Maryam Bintu Imran, Teladan Muslimah dalam Menjaga Kesucian

Oleh : Ella Almeria, S.Psi

Nasabnya yang Mulia
Maryam Bintu Imran adalah satu2nya perempuan yang Allah jadikan namanya menjadi nama salah satu surat dalam Alquran, tentu bukan kebetulan tapi Allah ingin kita para perempuan untuk mengambil pelajaran dari wanita mulia ini. Salah satu hikmah Allah kisahkan dalam Alquran tentang Maryam adalah pentingnya nasab. Bagaimana seorang anak itu akan mulia akan Allah jaga karena kesholihan orangtuanya. Maryam adalah seorang wanita dari Bani Israil lahir di tengah keluarga yang bertaqwa kepada Allah SWT. Bayangkan keluarga Imran (ayahnya Maryam) adalah keluarga biasa, bukan dari kalangan Nabi dan Rasul tapi Allah SWT menyamakan kedudukannya dengan para Nabi dan Rasul. MasyaaAllah!
Allah SWT berfirman yang artinya : Sesungguhnya Allah memilih Adam, Nuh, Keluarga Ibrahim, dan keluarga Imran melebihi umat-umat yang yang lain (pada masa mereka masing-masing). 

Ini adalah sebuah keistimewaan yang sangat mulia, yang Allah persembahkan untuk hamba-hambaNya yang mulia pula di muka bumiNya. Seperti halnya sang ayah yang Allah puji melalui kalamNya yang mulia, demikian juga dengan Maryam alaihassalam, Allah sematkan gelar “Shiddiiqah” kepadanya_
Gelar Ash Shiddiq Allah berikan kepada :
1. Abu Bakar Radhiyalaahuanhu
2. Yusuf 'alayhissalam
3. Ibrahim 'alayhisaalam
4. Maryam Bintu Imran

Maryam satu2nya perempuan yang Allah SWT berikan gelar Ash Shiddiqah, bukan orangtuanya yg berikan gelar itu, tapi Allah SWT langsung. Rasulullahpun memujinya dalam sebuah hadist yang disepakati oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim :Artinya : lelaki yang sempurna jumlahnya banyak. Dan tidak ada wanita yang sempurna selain Maryam bintu Imran dan Asiyah istri Firaun. 

Nadzar dari Ibunya Maryam
Ibunda Maryam yang bernama Hannah adalah seorang ahli ibadah yang taat kepada Allah SWT, saat mengandung Maryam ia bernadzar untuk menjadikan janin yang dikandungnya sebagai muharror ( yang mengabdi kepada Allah, berkhidmat untuk Baitul Maqdis), dan Allah menerima Nadzar tersebut. Ibunya Maryam memiliki keninginan yang sangaat kuat agar anaknya menjadi seorang yang shaliha lagi ta'at kepada Rabbnya.

Doa Hannah diabadikan dalam Al Qur'an surat Ali Imran ayat 35 berikut ini:
إِذْ قَالَتِ امْرَأَتُ عِمْرَانَ رَبِّ إِنِّي نَذَرْتُ لَكَ مَا فِي بَطْنِي مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّي ۖ إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Artinya; (Ingatlah), ketika isteri 'Imran berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". Seorang perempuan yang shalihah yang lahir dari  seorang ibu yang juga shalihah lagi taat kepada Allah.

Nadzar ibunda Maryam untuk menjadikannya khodim bagi baitil maqdis adalah wujud rasa syukurnya kepada Allah, dan bertaqarrub kepadaNya dengan apa yang ia cintai, maka Allah menyambut nadzarnya dengan sambutan yang indah.  Maka Allah menerimanya dengan penerimaan yang baik. Dia diasuh oleh Nabi Zakariyya Alaihissalam, suami dari bibinya. Ia dididik dengan sebaik-baiknya tarbiyah serta ditempatkan dalam mihrab untuk beribadah. Kisah kesuciannya mengalir dalam sebuat surat yang dinamakan dengan namanya, surat Maryam.

Maryam menjaga kesucian dirinya
Allah SWT berfirman yang artinya : 
Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Maryam dalam kitab Alquran, yaitu ketika dia menhasingkan diri dari keluarganha di sebuah tempat di sebelah timur Baitul Maqdis. Lalu dia memasang tabir (yang melindungi) dirinya dari mereka ; lalu kami mengutus Roh kami (Jibril) kepadanya, lalu dia menampakkan diri di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna. Dia (Maryam) berkata "Sungguh aku berlindung kepada Tuhan yang maha pengasih terhadapmu jika engkau orang yang bertaqwa. 

Di dalam Ayat Qur'an diatas Allah mengisahkan kepada kita bagaimana seorang Maryam menjaga kesuciannya. Bagaimana tidak, dikirim Jibril kepadanya dalam bentuk Lelaki yang tampan (Basyaran shawiyah),tapi apa kata Maryam? Maryam bilang kepada lelaki tersebut: Aku berlindung kepada Tuhan yang rahman kepadamu jika engkau orang yang bertaqwa. Perhatikan kalimat Maryam yang tegas lagi berani, tidak memberi celah untuk bertegur sapa misalnya, atau misalnya Maryam tersipu malu benerin kerudungnya sambil ngaca??😅 Ngga sama sekali. Dia menjaga Iffah nya, menjaga kehormatan dirinya dengan keberanian dan ketegasan seorang perempuan.

Hari ini, kita bayangkan apa yang akan kita lakukan seandainya kita diposisi Maryam, sedang sendirian, lalu datang lelaki yang masyaaAllah tampannya ? Lalu apa yang akan kita lakukan?

Maka ini menjadi tolak ukur seberapa besar kita bisa menjaga Iffah kita sebagai seorang Muslimah, yang Allah jaga kehormatannya dengan memuliakan perempuan, dengan mengatur bagaimana cara ia berpakaian, bagaimana cara ia berinteraksi dengan laki2 asing (ajnabiy), dan juga bagaimana perempuan pun diwajibkan menundukkan pandangannya. Sesuatu yang sangat sulit sekali hari ini. Dimana akses untuk ‘stalking’ sangat mudah dalam satu jari saja.

Menjaga Iffah agar memiliki 'Izzah
Penjagaan terbaik bagi seorang wanita setelah Allah adalah keimanan dan ketaqwaan yang dimilikinya, yang mendorongnya untuk menjaga Iffah (kehormatan). Ketika seorang wanita tidak lagi menjaga Iffahnya maka akan terjadi kerusakan yang sangat banyak, wanita akan dengan sangat mudah dipermainkan, dijadikan objek pemuas laki2 yang tidak bertanggung jawab.  Maka ini menjadi awal kerusakan peradaban, bagaimana ia akan mendidik generasi yang shaliha andai tidak menjaga dirinya sedari muda?

Seorang perempuan yang menjaga kehormatannya, maka ia akan memiliki 'izzah (power/kekuatan) sehingga tidak akan mudah dirayu atau digoda oleh lelaki. Menjadi perempuan yang disegani, dan dimuliakan dimanapun ia berada.

Penutup 
Allah SWT telah menjadikan Maryam sebagai qudwah(teladan) bagi para kaum wanita agar tetap pada fitrah yang Allah telah anugrahkan bagi mereka, agar tercipta kehidupan yang sempurna yang sesuai dengan tuntunan Allah SWT yang diturunkan melalui Nabinya. Betapa mulianya Maryam 'alayhissalam yang menjaga dirinya dengan Iffah, iffah yang akan melindungi dari api neraka🔥, semoga ia menjadi teladan bagi para wanita setelahnya, yaitu kita.
Previous Post Next Post