Hijab Dini Antara ketaatan Atau Pemaksaan


Oleh:hafizatul Dwi Maulida,S.Pd

Berdasarkan hadist Abu Daud, dari 'Aisyah radhiallahu'anha, beliau berkata,
 أَنَّ أَسْمَاءَ بِنْتَ أَبِي بَكْرٍ دَخَلَتْ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّu مَ وَعَلَيْهَا ثِيَابٌ رِقَاقٌ فَأَعْرَضَ عَنْهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ يَا أَسْمَاءُ إِنَّ الْمَرْأَةَ إِذَا بَلَغَتِ الْمَحِيضَ لَمْ تَصْلُحْ أَنْ يُرَى مِنْهَا إِلَّا هَذَا وَهَذَا وَأَشَارَ إِلَى وَجْهِهِ وَكَفَّيْهِ

Artinya: Asma' binti Abu Bakar pernah menemui Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dengan memakai pakaian yang tipis. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pun berpaling darinya dan bersabda, 'Wahai Asma, sesungguhnya seorang wanita itu jika sudah haidh (sudah baligh), tidak boleh terlihat dari dirinya kecuali ini dan ini', beliau menunjuk wajahnya dan kedua telapak tangannya.

Hadist di atas  merupakan perintah bagi perempuan untuk menutup auratnya dan yang boleh terlihat hanya muka dan tangan. Bagi seorang perempuan apabila sudah baliq maka sudah di kenakan taklif hukum, salah satunya adalah menutup aurat sehingga itu kewajiban bagi setiap perempuan dan untuk itu perlunya orang tua mempersiapkan anaknya agar terbiasa dalam melaksanakan kewajibannya sehingga saat akil balig, anak sudah siap dalam menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim.

Beberapa waktu yang lalu Media asal Jerman Deutch Welle (DW) dihujat sejumlah tokoh dan netizen karena membuat konten video yang mengulas tentang sisi negatif anak pakai jilbab sejak kecil DW Indonesia juga mewawancarai psikolog Rahajeng Ika. Ia menanyakan dampak psikologis bagi anak-anak yang sejak kecil diharuskan memakai jilbab.“Mereka menggunakan atau memakai sesuatu tapi belum paham betul konsekuensi dari pemakaiannya itu,” kata Rahaeng Ika menjawab pertanyaan DW Indonesia.“Permasalahannya apabila di kemudian hari bergaul dengan teman-temannya, kemudian agak punya pandangan yang mungkin berbeda, boleh jadi dia mengalami kebingungan, apakah dengan dia pakaian begitu berarti dia punya batasan tertentu untuk bergaul,” tambahnya. .JURNALGAYA,26/9/20.
 
Video tersebut menuai kritikan sehingga Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon melalui akun Twitternya, @fadlizon mengatakan  “Liputan ini menunjukkan sentimen “islamofobia” dan agak memalukan untuk kelas @dwnews”. Apa yang disampaikan oleh Fadli Zon memang benar saat ini adanya ketakutan dengan Islam atau islamofobia akut sehingga ajaran Islam selalu diserang dan dianggap ajaran  yang tidak relevan dengan kondisi saat ini yang perkembangan teknologinya semakin maju. Penyerangan terhadap islam ini tidak henti hentinya dan sekarang yang diserang adalah sikap orangtua dalam mendidik anak perempuan nya agar terbiasa menggunakan jilbab dan sebagai seorang muslim tentu orang tua menginginkan anaknya taat kepada aturan Allah karena itu akan membawanya dijalan yang di ridhoi Allah dan  orang tua juga berpikir untuk menjaga anaknya agar tidak terjerumus dengan kemaksiatan apalagi kondisi remaja saat ini sangatlah parah terbawa arus pergaulan bebas yang menjadi momok menakutkan bagi orang tua  sehingga sejak dini diajarkan ketaatan.

Mengajarkan ketaatan sejak dini akan menjadi bekal bagi si anak dan itu bukanlah soal pemaksaan ataupun berpengaruh negatif terhadap perkembangan anak karena mendidik anak itu adalah  kewajiban orang tua yang akan nantinya dipertanggungjawabkan  seperti yang disampaikan Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhuma berkata,
أدب ابنك فإنك مسؤول عنه ما ذا أدبته وما ذا علمته وهو مسؤول عن برك وطواعيته لك
“Didiklah anakmu, karena sesungguhnya engkau akan dimintai pertanggungjawaban mengenai pendidikan dan pengajaran yang telah engkau berikan kepadanya. Dan dia juga akan ditanya mengenai kebaikan dirimu kepadanya serta ketaatannya kepada dirimu.”(Tuhfah al Maudud hal. 123).

Keberhasilan mendidik anak menjadi taat atau sholeh akan membawa kebaikan dan penyelamat untuk orang tuanya dan juga menjadi generasi penerus yang akan membawa negeri ini lebih baik lagi. Anak adalah investasi masa depan orang tua,apabila dididik dengan baik akan mengantarkan ketaatan kepada Allah tapi bila orang tua abai dalam pendidikannya akan mengarahkan kepada kebebasan sehingga pentingnya orang tua mendidik anak sedari kecil. Islam  adalah agama sempurna,tidak hanya mengajarkan bagaimana mendidik anak tapi dalam menyelesaikan masalah hidup Islam ada solusi seperti saat ini adanya Islamophobia tidak hanya di Indonesia tapi juga secara global adanya ketakutan terhadap Islam itu sendiri. Islamophobia hanyalah salah satu alat dalam penyerangan ajaran Islam yang mana musuh Islam menginginkan kaum muslim tidak menjadikan Islam sebagai standar dalam kehidupannya dan melontarkan pemahaman bahwa Islam itu tidak layak dijadikan aturan hidup. Sebab sudah dijelaskan dalam Alquran bahwa orang kafir akan terus menyerang Islam sampaikan umat muslim mengikuti ajaran mereka. Penyerangan terhadap Islam akan terus terjadi selama umat muslim tidak ada pelindungnya dan terpecah belah seperti kondisi saat ini. Pada masa Rasullulah tidak ada seorangpun yang berani melecehkan Islam dan akan menindak tegas sehingga ketakutan yang ada di benak musuh Islam.Pada masa Umat muslim hidup berdampingan dengan yahudi Qainuqa dimana pada saat itu yahudi Qainuqa membuat  keonaran kaum  di mana seorang perempuan Muslimah berbelanja di pasar Bani Qainuqo. Orang-orang Yahudi tersebut melecehkan dengan meminta agar perempuan itu menyingkap jilbabnya. 

Tentunya dia menolak, tapi salah seorang dari kaum Yahudi tersebut diam-diam mengikat ujung pakaian perempuan Muslimah itu, sehingga ketika dia berdiri tersingkaplah auratnya dan membuatnya jatuh tersungkur. Perempuan itu menjerit dan minta tolong. Rasulullah bersama kaum Muslimin melakukan aksi balasan dengan mengepung kaum Yahudi selama 15 hari 15 malam berturut-turut tanpa ada dari mereka yang masuk ataupun keluar dari tempatnya. Saat situasi semakin bahaya karena tidak ada pasokan makanan yang masuk, mereka kemudian menyerah dengan menawarkan anak-anak dan istri-istri mereka.
Itulah yang terjadi pada saat umat muslim ada pelindungnya,maka tidak ada seorangpun yang berani melakukan pelecehan terhadap Islam dan itu terus terlaksana sepanjang masa kejayaan Islam.

Post a Comment

Previous Post Next Post