Saat Pandemi, Masihkah Memikirkan Untung Rugi?

Oleh : Susi Herawati
(Ibu Rumah Tangga dan Aktivis Dakwah)


Pada suasana Idul Fitri tahun 2021 ini aktivitas pariwisata di kawasan Ciwidey, Kabupaten Bandung, menurun drastis bila dibandingkan dengan beberapa waktu sebelumnya. Pengelola destinasi wisata di Ciwidey, Trisna Mulyana mengatakan jumlah kunjungan wisatawan di Kawah Putih dan Ranca Upas saat ini menurun karena adanya penyekatan kendaraan dari luar daerah. "Itu bisa dibuktikan dengan plat nomor B ya dulu. Sekarang hampir tidak ada ya, karena ada penyekatan akses masuk ke Bandung Raya," kata Trisna, Jumat (14/5/2021).

Pada Lebaran tahun ini, menurutnya, sejumlah destinasi wisata di Ciwidey kehilangan sekitar 70 persen pengunjung dibandingkan waktu normal atau sebelum pandemi Covid-19. Apalagi, kata dia, pasar wisatawan biasanya berasal dari warga luar daerah seperti Jakarta. "Kita kehilangan sekitar 70 persen pengunjung. Ada beberapa faktor yang menjadi sebab kurangnya kunjungan, seperti pasar kami 40 persen warga Jakarta," kata dia.

Hal yang wajar jika terjadi penurunan jumlah turis wisata di masa pandemi, karena di masa sekarang yang menjadi prioritas tentu saja aspek kesehatan bagi  masyarakat. Namun adalah hal yang tidak wajar dan tidak bijak jika pemerintah mengaitkannya dengan kekhawatiran akan terjadinya penurunan Penghasilan Asli Daerah (PAD). Justru pemerintah seharusnya hadir untuk memberikan solusi bagi rakyat atas pandemi yang tak kunjung usai, bukannya mengeluhkan kondisi akibat terjadinya pandemi.

Inilah bukti yang menunjukkan bahwa pemerintah lebih memikirkan untung rugi bisnis  dibandingkan totalitas perlindungan terhadap rakyat, sehingga apapun yang terjadi dianggap tidak urgen untuk segera diatasi selama bisnis untuk meraup banyak keuntungan bisa berjalan dengan baik. Ketika materi yang menjadi tujuan utamanya, maka nyawa dan keselamatan warga tidak dipedulikan. 

Inilah yang terjadi di dalam negara yang menganut paham kapitalisme. Hal ini juga menunjukan jika sistem sekuler-kapitalis telah membentuk individu-individu egois yang hanya memikirkan kepentingan diri dan golongannya saja.

Sungguh berbeda dengan sistem Islam. Di bawah kepemimpinan seorang Khalifah, keselamatan rakyat akan menjadi prioritas utama. Semua upaya akan dilakukan agar rakyat yang dipimpinnya sehat dan selamat. Hal ini selaras dengan kewajiban khalifah yang berperan sebagai perisai, dengan adanya kesadaran bahwa setiap kepemimpinan kelak akan dimintai pertanggungjawaban.

Wallahu'alam bishawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post