COVID 19 MENGGANAS, TENAGA MEDIS MENANGIS

Oleh : Satriani 
(Mahasiswi Hukum USN dan Aktivis BMI Kolaka)

Jakarta,CNN Indonesia - Jumlah pasien terinfeksi virus corona (covid-19) kembali bertambah menjadi 579 orang pada senin (23/3). Korban yang meninggal pun meningkat menjadi 49 orang,dengan jumlah yang sembuh mencapai 30 pasien “Jumlah kasus bertambah 65 dari data kemarin. Sehingga total kasus hari ini menjadi 579 orang,” ucap juru bicara pemerintah Achmad Yurianto saat konferemsi pers di Jakarta yang disiarkan lansung, senin (23/03).

Zonasultra.Com, Kendari – Sebanyak 35 tenaga kesehatan baik dokter dan perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas Kendari menjalani isolasi dan masuk sebagai orang dalam pemantauan (ODP) sejak Jumat (20/3/2020). 

Ke-35 petugas itu di antaranya 4 dokter dan 31 sisanya perawat. Mereka bertugas di gedung unit gawat darurat (UGD) dan gedung isolasi. Sebanyak 17 tenaga medis diisolasi di rumah, sementara 18 yang lain diisolasi di ruang VVIP rumah sakit plat merah tersebut.

Pelaksana tugas (Plt) RSUD Bahteramas dr. Sjarif Subijakto mengatakan, 35 tenaga medis itu diisolasi karena mengeluhkan demam, batuk, flu biasa tanpa sesak dan pernah berkontak erat dengan tiga pasien yang dinyatakan positif Covid-19.

Kapitalis Akar Masalah
Tak henti hentinya kita disuguhkan fakta rusaknya negeri ini akibat sistem kapitalis yang berasaskan manfaat semata, untung rugi dikedepankan. Dalam hal ini, rakyatlah menjadi korban atas keganasan sistem kapitalis memberikan gambaran asli kebobrokannya  dapat dilihat dari kebijakan yang muncul, seolah tak memberikan solusi yang tuntas bahkan terkesan mengabaikan. Wabah penyakit yang telah menjadi pandemik  menjadi perhatian kita semestinya negara wajib menyelesaikan dengan tindakan keseriusan dan mencari solusi untuk segera mengambil kebijakan yang  tegas. Namun pada kenyataanya dilapangan menimbulkan kekecewaan pada masyarakat  melihat fakta yang semestinya pemerintah segera menutup akses penerbangan dan melarang warga asing masuk di negeri pertiwi.  Namun disayangkan sebanyak 49 TKA  asal cina bersamaan dengan pandemic virus covid-19 telah masuk di kawasan totarial Indonesia salah satunya di wilayah Kendari. Seperti dikutip dalam Liputan6.com, Jakarta-Anggota Ombudsman RI Ninik Rahayu menyebut adanya kurang kordinasi antara para pihak terkait masuknya 49 tenaga asing (TKA) asal China di bendara Haluoleo kendari Sulawesi Tenggara. Diketahui  49 tenaga kerja asing tersebut adalah untuk bekerja di pusat industri smelter PT Virtue Dragon Nickel industri (UDNI).  

Disisi lain pandemik covid-19 telah banyak menjangkit warga Indonesia dan telah menjatuhkan puluhan korban dan Tim petugas medis  dikerahkan selalu di garis terdepan untuk  menolong pasien yang terjangkit covid-19 dengan ketulusan dan kerja keras mereka namun dengan peralatan yang kurang memadai untuk melindungi diri mereka yang terjadi dilapangan sungguh sangat miris mulai dari baju yang mereka kenakan berupa  pemakaian jas hujan,sepatu boots, hlem untuk mereka gunakan, yang tidak mempunya standar keamanan  tak bisa dipungkiri alat pelindung diri (APD) yang sangat mahal berupa pakaian Hazmat Chazedhazarous material yang terbilang yang tak mampu untuk dibeli.  Padahal pakaian ini dibuat khusus agar tidak tumbuh percikan apapun yang berpotensi terkontaminasi dengan Virus Covid-19. Bahkan ada petugas medis membeli secara mandiri. Dan alat kesehatan seperti masker dan hand santizen langka di wilayah Indonesia.

Menurut keterangan dokter Tifauzia Tsyassuma dalam surat terbuka kepada presiden RI yang diposting 17 maret 2020 beberapa kutipan beliau yang mengatakan bahwa ada propesor dan dokter spesialis konsultan yang sudah koma di ICU Covid-19 ada yang berbagi ruang dengan paseien yang diriwayatnya,ada diminta disolasi dirumah karena Rumah sakit suda kehabisan tempat solasi  ada ungkapan beliau yang sangat miris mengatakan sempai  dengan hari ini ke 14 sejak terjadinya pandemic covid-19 , belum ada satupun berita pemerintah kemkes siap menyediakan dana sejumlah sekian kasus untuk penganangan Covid-19. Dan telah beberapa dokter  ada menjadi korban dari covid-19. 

Adapun pemerintah menyediakan tes cepat untuk mengatahui laju carona dan obat yang dapat disebuhkan corona antara lain Avigan dan klorokuin yang dimana Avigan untuk mengatasi influenza sementara klorokuin mengatasi malaria telah diluncurkan oleh pemerintah. Namun menurut Dr. Handoko Gunawan spesialis paru mengatakan belum ada terbukti meyembuhkan obat untuk corona. Bahkan beliau sendiri diberikan obat flu burung yang sebenarnya belum efektif menyebuhkan corona namun dari pada tidak ada obat maka terpaksa diberikan.

Islam Memberikan Solusi
Ajaran islam merupakan agama yang penuh rahmati menghormati darah seorang manusia bukan hanya sorang muslim saja dijamin keselamatannya tapi non-muslim pun akan dijamin jiwa Allah SWT berfirman “Barang siapa yang membunuh seorang manusia,bukan karena orang itu (membunuh) orang lain,atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi,maka seakan-akan dia telah membumbunuh manusia seluruhny. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia,maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.”(QS.Al-maidah ayat 32). 

Di tengah wabah covid-19 yang melanda disuatu negeri  islam punya cara mengatasinya dikisahkan Tahun 18 H, Hari itu Khalifah Umar bin Khattab ra bersama para sahabatnya berjalan dari Madinah menuju negeri Syam, Mereka berhenti didaerah perbatasan sebelum memasuki Syam karena mendengar ada wabah Tha'un Amwas yang melanda negeri tersebut. Sebuah penyakit menular, benjolan diseluruh tubuh yang akhirnya pecah dan mengakibatkan pendarahan. Abu Ubaidah bin Al Jarrah, seorang yang dikagumi Umar ra, sang Gubernur Syam ketika itu datang ke perbatasan untuk menemui rombongan. 
Dialog yang hangat antar para sahabat, apakah mereka masuk atau pulang ke Madinah, Umar yang cerdas meminta saran muhajirin, anshar, dan orang-orang yang ikut Fathu Makkah. Mereka semua berbeda pendapat, Bahkan Abu Ubaidah ra menginginkan mereka masuk, dan berkata mengapa engkau lari dari takdir Allah SWT? Lalu Umar ra menyanggahnya dan bertanya. Jika kamu punya kambing dan ada 2 lahan yang subur dan yang kering, kemana akan engkau arahkan kambingmu? Jika ke lahan kering itu adalah takdir Allah, dan jika ke lahan subur itu juga takdir Allah Sesungguhnya dengan kami pulang, kita hanya berpindah dari takdir satu ke takdir yang lain. Akhirnya perbedaan itu berakhir ketika Abdurrahman bin Auf ra mengucapkan hadist Rasulullah SAW. “Jika kalian mendengar wabah melanda suatu negeri. Maka, jangan kalian memasukinya. Dan jika kalian berada didaerah itu janganlah kalian keluar untuk lari darinya (HR. Bukhari & Muslim) .

Inilah yang kita sebut dengan karantina atau lockdown hanya hitungan hari saja semua kan tertangani  jika masyarakat  tetap tingga di dalam Rumah tanpa perlu khawatir bagaimana kehidupan mereka jika tidak keluar rumah, islam akan dijamin keberlangsungn hidup setiap manusia selama lockdown dan rakyatnya kan senantiasa menaati pemimpinnya. Karantina ini tidak berlangsung lama. Dan sistem islam akan memperhatikan rakyat mulai dari kesehatan sempai kebutuhan pokok, ini semua diperoleh dari kepemilikan umum berupa SDA. Tidak hanya itu tenaga medis akan di berikan kenyamanan senyaman mungkin memenuhi keperluan alat medis, obat-obatan ataupun  APD  dan menghadirkan banyak dokter dan semua ini dilakukan untuk keselamatan umat. Alhasil, Negara akan tanggung jawab dalam meriayah (mengurus) rakyatnya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW bersabda “Imam (Khilafah) adalah raa’in(pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyat” (HR al-Bukhari). Wallahu a’lam. 

Post a Comment

Previous Post Next Post