Transisi Kepemimpinan, Harapan Program Pro Rakyat



Oleh : Marselia 
(Aktivis Dakwah)

Saat ini penyebaran Covid-19 masih terus meningkat, pemerintah menjadi salah satu harapan bagi rakyat dalam menangani pandemi ini. Penyebaran Covid-19 yang berdampak pada segala bidang, terutama rakyat kecil sangat berharap penuh pada kebijakan pemerintah.

Dengan adanya transisi kepemimpinan merupakan keniscayaan adanya harapan yang didorong oleh semangat membangun ke depan ke arah yang lebih maju, bersih dari kezaliman serta diharapkan para pelaksana kebijakan sadar akan kewajiban, tugas, dan posisinya. 

Harapan ini pun disampaikan oleh Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bandung, Maulana Fahmi yang meminta pemerintah untuk menghasilkan program-program penting dan mendesak. Program yang dirancang di segala bidang seperti, kemiskinan, pengangguran, pendidikan, dan penanggulangan banjir harus dirancang mulai dari program jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek. (www.dara.co.id/23 Januari 2021)

Hal itu tentu kembali menjadi harapan baru bagi rakyat akan terancangnya program-program pro rakyat di tengah kondisi sulit seperti sekarang ini.

Namun, seperti yang kita ketahui bahwa perancangan program yang seperti ini bukanlah kali pertama. Program-program yang diharapkan bisa menyasar seluruh rakyat nyatanya baru sebagian yang dapat merasakan manfaat dari program tersebut. Seakan-akan program tersebut hanya dijadikan alat sementara untuk menenangkan rakyat yang kebutuhannya meminta hak untuk dipenuhi oleh pemerintah.

Berbeda halnya dengan Islam. Dalam Islam, rakyat adalah hal utama dan pertama yang diperhatikan oleh pemerintah. Kebutuhan rakyat akan terjamin pemenuhannya dengan program-program pro rakyat sesuai fitrahnya sebagai manusia. Hal ini karena program yang dirancang dan dijalankan berdasarkan aturan yang baku dan tetap, yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Seluruh program baik dalam hal pendidikan, kemiskinan, pengangguran, penanggulangan bencana, dan lain-lain akan diatur dengan aturan yang shahih yang menyelesaikan masalah langsung dari akar permasalahannya.

Dengan demikian, bukanlah program tambal-sulam yang sarat dengan kepentingan segelintir orang yang dirancang dalam Islam, sehingga tidak akan muncul permasalahan yang sama dengan tuntutan yang sama pula.
Wallahu a’lam bishshawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post