Its okay to not be okay

Oleh: Septy Wulandari

Merasakan hidup penuh keamanan dan kedamaian mungkin itu impian dari banyak orang. Tapi pernahkah kita merasa khawatir ketika hidup kita selalu baik-baik saja? Disini kita harus kembali sadar bahwa kenikmatan didunia hanya sebuah kesenangan yang menipu. Kita hidup didunia tidak akan lama. Dunia itu seperti fatamorgana,kebahagiaan yang kita rasakan didunia hanya menjadi pemanis semata yang bisa membuat kita terbuai akan kelalaian. 

Seperti dalam firman Allah
" Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu." (Q.S Al-hadid:20) 

Kenikmatan didunia yang kita rasakan bisa jadi hanyalah sebuah halusinasi semata. Bagai melihat kubangan air ditengah padang tandus, semakin ingin digapai semakin terasa kesia-siaan nya. Tetapi tidak sedikit yang memilih untuk mengejar kesia-siaan itu. 

Banyak yang tidak sadar atau bahkan berpura-pura tidak tahu bahwa Malaikat kematian selalu datang silih berganti menunggu giliran untuk menjemput kita, tetapi kita manusia malah menganggap enteng tentang kematian dan pada akhirnya tidak mempersiapkannya dengan baik. Dan malah disibukkan untuk mencari kenikmatan dunia lebih banyak lagi. Padahal dunia bukanlah tempat untuk kita tinggal,tapi dunia adalah tempat kita untuk meninggal. Sedangkan kehidupan yang abadi ialah di akhirat dan kehidupan itulah yang seharunya kita persiapkan.

Merasa baik-baik saja karna kenikmatan dunia adalah bom waktu yang suatu hari nanti akan menyengsarakan diri sendiri.
 Justru untuk merasa tidak baik-baik saja ketika didunia itulah hal terbaik yang seharusnya kita rasakan, karna dunia memang hanya berisi ujian,dan tipu daya bagi manusia.

 It's Okay to not be okay. Bukan sekedar tidak apa-apa ketika tidak baik-baik saja. Tetapi semua akan menjadi lebih baik ketika kita merasa tidak baik-baik saja didunia karena, "barangsiapa yang tidak siap untuk tidak nyaman Ketika didunia yang sementara, maka bersiaplah untuk tidak nyaman ketika di akhirat untuk selamanya."

Jadi jangan sampai kita merasa baik-baik saja ketika mendapat kenikmatan dunia karna bisa jadi kenikmatan itulah yang membuat kita lalai untuk mempersiapkan kehidupan yang sesungguhnya.

Seperti halnya perjalanan ke suatu tempat pasti kita perlu memiliki bekal yang cukup dan tujuan yang jelas. Karna jika tidak, bisa saja ditengah perjalanan kita akan kelaparan ketika kehabisan bekal. Dan bisa saja kita putar balik ke tujuan yang tidak semestinya. Anggap saja bahwa dunia ini sebuah perjalanan yang tujuannya adalah surga, dan bekal yang kita butuhkan adalah amal Sholih.  Serta kita harus senantiasa berhati-hati karna yang telah dilewati diperjalanan itu nantinya akan dimintai pertanggungjawaban diakhirat. Berbicara akhirat pasti tidak lepas dari yang namanya kematian. Ya, sebelum kita menuju akhirat kita merasakan sebuah kematian.

Banyak yang merasa takut akan mati padahal kematian bukanlah bencana terbesar dalam hidup ini. Karna bencana terbesar dalam hidup ini adalah ketika ketakutan kita terhadap hari akhir telah mati padahal diri kita masih hidup. 
Begitu pula dengan kekayaan, hidup nyaman, dan damai  bukanlah kebaikan terbesar dalam hidup ini. 

Kebaikan terbesar dalam hidup ini adalah ketika mengingat kematian itu ada hal yang harus dipertanggungjawabkan lalu merasa tidak nyaman yang akhirnya membuat kita lebih mempersiapkan amal shalih tanpa merasa cukup dan senantiasa beristiqomah sampai kematian itu datang dalam keadaan diri sedang mempersiapkannya.

It's Okay to not be okay. Saatnya diri mempersiapkan mati karna hidup didunia tidak bisa baik-baik saja, banyak hal yang perlu di khawatirkan apalagi ketika kenikmatan dunia itu datang. Karna kenikmatan dunia yang sementara tidak bisa menjamin kenikmatan di akhirat yang selama-lamanya.
Previous Post Next Post