Ketika Umat Tanpa Syari'at


Oleh : Vonny Khasibah Nujud 
(Pemerhati Sosial Masyarakat)

Dilansir dari Isu Bogor.com tentang kisah Rangga (9) bocah Sekolah Dasar (SD) asal Aceh Timur ini mendadak viral di media sosial lantaran tewas saat berusaha melindungi S (28) ibu kandungnya yang hendak diperkosa SB (28), Sabtu 10 Oktober 2020.

Kejadian viral ini terjadi disalah satu daerah kecil di Aceh. Rangga, itulah nama bocah pahlawan yang berusaha menyelamatkan ibunya dari kebejedan seorang Residivis program asimilasi yang juga pernah membunuh. Rangga dibacok oleh sibejad yang sedang berushan memperkosa ibunya. Rangga berusaha mencegahnya tapi sidurjana itu membunuhnya dengan keji. 

Perasaan orang orang yang mendengar kabar tersebut campur aduk. Kesal dan geram kepada sipenjahat. Haru dan bangga kepada seorang anak yang berusaha menjaga kehormatan ibunya. Muak dan benci kepada pemerintah yang kebijakanya selalu menyusahkan dan menyengsarakan rakyat.

Kisah tentang Rangga viral disosial media dan trending di twitter pada hari kamis 15 Oktober Lalu.  Banyak sekali komentar nitijen. Yang paling mendominasi adalah komentar terkait hukuman yang layak bagi sipelaku. Rata rata semua menginginkan sibejad itu dibunuh, disiksa dan biarkan membusuk dalam penjara. Dalam islam bagi pembunuh akan berlaku hukum dibunuh balik. Cocok.  

Peristiwa yang terjadi pada Rangga dan ibunya adalah salah satu dari ribuan tragedi keji yang terjadi dinegeri ini. Penulis masih ingat sekali bagaimana kejadian eno yang kemaluannya dimasukkan ganggang cangkul oleh pacarnnya. Dimana kejadian ini juga begitu membuat perasaan menjadi campur aduk. 

Sebenanya apa yang salah pada negri ini? Apakah pemimpinnya atau ada yang lain? Kenapa kaum muslim dan rakyat belum sadar juga. Para penyeru syariah dan khilafah sudah menyerukan berkali-kali bahwa yang salah adalah aturan negeri ini. Kenapa masih kekeh dengan NKRI harga mati. Apa manfaatnya? Belum lagi kebijakan yang baru-baru ini sangat mendzalimi rakyat. 

Para orang tua pasti mengerti kenapa anaknya disekolahkan disekolah terbaik. Salah satu alasannya adalah karena aturannya bagus dan ketat. Dan bisa jadi karena kepala sekolahnya bagus. Apalagi sekarang banyak orang tua yang memasukkan anaknya kepesantren karena aturanya bagus. 

Kenapa kita masih berpikir hanya ganti pemimpin? Padahal masalahnya tidak hanya pada pemimpinnya. Tapi juga dari sumber aturannya. Yang jelas jelas hanya hasil kepala manusia. Yang pasti ada salahnya. Apalagi manusianya sudah didominasi syahwat dunia.  UU yang ada di negara ini peninggalan penjajah. Kok mau maunya meneruskan dan mempertahankannya? Seenaknya saja gonta ganti aturanya. Senenaknya saja membuat aturan. UU ITE dan UU omnibus Law contohnya. Apakah kita merasakannya? 

Saya salut dengan perjuangan orang orang yang menyuarakan tentang penerapan syariat Allah sebagi solusi. Mereka tidak hanya memikirkan kebaikan bagi muslim tapi bagi seluruh manusia. Karena Allah menjanjikan kebaikan dam keberkahan ketika kita mau menerapkan aturan sang pencipta manusia dan bumi ini. 

Bagi yang menentang dan menolak. Mungkin mereka dibayar atau mereka tidak paham. Mau sampai kapan mempertahankan kerusakan ini? Apakah ketika kedzaliman itu menimpa kalian dan keluarga kalian? Pertnyaan yang sama bagi yang menonton saja. Mereka sudah tahu masalah dan solusi. Tapi lebih suka berdiam diri. Karena zona nyaman dan aman lebih mereka ingini. 

Segeralah kembali kepada hukum hukum Allah dalam mengatur negara ini. Kita harus bersuara. Harus sebarkan opini-opini islam. Agar masyarakat sadar tentang penting dan butuhnya negri ini diatir dengan aturan Allah swt yang menciptakan bumi dan manusia. 

Hiraukan segala propagana buruk dan busuk tentang islam. Islam itu datang dari yang maha benar. Tidak ada kecacatan pada islam. Allah sudah menjadikan islam sebagai petunjuk hidup. Petunjuk hidup dalam urusan individu, interaksi masyarakat dan negara. Islam itu agama sempurna. Inilah yang kita pelajari sejak kecil. Tapi kesempurnaannya seolah tidak ada, karena umat islam tidak menerapakannya.

Marilah kita ganti sistem aturan negeri ini. Kepada sistem yang baik, tegas dan benar. Siapapun kita, jika disodorkan kebaikan pasti akan terima. Disodorkan kebenaran pasti akan terima. Karena kita adalah manusia. Manusia yang dianugerahi Akal oleh tuhan. Yang bisa membedakan mana benar mana salah, mana rusak mana bagus. 

Wallahu'alam-bishowab.

Post a Comment

Previous Post Next Post