Pelajar Ikut Demonstrasi, Apa Mengancam Masa Depan?



Oleh : Rani Sumiati

Sampai saat ini UU Ciptaker masih saja menuai penolakan dari berbagai pihak, tak sedikit para pelajar pun ikut turun kejalanan untuk menyampaikan ketidaksetujuannya terhadap UU Ciptaker tersebut. Dikutip dari laman BBC News Indonesia, sebanyak 230 orang sekitar 85% dari mereka adalah pelajar SMA dan SMP.  Tidak hanya di Tangerang, KPAI ( Komisi Perlindungan Anak Indonesia ) mencatat per Sabtu (10/10) ada 3.665 anak yang diamankan oleh kepolisian. (bbc.com 15/10/2020)

Ribuan pelajar tersebut terancam tidak dapat memperoleh SKCK ( Surat Keterangan Catatan Kepolisian ), yang sebelumnya dikenal dengan Surat Keterangan Kelakuan Baik yang biasanya disertakan dalam melamar pekerjaan di instansi-instansi tertentu. Sesuai keterangan dari Kasat Reskrim Polresta Tangerang, AKP Ivan Adhitira, "Konsekuensinya, lanjut Ivan, para pelajar ini "akan kesulitan mendapat SKCK" yang dikeluarkan oleh kepolisian. SKCK menjadi salah satu persyaratan jika mereka mengikuti rekrutmen di perusahaan sektor formal" (BBC News Indonesia 15/10/20). (bbc.com 15/10/2020)

Demonstrasi, aspirasi yang tidak terwadahi.
Demonstrasi di negeri ini merupakan buah dari penolakan masyarakat yang suaranya tidak didengar oleh pemangku kebijakan. Maka tidak heran jika semua elemen masyarakat yang sadar akan menyuarakan pendapatnya hingga benar-benar dibatalkan, atau termakan oleh waktu. Sungguh miris situasi ini karena didalam Islam, keluhan masyarakat akan didengar secara langsung oleh penguasa dan masyarakat berhak mengingatkan pemerintah jika sudah berlaku dzalim.

Penduduk Yaman juga pernah melaporkan bacaan yang dibaca Muadz bin Jabal yang terlalu panjang ketika menjadi imam shalat. Posisi Muadz saat itu adalah Wali wilayah tersebut. Nabi segera menegur dia.  Imam Bukhari dan Muslim telah meriwayatkan dari Abu Mas’ud al-Anshari yang mengatakan: Ada seseorang melapor (kepada Rasul), “Wahai Rasulullah, saya hampir tidak pernah mengikuti shalat (berjamaah) karena panjangnya (bacaan) fulan yang menjadi imam kami.” Lalu saya tidak melihat Nabi saw. dalam memberikan nasihat dengan sangat marah melebihi hari itu.  Beliau lalu bersabda, “Wahai manusia, kalian harus bergegas (bersama untuk shalat).  Siapa yang menjadi imam shalat orang lain hendaknya memperpendek sebab di situ juga ada yang sakit, lemah dan orang yang mempunyai hajat.”

Maka ruang aspirasi rakyat sangatlah didengar dalam Islam, walaupun hal tersebut adalah perkara yang sah-sah saja, seperti Imam yang kurang memperhatikan hajat rakyatnya sehingga memanjangkan bacaan sholat, padahal secara hukum hal tersebut tidak terlarang namun karena ada rakyat yang mengeluhkan Rasul pun menegurnya.

Adapun demokrasi yang memiliki slogan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat kenyataannya palsu untuk menerima aspirasi rakyat padahal sudah lebih dari ribuan menolak undang-undang tersebut, ditambah kondisi masyarakat yang belum reda dengan wabah, maka kebijakan yang diputruskan oleh manusia hanya menimbulkan kecauan dengan terus menambah beban. Generasi bangsa pun diberangus dengan ancaman tidak diberikan SKCK yang bagi sebagain pelajar masih memerlukannya untuk mendapatkan pekerjaan. Hal ini adalah kegaduhan yang tersistem sehingga akar permasalahannya adalah ruang aspirasi rakyat yang sama sekali tidak ada sehingga masyarakat seolah diatur oleh kebijakan yang dibuat oleh segelintir orang demi kepentingannya.
Masa depan kita 

Maka jika kita mau menyadari, masa depan generasi ini tidak cukup dijamin dengan sebuah SKCK, berkelakuan baik yang sejati hanya dengan menerapkan Islam dan mengganti pola pikir bahwa yang rusak adalah sistem ini yang diatur dengan kebijakan buatan manusia dan seolah tuli dengan aspirasi rakyatnya sendiri.

Sudah saatnya kita bangkit dengan Islam dan menjadikan masa depan kita tidak hancur hanya sebatas ikut demonstrasi. Tetapi masa depan kita akan cerah dengan kita berpikir jernih bahwa Islam adalah satu-satunya solusi seluruh persoalan hidup seluruh manusia di bumi. Wallohu’alam bi ash showab.

Post a Comment

Previous Post Next Post