PERISAI ISLAM DAN UMAT

Oleh : Ibu Sahuria

Bagai anak ayam tanpa induknya. Begitulah gambaran Islam saat ini. Ketiadaan kepemimpinan umat Islam, menjadikannya tercerai berai . Ia tidak memiliki perisai yang artinya pelindung umat Islam telah hilang. Sungguh sangat menyesakkan dada. Beragam kekerasan, kezhaliman, pembantaian dialami oleh umat Islam, seperti derita yang dialami oleh muslim Uyghur oleh ganasnya rezim China, penjajahan bertahun - tahun Israel atas Palestina, dan masih banyak penderitaan yang dialami kaum muslim di belahan dunia lainnya.

Sejatinya Islam adalah rahmat untuk seluruh alam. Islam hadir di dunia ini untuk kesejahteraan seluruh umat di dunia. Rasulullah saw membawa  risalah Islam diutus  Allah SWT untuk mewujudkan dalam ragam kemaslahatan dengan terhalanginya berbagai kemafsadatan.
Rahmatan lil' alamin akan terwujud jika syariah Islam di terapkan secara menyeluruh dan total. Penerapan syariah Islam secara total dan menyeluruh  jelas membutuhkan adanya kekuasaan. Karena itulah Rasul saw. diperintahkan untuk meminta kekuasaan kepada Allah SWT." Katakanlah (Muhammad), Tuhanku, masukkanlah aku dengan cara masuk yang benar dan keluarkanlah aku dengan cara  keluar yang benar serta berikanlah kepada diriku dari sisi engkau kekuasaan yang menolong " (TQS al-isra (17):80).
Imam Ibnu Katsir, mengutip qotada , menyatakan, " Dalam ayat ini jelas Rasul Saw. Menyadari bahwa tidak ada kemampuan bagi beliau untuk menegakkan agama ini kecuali dengan kekuasaan. Karena itulah beliau memohon kepada Allah kekuasaan yang bisa menolong , yakni untuk menerapkan agama Allah"( Tafsir Ibnu Katsir, 5/111).
Jadi untuk menerapkan Islam secara total dan menyeluruh di perlukan kekuasaan . Kekuasaan harus dibangun berlandaskan Islam sekaligus dikhidmatkan untuk Islam, menerapkan Islam,  menjaga Islam dan mengemban Islam keseluruh manusia. Inilah fakta yang terjadi di sepanjang sejarah umat Islam.
Dulu Rasul Saw. Menegakkan kekuasaan dengan mendirikan pemerintahan Islam (Daulah Islam)di Madinah.
Kemudian diteruskan oleh Khulafaur Rasyidin dengan sistem khilafahnya. Khilafah ini berlanjut pada masa Umayah, 'Abasiyah dan Ustmaniyah selama lebih 13 abad . Selama itu kekuasaan selalu diorientasikan untuk menerapkan,  menegakkan, menjaga dan mengemban Islam serta memelihara urusan Umat Islam .

Kekuasaan Islam mewujudkan dalam format Daulah Islam pada masa Rasul Saw. Lalu dilanjutkan dengan sistem khilafah Islam oleh para sahabat pada masa Khulafaur Rasyidin, Abbasiyah dan berikutnya khilafah Ustmaniyah.
Sepanjang sejarahnya Khilafah terus menjadi perisai yang menjaga kemuliaan dalam Islam, pelaksanaan hukum hukumnya dan kemurnian ajarannya.
Khilafah pun terus mendakwahkan Islam keseluruh dunia.
Kekuasaan Islam (khilafah) juga menjadi perisai bagi umat Islam. Khilafah menjaga kemuliaan kaum muslimin melindungi mereka dari marabahaya.
Hal itu terus berlangsung sepanjang eksistensi kekuasaan Islam selama Islam tidak kurang  dari 13 abad.
Ibnu Hisyam dalam sirah-nya menceritakan, ketika ada seorang pedagang Muslim yang di bunuh beramai-ramai oleh kaum Yahudi Bani Qainuqo, karena membela kehormatan seorang Muslimah yang di singkap pakaiannya oleh pedagang Yahudi, Rasulullah Saw. Segera mengirim pasukan kaum muslim untuk memerangi mereka dan mengusir mereka dari Madinah setelah mengepung perkampungan mereka selama 15 malam (Sirah Ibnu Hisyam,3/9-11).

Pembelaan terhadap kehormatan dan darah kaum Muslim terus dilakukan oleh penguasa Muslim sepanjang sejarah.Khilafah Ustmaniyah berperan penting memberikan keamanan bagi perjalanan para jamaah haji dengan menempatkan armada laut Hindia.
Khilafah Ustmaniyah mengirim bantuan personel pasukan termasuk ahli teknik dan senjata, berikut senjata, meriam dan kapal yang di pimpin laksamana Kurtoglu Hizir Reus ke Kesultanan Aceh untuk bersama-sama melawan dan mengalahkan penjajah portugis. Begitulah fakta sejarah sepanjang 13 abad Islam memimpin dunia.

Kekuasaan Islam  ( Khilafah) telah menjalankan tugas dan kewajiban sebagai perisai yang menjaga dan melindungi umat Islam. Tugas dan kewajiban itu telah ditegaskan oleh Rasulullah saw dalam sabda beliau : "  Sungguh imam ( Khalifah) itu laksana perisai ( jannah). Orang- orang berperang mengikuti dia dan berlindung kepada dirinya ( HR - al Bukhari dan Muslim ). Perisai seperti penghalang. Ia berfungsi sebagai menghalangi musuh uang menyerang kaum muslim, melindungi kemurnian Islam dan orang - orang berlindung kepada-nya. 

Jadi sungguh sangat jelas, umat saat ini sangat  memerlukan akan kehadiran kembalinya kekuasaan Islam, yakni Khilafah. Khilafahlah yang akan kembali menjaga dan melindungi umat Islam. Menegakkan khilafah merupakan kewajiban atas seluruh kaum muslimin. Al - Imam al - Hafidz Abu Zakaria an- nawari asy-Syafii berkata, " umat Islam wajib memiliki seorang imam ( khalifah) yang menegakkan  agama, menolong sunnah, menyelamatkan orang- orang yang didzalimi, menunaikan hak dan menempatkan Umamah ( khilafah) adalah fardhu kifayah." ( An- Nawawi, Rawdhah ath- Thalibin wa Um dah al- Muftin ( 111/ 433 ). Kewajiban mengangkat imam / Khalifah, yakni menegakkan Umamah/ Khilafah, merupakan ijmak sahabat. Ini ditegaskan antara lain oleh imam Ibnu Hajar al- Haitami dalam ash-Shawa'iq al- Muhriqah : " Sungguh para sahabat telah berijmak bahwa mengangkat seorang imam ( Khalifah) setelah zaman kenabian adalah wajib. Bahkan kewajiban itu sebagai kewajiban paling  penting. Hal ini di tegaskan oleh Imam Al- Ghazali di dalam al- Mustashfa menegaskan bahwa ijmak sahabat itu tidak bisa di - nasakh ( dihapus / dibatalkan ). Apalagi dibatalkan oleh kesepakatan orang zaman sekarang jika pun kesempatan itu ada. Wallah a'lam bi ash-shawab. menegaskan bahwa ijmak sahabat itu tidak bisa di - nasakh ( dihapus / dibatalkan ). Apalagi dibatalkan oleh kesepakatan orang zaman sekarang jika pun kesempatan itu ada. Wallah a'lam bi ash-shawab.
Previous Post Next Post