Kakanwil Kemenag Sumbar Buka PKBB MAN 2 Padang


NN, Padang, Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKBB) adalah amanah dari peraturan perundang undangan.  Pengembangan kompetensi sesuai kebutuhan yang bertahap dan berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi profesionalitas sesuai permenpan RB no. 15 2009.

Kakanwil menegaskan hal ini saat memberikan arahan sekaligus membuka secara resmi kegiatan PKBB MAN 2 Kota Padang, Selasa (09/03) dihadapan ratusan guru.

Hendri menuturkan, menjadi seorang guru adalah pekerjaan yang sangat mulia. Karena jika kita tadabburi, banyak sekali ayat  Al-Quran yang memberikan penghargaan kepada guru. "Orang - orang berilmu dinaikkan derajatnya. Hadits ini tadi khusus untuk guru profesional, tekan Hendri.

Dikatakan Hendri, profesi guru mampu memberikan ilmu yang bermanfaat yang mampu menjadi deposito bagi setiap orang, menjadi guru sampai meninggal dunia. Selain berfungsi untuk menjaga diri, seorang guru adalah sosok yg ditiru, maka selayaknya guru menjaga kelakuan dan adabnya.

Hendri menyebut, hari ini untuk meningkatkan kompetensi guru, banyak pelatihan bagi seorang guru yang difasilitasi pemerintah untuk menjadi guru profesional.

Salah satunya yang diinisiasi MAN 2 Padang hari ini dalam kegiatan program pengembangan keprofesionalan berkelanjutan dengan target kompetensi guru meningkat.

"Inilah salah satu yang diinginkan Kementerian Agama. Hanya dari guru profesional maka anak-anak kita bisa jadi sukses. Guru yang tidak profesional Ibarat benalu yang harus dibunuh. Artinya dalam arti dibina kelemahannya dan harus memacu diri bagaimana jadi guru profesional. Dan PPKB ini sebagai solusinya." Cetus Hendri memberi motivasi.

Ia memaparkan pendapat para ahli terkait kriteria guru profesional. Sedikitnya ada 7 syarat tanda guru profesional, lanjutnya.

Pertama, memiliki keterampilan mengajar yang  baik. Keterampilan ini membuat anak-anak betah dan senang belajar dengan guru bersangkutan.

Kedua, memiliki wawasan yang luas, sehingga menjadi guru harus terus belajar untuk menguasai berbagai hal. Dan bagaimana ia dituntut mampu mengintegrasikan materinya dengan materi bermuatan Islam.

Ketiga, guru adalah yang menguasai kurikulum serta teknis dilapangan.

Selanjutnya, menguasai media pembelajaran berbasis kompetensi lokal dan IT. Hal ini bertujuan agar semua materi yang disampaikan guru, dapat dilahap oleh anak karena menarik dan tepat sasaran, katanya menyebut poin keempat.

Kelima, penguasaan teknologi. Semakin paham teknologi maka hidup semakin mudah. Untuk itu Hendri tak menampik, pembelajaran dengan sistem  e-Learning hari ini juga dibutuhkan guru dan anak didik.

"Disini guru bisa menyampaikan materi dan anak bisa mendebat guru habis-habisan. Mereka bisa berdiskusi tentang kebenaran sebuah informasi, apakah hoax atau tidak. Bahkan memudahkan dalam absensi sekaligus bisa mengetahui wajah guru yang mengajar mereka." terang Hendri dihadapan 118 guru madrasah.

Teknologi bisa merubah hidup manusia. Guru harus adaptif dengan  teknologi, jika tidak maka guru mempersulit dirinya sendiri.

Kemudian,  guru harus berkepribadian baik, berbudi bahasa, sopan santun, peduli dan suka membantu orang. Ia menyebut guru yang baik dan mengembangkan kepribadian anak didik, akan dikenang sepanjang masa.

"Sebagai pelaya, guru  perlu menerapkan 5 S. Salam, sapa , senyum, sopan, santun." Ujarnya melanjutkan poin keenam.

Terakhir, mampu menjadi teladan yang baik bagi anak didiknya dengan komitmen dan perjuangan yang konsisten.

Dengan kata lain, sambung Hendri, guru adalah pendidik yang menerapkan  "Tut wuri handayani, Ing Ngarso Sungtulodo Ing Nadya Mangunkarso terhadap anak didiknya".

Hadir pada kegiatan Kepala Kankemenag Kota Padang yang diwakii Kasubbag TU Zulfahmi, Kepala MAN 2 Kota Padang Akhri Meinhardi, Kaur TU MAN 2 Kota Padang Arisman dan Ketua komite Syaifunir serta jajaran ratusan majelis guru serta karyawan/ti dilingkungan kampus MAN 2 Kota Padang. (vera)

Post a Comment

Previous Post Next Post