No title



Kegagalan Demokrasi Melindungi Ibu Dan Anak
Oleh : Durrotul Hikmah (Aktivis Dakwah Remaja)

Sekarang ini manusia seolah tak punya akal sehat, bagaimana tidak? Hubungan antara Ibu dan anak seolah tak berharga, tak ada lagi kasih sayang antara Ibu dan anak. Bayangkan saja Ibu mana yang tega membunuh anaknya? Jawabannya tentu saja ada, ketika hidup berada dalam tekanan ekonomi, dan berbagai masalah yang muncul disistem Demokrasi. Bukan kah, tugas seorang Ibu mendidik, mengasuh dan menyayangi anaknya sepenuh hati. Namun nyatanya sekarang malah berbanding terbalik dalam Sistem Kapitalis, Tak jarang ditemukan kasus pembunuhan antara Suami Istri dan anak-anaknya.

Seperti yang sedang hangat dibicarakan dimedia sosial mengenai seorang Ibu yang membunuh ketiga anak kandungnya di Nias Utara, berinsial MT, meninggal dunia di RSUD Gunungsitoli, Sumatera Utara pada Minggu pagi 13 Desember 2020, sekitar Pukul 06.10 WIB. Usai membunuh, wanita berusia 30 tahun itu sempat beberapa kali coba bunuh diri, namun berhasil digagalkan. "Tersangka MT dinyatakan oleh dokter umum piket RSUD Gunungsitoli telah meninggal dunia di RSUD Gunungsitoli," ungkap Perwira Urusan Hubungan Masyarakat (Paur Humas) Polres Nias, Aiptu Yadsen Hulu. (Viva.co.id, Minggu, 13/12/2020).

Seorang ibu tega menganiaya anak perempuannya hingga tegas, gara-gara si anak tak mengerti saat belajar melalui daring. Kasat Reskrim Polres Lebak, AKP David Adhi Kusuma mengatakan, ibu korban melakukan penganiayaan karena putrinya sulit memahami pelajaran, saat belajar daring. (Kompas.TV, Selasa, 15/09/2020).

Fakta diatas membuktikan kegagalan Demokrasi yang melindungi Ibu dan anak, seolah kasih sayang antara keduanya sudah luntur. Kehidupan mereka seakan musnah, merenggang nyawa ketika kemiskinan melanda mereka hingga tak mampu lagi bertahan hidup dalam pengurusan sistem demokrasi kapitalis. Musnahnya harapan seorang Ibu bersamaan dengan rakusnya para pejabat mengambil hak rakyat. 

Sungguh demokrasi akan terus membuahkan kerusakan serta gagalnya mereka dalam melindungi ibu dan anak dari beban fisik dan psikis. Tekanan yang kian menggerogoti  seorang ibu membuatnya buta hingga nyawa anaknya pun tewas ditangan Mereka, sungguh menyedihkan. Seiring berjalannya waktu, pergantian pemimpin demokrasi terus berlanjut, namun nyatanya tidak ada satu pun yang menyejahterakan rakyat, malahan semakin sengsara dibuatnya. Itulah betapa bobroknya sistem demokrasi kapitalis mengurusi rakyatnya, bahkan gagal dalam membantu para Ibu mendidik anak-anaknya. 

Dalam demokrasi kapitalis seakan naluri seorang ibu telah tiada, dimana rasa peduli dan kasih sayang seorang ibu kepada anaknya sudah mati, nyatanya naluri seorang ibu telah terkikis dalam sistem kapitalis. Bukan kah tugas Orang tua adalah  menyayangi anak-anaknya, mendidiknya, serta menjaganya dari ancaman kekerasan, kejahatan, serta terjerumus pada azab neraka. Namun kenyataan pahit lah yang sekarang tengah dirasakan, bagaimana tidak? Peran Orang tua dalam denokrasi kapitalis sudah hilang. Penyebab utamanya adalah kemiskinan, ya? Itulah yang menjadi faktor utamanya, tidak sedikit rakyat mengeluh karena harga pokok yang menjulang tinggi. Tak dapat dipungkiri lagi bahwa demokrasi kapitalis memang gagal dalam menjadi penanggung jawab kebutuhan rakyat.

Berbeda dengan sistem Islam yang akan memberikan jaminan kebutuhan rakyat. Bahkan khilafah juga akan memfasilitasi kemudahan dalam mencari nafkah bagi seorang Ayah, jadi ibu tak perlu repot-repot mencari nafkah dengan bertatih-tatih keluar rumah hanya untuk makan, sebagaimana yang dialami perempuan-perempuan bekerja dalam sistem kapitalis sekarang ini. Begitu pun masalah pendidikan, Islam memandang pendidikan sebagai prioritas bagi setiap anak. Negara bertanggung jawab dalam memberikan layanan gratis bagi semua kalangan. Siapa coba yang tidak menginginkan hal itu?

Bahkan dalam Khilafah, orang-orang badui yang sering berpindah-pindah, dikirimkan guru yang juga siap berpindah-pindah mengikuti tempat tinggal muridnya. Luar biasa bukan? Begitu sempurnanya Islam memandang dari berbagai aspek kehidupan. Penerapan Islam lah yang dibutuhkan sekarang, karena hanya dengan sistem Islam lah manusia akan senantiasa memiliki kepribadian yang baik, begitupun dengan  kemuliaan seorang ibu sebagai pilar keluarga. Hanya khilafah lah yang mampu memberikan kesejahteraan, dan perlindungan untuk umat.

Allah SWT berfirman:
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا 
يُؤْمَرُونَ
" Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan". ( Q.S At-Tahriim : 6).
Wallahu alam bis showab

Post a Comment

Previous Post Next Post