Mentawai Belum Bisa Terapkan New Normal: Ini Alasannya.


Foto: [Raja2020]

MENTAWAI,  (NUSANTARANEWS. NET)  - New Normal  yang sebagai tatanan kehidupan baru di tengah pandemi Covid-19, hendaknya  dilihat sebagai habitus baru yang memengaruhi dan sekaligus memunculkan cara hidup, cara berpikir, berkomunikasi, bertindak dan sekaligus berperilaku baru bagi masyarakat.

Habitus baru ini akan mendorong terjadinya efek domino pada kegiatan masyarakat lainnya.

"Dijelaskan, Bupati Yudas Sabagalet ada beberapa kriteria sudut pandang yang dapat digunakan untuk dapat melihat New Normal yakni,  Apa Yang Sesungguhnya Berubah, Apa Yang Seharusnya Berubah dan Apa Yang Sebaiknya Berubah”

Upaya mengingat Covid-19 ini mengancam kehidupan manusia, ketiga sudut pandang itu melihat new normal sebagai habitus baru dalam interaksi antar manusia (new normal sesungguhnya), manusia dan kehidupannya termasuk ekonomi (new normal yang seharusnya) serta manusia dan lingkungannya (new normal yang sebaiknya) dan ketiganya saling tergantung.

“New normal yang sesungguhnya ditandai dengan habitus yang sama sekali baru dalam interaksi antar manusia seperti physical distancing (jaga jarak) atau social distancing (pembatasan sosial)," Jelas Yudas.

Bentuk kegiatan seperti dimaksud di atas terkait dengan kerumunan seperti sekolah, pelaksanaan ibadah, pasar ataupun transportasi akan berubah. Perubahan juga terjadi dari padat karya ke padat teknologi dalam dunia usaha dimungkinkan terjadi percepatan.

Denga demikian, Bupati meminta tanggal sampai tanggal 20 juni 2020 kepada gubernur sumbar baru masuk era new normal atau habitus baru wilayah Kepulauan mentawai.

Tatanan baru produkti dan aman covid-19
Kabupaten Kepulauan Mentawai masih belum menerapkan Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19 atau new normal.

Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai,  MentawaiYudas Sabbagalet mengatakan, ia juga mendukung dan meminta kepada gubernur sumbar dapat menerapkan new normal pada 20 Juni nanti karena fasilitas kesehatan tenaga medis, kesiapan tempat wisata, rumah ibadah dan transportasi di Bumi Sikerei sudah siap untuk memulai tatanan kehidupan normal baru. Bupati Yudas Sabagalet diruang Media Center diaula sekertariat Jumpa pers, Senin (08/06/2020).

Sementara itu Yudas menyatakan Kabupaten Kepulauan Mentawai memiliki persoalan yang berbeda dari Kota atau kabupaten lain, karena, semati-mati angin mereka bisa melalui jalur darat, untuk menuju kekota-kota lain karena kases jalan lancar. sehingga Bupati meminta waktu hingga 20 Juni untuk mempersiapkan dengan memberikan imbauan kepada masyarakat khususnya masyarakat yang tersebar di banyak pulau, didesa,  dusun,  yang jauh aksesnya sehingga masyarakat tau informasi yang akan sebelum menerapkan new normal.

Dikatakan, dalam kesiapan kesehatan seperti rumah sakit di Kabupaten Kepulauan Mentawai juga belum baik untuk penanganan Covid-19. Sampai hari ini, seluruh rumah sakit di Kabupaten Kepulauan Mentawai belum memiliki dokter spesialis paru dan lainnya karena sudah ada yang pindah,  dan menunggu penggantinya dalam beberapa waktu karena adanya PSBB lanjutan. Katanya. Kita berharap untuk  tanggal 20 Juni 2020 wilayah kita Mentawai bisa new normal,” Sebut Yudas Sabagalet.

“Belajar dari pandemi Covid-19, lingkungan bersih dan sehat itu sangatlah penting Bagi masyarakat kita semuanya".

Ditempat yang sama,  Juru bicara COVID-19, lahmuddin Siregar Mengatakan, Oleh karena itu, sikap abai masyarakat terhadap lingkungan hidupnya akan diganti dengan habitus baru yang akan berujung pada terwujudnya sebagai rumah bersama yang harus dipelihara.

Memang dibutuhkan waktu untuk berubah, untuk mengingatkan, hingga memiliki habitus baru. Pada akhirnya masyarakat dapat menyadari membutuhkan lingkungan hidup yang sehat dan bersih.  Sisi positif dari dampak Covid-19, masyarakat harus menjaga kelestarian lingkungan hidupnya.tetap protokol kesehatan. Pungkasnya. (Lumbanraja).


Post a Comment

Previous Post Next Post