Meski Tanpa Ujian Nasional, Sekolah Masih Banyak Masalah


Oleh : Threica 
(Aktivis Muslimah Jember)


Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menerapkan asesmen nasional sebagai pengganti ujian nasional pada tahun 2021 . Nadiem Makarim mengatakan, asesmen nasional tidak hanya mengevaluasi capaian peserta didik tetapi juga mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses dan hasil pada seluruh sekolah, madrasah dan program kesetaraan jenjang sekolah dasar dan menengah. Juga mencakup AKM (Asesmen Kompetensi Minimum), survei karakter dan survei lingkungan belajar .

Satriwan menilai, ujian nasional memang seharusnya tidak dijadikan penentu kelulusan apalagi untuk membuat pemeringkatan baik siswa maupun sekolah . Menurutnya, motivasi belajar seharusnya untuk mengembangkan karakter, menambah wawasan dan menambah kedalaman pemahaman . Satriwan berharap, asesmen nasional bisa mengubah pradigma yg selama ini ada. Salah satunya bagaimana membuat belajar tak lagi hanya bertujuan untuk ujian .

Sementara itu, Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) . Heru Purnomo menilai, asesmen nasional memunculkan kekhawatiran adanya tumpang tindih pekerjaan karena saat ini ada Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP). Ia berharap, pemetaan-pemetaan yang dilakukan akan membawa perbaikan mutu. Misalnya, dari hasil asesmen diketahui ada kekurangan pada kemampuan guru menyampaikan suatu materi, maka harus dilakukan perbaikan. Ikatan Guru Indonesia (IGI) mengusulkan dibuatkan sistem portofolio pencapaian siswa hingga akhir pendidikan sebagai pengganti penilaian dari UN dan terus mendorong pemerintah agar kegiatan-kegiatan yang tidak banyak bermanfaat terhadap siswa dihapuskan dan digunakan untuk pengangkatan guru. Meskipun dinilai terlambat, IGI mendukung adanya penghapusan UN ini, karena dinilai tidak memiliki manfaat signifikan dalam mendidik siswa.

Pada tahun 2014 UN telah berganti menjadi UNBK, di tahun 2015 UNBK tidak lagi menjadi penentu kelulusan. Kurikulum sering berganti ganti kebijakan, yang akhirnya target pendidikan tidak tercapai. Dalam sistem pemerintahan demokrasi ini, lebih banyak kriminalitas dan bergaulan bebas yg dilakukan pelajar dan tidak terbentuknya kepribadian siswa. Banyaknya pergantian kurikulum tidak berefek pada para siswa .

Sangat jauh berbeda dengan sistem pemerintahan khilafah. Ilmu yang dikembangkan berdasarkan akidah islam .  Sistem pendidikannya mengupayakan untuk sadar, terstruktur, terprogram dan sistematis dalam membentuk kepribadian islam, pola sikap dan pola pikir islam . Yang akan meningkatkan keimanan, mampu melaksanakan seluruh kewajiban dan mampu menghindari segala kemaksiatan.

Post a Comment

Previous Post Next Post