Idul Adha 1441 H: Taat Sempurna di Masa Pandemi

Oleh: Siti Farihatin, S.Sos
 (Guru KOBER dan Anggota Aliansi 
Penulis Rindu Islam)

Siapa yang menyangka wabah yang bermula di Wuhan, Cina menjadikan wabah yang mematikan dalam berbagai sendi kehidupan. Krisis terjadi diberbagai bidang, dalam bidang kesehatan (kebutuhan fasilitas kesehatan lebih banyak, membutuhkan vaksin serta kebutuhan tenaga medis dll), dalam bidang ekonomi (kelaparan meningkat, kemiskinan melonjak, serta krisis dunia yang tidak dapat dielakkan), dalam bidang sosial (pendidikan, keamanan, ketahanan keluarga serta kerusakan generasi menjadi sulit dihindarkan). Di sisi lain kebijakan-kebijakan yang digaungkan penguasa tidak mampu meng-cover masalah tersebut yang ada pro dan kontra yang semakin masif di kalangan masyarakat.

Studi dari Harvard Medical School menunjukkan, SARS-CoV-2 kemungkinan menyebar di China sejak Agustus 2019. Artinya, wabah ini sudah menyebar beberapa bulan sebelum diduga pecah di Wuhan. Harvard Medical School memublikasikan hasil risetnya itu pada Selasa (9/6/2020). Riset menunjukkan adanya peningkatan kunjungan ke rumah sakit Wuhan, kota di bagian tengah China, di mana SARS-CoV-2 berasal. Kompas.com (10/06/2020).

Di balik cobaan yang mendera pasti ada hikmah yang harus kita gali, dengan adanya pandemi ini yang menjadikan umat harus sadar bahwa sesungguhnya Corona ini adalah makhluk Allah yang dimana makhluk ini mempunyai khasiat tersendiri, dan khasiat yang dibawanya adalah mematikan. Menjadi seorang muslim, tentunya menjadikan diri kita akan lebih meningkatkan keimanan dan yakin dengan apa yang sudah menjadi qodho' Allah SWT. Dengan demikian, maka keimanan kita akan bertambah karena ini semua adalah cobaan yang memang harus diyakini dan diterima dengan lapang.

Di saat kondisi yang semakin terpuruk, krisis sudah tidak terhindarkan, maka solusi yang patut kita jadikan acuan hanya kembali kepada dzat pencipta sekaligus pengatur alam semesta. Sudah menjadi kebutuhan yang mendesak untuk kembali kepada hukum Allah, agar problematika yang menjangkiti umat bisa terselesaikan secara sempurna.

Sejarah keemasan sudah nampak di depan mata, ketika Islam diterapkan sebagai ideologi dan mengatur urusan umat keberkahan akan turun dengan sendirinya. Kesejahteraan akan dirasakan dengan sepenih hati, rahmatan lil alamiin yang didambahkan umat akan terwujud, dan itu tidak berlangsung 1, 2 bahkan 3 abad tapi 13 abad lamanya dengan 3/4 bagian dunia merasakan betapa masa keemasan itu diterapkan.

Sistem kapitalisme yang belum genap 1 abad memimpin sudah menampakkan kebobrokan dan kehancurannya. Fakta yang terlihat sudah nampak dengan jelas betapa lemahnya sistem ini untuk meng-cover pandemi yang kita lihat sekarang krisis sudah tidak dapat dihindarkan. Sistem kapitalisme, sistem laknat buatan manusia yang tidak pantas dan tidak layak untuk memimpin umat dan sejatinya hanya sistem yang rapuh, sistem yang sombong dan sistem yang bobrok ketika dinobatkan sebagai pemimpin.

Melalui moment hari raya Idul Adha ini, selayaknya kita berkorban untuk sepenuh hati menjadikan diri ini sebagai hamba yang tanpa ragu dan tanpa bimbang untuk senantiasa menjadikan sistem yang diridhoi Allah yaitu sistem Islam adalah satu-satunya yang mampu memimpin dunia.

Sistem yang in sya'Allah akan mampu membangkitkan umat dari keterpurukan dan mengatasi masalah demi masalah. Sistem yang mampu memberikan solusi di tengah pandemi, yang kita lihat saat ini bahwa sistem kapitalisme tidak mampu menjadi pionir dalam mengatasi krisis pandemi. Sudah saatnya kita buang sistem kapitalisme dan kita raih sistem Islam untuk dijadikan pedoman dan solusi permasalahan pandemi.
Previous Post Next Post