RENUNGAN RAMADAN



Oleh : Asti Marlanti
Pegiat Opini dan Member Akademi  Menulis Kreatif

Ada yang berbeda dengan Ramadan tahun ini. Tidak ada tarawih berjemaah. Tidak ada salat Jumat. Tidak ada ifthar bersama. Tidak ada kultum dan kajian di masjid. Kalaupun ada, itu pun hanya sedikit. Dan bisa jadi, tidak ada salat Idul Fitri
berjemaah di lapangan.

Bagi sebagian orang, mungkin ini adalah Ramadan terburuk dalam hidupnya. Tidak bisa merasakan semangat kebersamaan seperti Ramadan sebelumnya. Bahkan kemungkinan besar mereka akan melewati hari-hari mulia ini dengan biasa saja. Namun bagi sebagian lainnya, ini justru bisa menjadi Ramadan teristimewa yang pernah dirasakan sepanjang hidup. Betapa tidak, ketika kita diam di rumah saja menjadikan kita lebih dekat dengan keluarga. Dekat dengan pasangan kita dan juga anak-anak kita. Saling membantu pekerjaan rumah dan mengajar serta mendidik anak-anak di rumah lebih intensif. Yang semua itu bisa jadi tak pernah terjadi di bulan Ramadan sebelumnya. Dengan demikian, berlimpahnya pahala akan didapatkan. 

Selain itu, Ramadan di tengah pandemi menjadikan momen yang sangat baik untuk melakukan percakapan dengan-Nya. Bukankah di masa sulit seperti ini, kita sedang membutuhkan-Nya lebih dari saat-saat biasa ketika kita dulu melupakan-Nya? Di masa seperti ini, kita akan menemukan nikmatnya menghamba kepada Allah secara privat. Menemukan makna ibadah yang sebenarnya. Seharusnya di tengah pandemi seperti ini kita sadar bahwa ketakwaan yang menjadi tujuan bulan mulia ini harus kita raih dengan sungguh-sungguh. Jangan biarkan Ramadan berlalu begitu saja. Jangan biarkan malam lailatul qadar pergi tanpa kita mencarinya. Karena seharusnya Ramadan kali ini memang benar-benar berbeda dengan sebelumnya. Yang sebelumnya banyak melakukan kemaksiatan, harusnya saat ini banyak bertaubat. Jika selama ini aturan Allah ditinggalkan, maka Ramadan kali ini harus berbondong-bondong untuk ditegakkan.

Namun, satu hal yang wajib kita ingat. Dosa terbesar kaum muslimin saat ini adalah tidak ditegakkannya aturan Allah dalam seluruh sendi kehidupan. Allah memberikan aturan pada kita, bukan hanya aspek ibadah, akan tetapi juga aspek politik, ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan dan sebagainya.

Oleh karena itu, wahai kaum muslimin, bertaubatlah di bulan penuh ampunan ini. Jadikan Ramadan kali ini teramat istimewa, untuk banyak bertaubat dan kembali pada aturan Allah seutuhnya. Kembalilah pada syariat Islam dalam bingkai Daulah Khilafah Islam. Karena dalam naungannya lah aturan Islam bisa tegak seluruhnya. Sehingga ketakwaan hakiki pun dapat diraih. Wallahu a'lam bishshawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post