No title


Mengakhiri Derita Ibu dengan Sistem Berkah

Oleh : Siti Hajar (Aktivis Dakwah Islam)

Derasnya arus dorongan hidup yang berorientasi pada uang dan gencarnya disuarakan tentang kesetaraan gender, selain itu juga karena sulitnya laki-laki mendapatkan pekerjaan yang mana dia merupakan pemeran utama pencari nafkah. Membuat banyak wanita sekarang berlomba mencari pekerjaan, berlomba menjadi pengusaha, menjadi wanita karir dan sebagainya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dalam bekerja banyak hal ditemui oleh wanita, tak jarang fakta yang kita temui baik dilingkungan terdekat maupun dalam media berita banyak wanita mengalami diskriminasi dan ketidakadilan dalam bekerja, pelecehan dan hak-haknya yang tidak dipenuhi.
Dilansir oleh media berita  news.detik.com yang diposting pada 22 Desember 2017 "Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP - PA) Yohana Susana Yambise menyebut masih banyak pelanggaran hak pekerja perempuan dalam berbagai kasus, pelanggaran kerja didominasi terkait tidak dipenuhinya kebutuhan dasar perempuan"  detik.com juga menulis bahwa Yohana menambahkan "meskipun sudah banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan, namun tidak dapat dipungkiri masih ada sejumlah kasus yang memarjinalkan kedudukan perempuan, misalnya diskriminasi dalam bidang ketenagakerjaan"
Sebagaimana dilansir oleh theconversation.com menurut "Elitha Tri Novianty perempuan berusia 25 tahun ini sudah berusaha mengajukan pemindahan divisi kerja karena  penyakit endometriosisnya kambuh. Tapi apa daya perusahaan justru mengancam akan mengehntikannya dari pekerjaan, Elitha terdesak dan tidak punya pilihan lain selain harus tetap bekerja. Akhirnya diapun mengalami pendarahan hebat akibat bobot pekerjaannya yang berlebihan. Elitha terpaksa melakukan operasi kuret pada februari lalu yang berarti jaringan dari dalam rahimnya diangkat" dikutip dari theconversation.com (18/03/2020) dengan judul berita "Kasus Aice : Dilema buruh perempuan di Indonesia  dan pentingnya kesetaraan gender di lingkungan kerja"
Banyaknya diskriminasi dan ketidakadilan yang dialami pekerja wanita membuat banyak wanita dan para tokoh tertentu gencar menyuarakan kesetaraan gender, karena dianggap bahwa selama ini pekerja laki-laki lebih banyak diberi kemudahan dalam bekerja dibandingkan pekerja wanita yang selalu mengalami kesulitan dan dipersulit dalam bekerja. Tapi nyatanya kesetaraan gender yang selalu disuarakan tersebut sampai sekarang tidak mampu menyelamatkan wanita dari ketidakadilan.
Bila dipahami lebih dalam, kasus yang di alami pekerja wanita hanyalah satu dari banyaknya kasus ketimpangan yang dialami masyarakat yang dapat kita lihat dipermukaan. Ibaratkan sebuah pohon, apa yang terjadi dipermukaan yakni dahan, batang, ranting, daun, pucuk, bunga dan buah semua tergantung pada akarnya, apa yang diserap akar dan yang dikirim akar ke batang dan seterusnya. Bila dikaitkan dengan kehidupan tentu segala keadaan yang kita alami bersumber dari sistem atau ideologi yang menjadi landasan yang menjadi akar dalam mengatur segala aspek kehidupan kita. Dan salah satu sistem yang mengatur kehidupan kita sekarang adalah sistem buatan manusia yang disebut "kapitalisme"
Kapitalisme atau kapital adalah sistem ekonomi dimana perdagangan, industri dan alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan memperoleh keuntungan dalam ekonomi pasar (wikipedia). Sekilas dari pengertiannya memang terlihat wajar, tetapi dalam sistem ini setiap individu atau kelompok berusaha melakukan strategi apapun untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya, maka jelas banyak didapati ketimpangan sosial dalam sistem ini, pekerja tenaganya diperas sedemikian rupa namun tetap digaji dengan rendah seperti halnya yang terjadi pada pekerja wanita terutama yang bekerja sebagai buruh. Meski merasa mendapat ketidakadilan namun wanita tidak punya pilihan lain selain harus tetap bekerja karena desakan kebutuhan hidup yang serba mahal dan serba uang, balik lagi semua karena kapitalisme yang memandang semuanya perlu dijadikan uang untuk mendapatkan keuntungan, semakin banyak memiliki uang atau keuntungan semakin luas akses yang dapat dicapai maka semakin mudah berkuasa.
Sedangkan ada satu sistem atau ideologi yang terlupakan yakni sistem Islam yang sempurna dari Allah yang Maha Sempurna pencipta seluruh alam, sistem Islam adalah sistem yang membawa kebaikan bagi seluruh alam kecuali bagi orang-orang zholim. Maka sebagai muslim tentu kita harusnya berharap dapat hidup dalam sistem Islam sebagaimana ikan dia harus hidup didalam air bila didarat dia akan sengsara dan cepat mati.
Bila dalam sistem kapitalisme, kekayaan alam dikelola oleh individu atau kelompok yang mana yang merasakan manisnya juga hanya individu dan kelompok tertentu. Maka dalam Islam kekayaan alam harus dikelola oleh negara Islam yang semua hasilnya dikembalikan untuk kebaikan rakyat digunakan untuk keperluan rumah sakit, pendidikan, tempat tinggal, lapangan pekerjaan dan hal lain yang rakyat butuhkan tanpa pusing memikirkan biaya, laki-laki yang tidak mempunyai pekerjaan akan diberikan pekerjaan. syariat Islam yang diterapkan oleh sebuah negara Islam menjamin kesejahteraan seluruh hidup rakyatnya termasuk wanita, tidak boleh ada rakyat yang hanya memikirkan keuntungannya sendiri. 
Dalam Islam wanita tidak diwajibkan bekerja, namun wanita tetap boleh bekerja dengan syarat pekerjaan tersebut harus muslimah friendly artinya pekerjaan yang aman yang tidak memberatkannya sesuai hukum syar’i sangat menjaga dan memuliakan wanita, dari masalah pakaian hingga masalah pekerjaan. Wallahu'alam. [].

Post a Comment

Previous Post Next Post