
dan pelatihan (diklat). Tetapi gedung itu kini terbengkalai tanpa aktivitas
berarti.
“Saya sudah melihat gedung diklat ini. Ternyata luas juga
lahannya. Tapi sangat disayangkan kalau tidak dimanfaatkan. Coba lihat sebagian
bangunan kondisinya sudah ada yang rusak.
Martinus Dahlan, kepada pihak dinas terkait selaku instansi
terkait agar segera membuat perencanaan untuk menghidupkan kembali gedung
Diklat tersebut.
“Secara perlahan nanti dibenahi. Walau kondisinya belum begitu
baik, namun lakukanlah penataan agar gedung ini bisa terlihat indah dan rapih.
Bila perlu undang para pedagang makanan kuliner untuk menghidupkan lokasi ini
(Gedung Diklat),” harapnya.
Diungkapkannya, untuk melakukan renovasi berbagai fasilitas di
gedung diklat tersebut, Martinus MENGATAKAN diperkirakan menyerap dana sekitar
Rp 5-7 miliar. Menyangkut pendanaan itu, katanya masih dalam tahap pembahasan
oleh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. SELANJUTNYA AKAN DIPASTIKAN kembali soal anggaranya dengan OPD TERKAIT. Tungkasnya (L-Raja).
Post a Comment