Menjadi yang Terbaik dari Peradaban dalam Dunia Pendidikan

Oleh : Novita Ekawati

Posisi kampus sebagai pencetak intelektual nampaknya tergerus oleh keadaan. Bagaimana tidak, kondisi yang sekuler kapitalistik membuat semua orientasi pendidikan bermuara pada materi dan keuntungan semata. Biaya pendidikan yang mahal, ditambah dengan beban tugas yang terkadang tidak dimengerti oleh para mahasiswa. Itu hanyalah sederet masalah yang sedikit di ungkapkan dari persoalan pendidikan perguruan tinggi saat ini.

Tidak hanya di Indonesia tapi di seluruh negara manapun menerapkan pola sama dalam mendidik dan mencetak generasi bangsa. Maka tak heran, lulusan-lulusan yang dihasilkan pun juga akan mengarah pada pemikiran-pemikiran yang sekuler kapitalistik. 

Contoh ketika seorang ilmuwan menemukan hasil penelitian yang bermanfaat untuk kehidupan masyarakat secara keseluruhan, kemudian hasil yang diteliti tersebut disebar luaskan kepada masyarakat melalui media yang dimiliki. Namun apa yang terjadi, seringkali para peniliti mengalami kesulitan untuk mendayagunakan temuannya tersebut. Hal ini karena sulitnya para ilmuwan mendapat fasilitas yang mudah, murah bahkan gratis sekalipun dalam proses penelitian lanjutannya. Ditambah tidak didukungnya hasil penelitian yang mereka temukan di akomodir oleh negara agar dimanfaatkan seluas-luasnya untuk masyarakat tanpa profit ataupun tanpa berbisnis pada ummat.

Inilah kondisi yang ditemukan saat ini. Sangat sedikit para mahasiswa ataupun ilmuwan yang difasilitasi dengan mudah oleh negara, namun berbeda dengan negara Islam saat memimpin masyarakat. Semua kebutuhan masyarakat dalam proses pendidikan dipenuhi seluruhnya oleh negara, bahkan kaum muslimin kaya berbondong-bondong untuk memberikan kontribusi terbaik dalam sektor ini, tanpa berharap imbalan materi dari semua yang dilakukan, karena negara maupun masyarakat berjalan pada asas keimanan untuk memberikan yang terbaik dan berharap keridhaan Allah semata.

Landasan iman dan ketaatan yang takkan ditemukan di negara ideologi manapun selain Islam. Kampus dalam Peradaban Islam bahkan mampu membantu menyelesaikan problem masyarakat di luar Negara Khilafah Islam, yang tidak mampu dipecahkan negaranya sendiri. Artinya posisi kampus sebagai problem solver bahkan bisa dinikmati rakyat yang berada di luar Negara Khilafah Islam sekalipun.

Kunci utamanya adalah Islam itu sendiri. Islam yang memiliki berbagai konsep pemecahan masalah manusia dijadikan sebagai referensi utama bagi intelektual.
----------

Pengelolaan pendidikan tinggi dalam Khilafah Islam dirancang untuk mengoptimalkan potensi intelektual untuk kemanfaatan umat. Bukan melayani kepentingan korporasi apalagi menjadi antek negara lain.

Pendidikan tinggi dalam Negara Khilafah dirancang untuk mencapai 3 (tiga) tujuan pokok: 

1️⃣ Memfokuskan dan memperdalam kepribadian Islam murid pendidikan tinggi, yang telah dibangun dengan sempurna pada level pendidikan sekolah, dan mengangkat kepribadian ini untuk menjadi pemimpin yang menjaga dan melayani persoalan vital umat.
Diriwayatkan dari Abu Nu’aim ‘al Hulya’, Rasul saw. bersabda, _“Dua tipe manusia yang jika keduanya takwa maka rakyatnya akan bertakwa, dan jika mereka fasad maka rakyatnya akan fasad: adalah ilmuwan dan penguasa.”_

2️⃣ Membentuk gugus tugas yang mampu melayani kepentingan vital umat, begitu juga gugus tugas yang mampu menggambarkan rencana jangka pendek dan jangka panjang.
Pendidikan tinggi juga harus mencetak ilmuwan dan politikus yang mampu mempersembahkan penelitian dan proposal khusus untuk menjaga kepentingan vital umat, yang khusus menitikberatkan pada merancang rencana strategi yang dibutuhkan bagi Daulah Khilafah untuk melayani kepentingan-kepentingan ini. Hal ini dilakukan untuk mencegah dari jatuh dibawah pengaruh negara kafir karena sebuah kepentingan.

3️⃣ Mempersiapkan gugus tugas untuk menjaga urusan urusan umat.
Menyiapkan para hakim, yurispruden (ahli hukum/ fukaha), doktor, insinyur, guru, penerjemah, manajer, akuntan, perawat, dsb. Negara Khilafah berkewajiban untuk mengamankan kebutuhan harian ummat berkenaan dengan jalan, rumah sakit, sekolah, dsb.

Hal inilah yang kemudian menjadi acuan utama dalam mencetak generasi unggul dan berkwalitas, yang mampu bersaing dari gempuran budaya manapun karena dibentengi iman yang kokoh dan di dukung negara yang menjamin berjalannya semua sistem yang diperintahkan Allah swt., yaitu Islam.

_Wallahu a'lam bisshawab_
Previous Post Next Post