Apakah Propaganda Radikalisme Berbahaya?


Oleh : Nashita
(Aktivis Pergerakan Mahasiswa di Surabaya)


Isu radikalisme kini menjadi naik daun di media sosial. Yang santer pembicaraannya hingga ke pelosok mahasiswa kampus negeri maupun swasta. Dan dikaitkan dengan narasi agen radikalisme itu good looking yang menjadi pembicaraan hangat di ranah media sosial kini. Karena mencuatnya statemen dari Kemenag beberapa tempo lalu, sehingga membuat isu ini menjadi panas di kalangan aktivis muda.

Radikalisme adalah paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis (Kbbi.web.id). Namun, realitasnya saat ini dijadikan latent 'War On Radicalism'. Bahwa semuanya bermuara pada deradikalisasi, karena itu adalah agenda nasional dan juga mendunia yang harus sejalan. Yakni 'War On Terorisme'. 

Represi di ranah intelektual dengan menggunakan dalih 'War On Radicalism' telah memasung kemerdekaan berpikir, bersikap, bertindak dan juga berpendapat. Padahal berpikir kritis itu bisa menumbuhkan kreativitas ,  bahkan perubahan yang progresif ke arah yang lebih baik. Hal tersebut tak layak untuk dilabeli dengan radikalisme. 

Dan proyek ini adalah upaya Barat untuk menakut-nakuti kaum muslimin. Sehingga umat Islam saat ini menjadi takut dengan agamanya sendiri. Dengan propaganda isu radikalisme di tengah-tengah masyarakat, membuat umat Islam menjadi resah, bahkan hingga ketakutan. Dan semuanya itu adalah upaya Barat untuk menghambat kebangkitan Islam.

Padahal yang terjadi  di negara ini, banyak pengangguran  kehilangan pekerjaannya. Ketimpangan sosial semakin tinggi, dan juga kesenjangan penduduk meningkat.  Sehingga, ancaman Resesi di depan mata, tapi masyarakat disibukkan dengan isu radikalisme.

Dengan para pengemban, pendukung, bahkan kaum muslimin, menjadi tersakiti. Karena fitnah yang dilontarkan Kemenag itu membuat sakit hati umat Islam. Di sisi lain umat Islam ingin belajar Islam secara mendalam, menghafal Al-Qu'ran, belajar bahasa Arab secara fasih. Tidak sepantasnya mereka  yang good looking dilabeli agen radikalisme. 

Padahal, bukankah kita harus berlomba-lomba untuk menjadi good looking? Yaitu dalam artian menanamkan  terhadap diri kita bahwa hidup di dunia ini tidaklah lama, sehingga harus menguatkan ibadah sehari-hari, mencintai ilmu, dan zuhud terhadap dunia.

Sehingga generasi yang akan datang itu mampu membuat sejarah peradaban baru. Dan membalikkan keadaan dari generasi yang lemah dan kalah menjadi generasi kuat dan disegani. Karena itulah generasi good looking sesungguhnya, yaitu yang mampu membawa perubahan.

Mengapa Radikal itu sedikit-sedikit dikaitkan dengan Islam? Atau yang gemar menggunakan niqob atau cadar, celana cingkrang dan berjenggot?
Bukankah Allah memerintahkan kita untuk menerapkan aturan Islam secara kafah dalam kehidupan?
Islam merupakan agama yang sempurna dan paripurna. Dan bagi kita yang mengaku sebagai hamba Allah tak sepantasnya untuk menomorduakan aturan Allah dengan aturan manusia. Sebagaimana konsekuensi dari syahadat kita yaitu harus melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Dengan kita mendakwahkan Islam, itu merupakan kewajiban sebagai seorang muslim. Dan tidak perlu untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain, karena Allah menilai usaha hamba-Nya. Bukan perkara hasil. Jika dakwah mengalami penolakan, pergolakan, dan juga penentangan. Itulah sifat alami dari dakwah, karena kebenaran selalu berlawanan dengan kebatilan. 

Sebagai mahasiswa yang di pundaknya tersimpan sebuah amanah untuk  perubahan peradaban , maka sepantasnya untuk menyuarakan dan mendakwahkan Islam secara kafah.) Karena Islam merupakan aturan yang datangnya langsung  dari Allah. Bukan atas dasar perintah manusia. Dan menolak dengan lantang segala bentuk penindasan ajaran Islam, pelabelan teroris dan fitnah jahat terhadap Islam.

Jalan dakwah adalah pilihan kita. Karena tidak ada perkataan yang lebih baik daripada dakwah. Oleh karena itu, resiko apa pun adalah konsekuensi dari pilihan kita. Dengan memilih jalan ini, kita akan menjadi orang terbaik yang dijanjikan Allah untuk mendapatkan surga-Nya. 

 Wallahu a'lam bishshawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post