Statemen-Statemen Pejabat Sekuler Bikin Gerah

Oleh : Ummu Syafa 
(Muslimah Bangka Belitung)

Mengutip dari beberapa pernyataan yang di lontarkan oleh para pejabat di negeri ini khususnya terhadap umat islam. Pernyataan kotroversial seperti yang dilontarkan oleh petinggi Badan Pembina Idiologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi, “Agama merupakan musuh pancasila, sontak pernyataan tersebut membuat kegaduhan di tengah tengah masyarakat” imbuhnya. Menteri Agama Fahcrul Rozi beliau menyebutkan bahwa pelajaran tentang Khilafah dan Jihad dari materi fiqih menjadi materi sejarah walaupun dicermati tidak ada masalah atau biasa saja namun di balik di gantinya materi Khilafah dan Jihad menjadi materi sejarah menunjukan bahwa sesungguhnya hanya akal akalan saja demi menutupi wajah anti islam.Presiden Joko widodo sendiri menyatakan Agama sebagai sumber masalah dan harus dipisah dari politik.Begitupun juga dengan Wapres Ma'ruf Amin juga menyatakan sistem khilafah yang menerapkan islam sebagai Idiologi bernegara secara otomatis akan tertolak di Indonesia karena Negara Indonesia sudah menyepakati Pancasila sebagai ideologi bangsa.
Sesuatu yang tidak masuk akal keluar dan tidak sesual dengan logika bahwasanya Ketua Umum PDIP Megawati ingin mengganti ucapan Assalamualaikum dengan salam pancasila bahkan ketua BPIP Yudian wahyudi juga menyatakan ingin mengganti ucapan Assalamualaikum dengan Pancasila, padahal dalam islam mengucapkan salam merupakan suatu kebaikan bahkan di sunah kan.
Ironis tapi beginilah pola fikir para pengusa di negri sekuler saat ini yang terus menerus bermunculan narasi-narasi yang membuat masyarakat yang khususnya terhadap umat Islam yang semakin lama semakin membuat gerah. Entah mereka sadari atau tidak namun mereka berani menyatakan bahwa agama musuh ideologi negara. Jadi, apa bedanya dengan negara komunis. Dari sini, bisa kita tarik kesimpulan bahwa pernyataan yang dilontarkan tersebut menegaskan bahwa rezim sekuler akan selalu menempati Islam sebagai musuh.
Seharusnya, para pengusa negeri ini menyadari segala bentuk permasalahan yang ada tidak lepas dari penerapan sekulerisme. Sistem tersebut menjauhkan agama dari kehidupan. Problematika umat saat ini karena hukum yang diterapkan sangat tidak berpihak kepada rakyat.
Inilah bentuk kemunduran peradaban Islam termasuk di negeri ini. Semua terjadi karena umat meninggalkan agamanya. Jika agama kian ditinggalakan dapat dipastikan kerusakan akan semakin parah. Justru seharusnya agama menjadi pondasi negara.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) pernah mengeluarkan fatwa bernomor 7/Munas/VII/MUI/11/2005 secara tegas menyatakan pahan sekulerisme bertentangan dengan ajaran Islam. Menyatakan paham sekulerisme bertentangan dengan ajaran Islam. Fatwa itu menjelaskan, sekulerisme adalah memisahkan urusan agama hanya digunakan untuk mengatur hubungan peribadi dengan Tuhan. Sedangkan hubungan sesama manusia diatur hanya dengan berdasarkan kesepakatan sosial. Begitupun juga, umat islam haram mengukuti paham pluralisme, sekulerisme dan liberalisme. Demikianlah fatwa MUI yang ditandatangani oleh KH Ma'ruf amin sebagai ketua MUI.
Miris, di negeri yang mayoritas muslim justru umat Islam terzholimi, agamanya  didiskriminasi, ulamanya dikriminalisasi, bahkan pemerintah mengekang para khotib jum’at wajib memiliki sertifikasi dan harus memiliki standar agar  tidak menimbulkan masalah kebangsaan.
Kita menyakini bahwa kemerdekaan Indonesia tak lepas dari peran agama. Bahkan, untuk mempertahankan kemerdekaan, agama ikut andil didalamnya. Anehnya, agama dianggap sebagai sumber dari masalah hingga harus disingkirkan dari negara.
Sejatinya, sekulerisme telah menjauhkan negeri ini dari fitrahnya sebagai manusia. Aturan-aturan sang pencipat  yang semestinya diterapkan dalam aspek kehidupan malah dicampakkan. 
Seperti sekularisme dalam bidang pemerintahan berupa sistem demokrasi yang telah melahirkan politik yang permisif dan pragmatis. Sekulerisme dibidang hukum melahirkan para mafia peradilan. Keadilan hanya sebuah jargon saja. Sekularisme di bidang kehidupan sosial membuat masyarakat makin individualis. Sekularime yang merambat dalam aspek budaya telah menghancurkan sendi-sendi moral bamgsa terutama bagi generasi yg semua itu merupakan ancaman serius bangsa.
Inilah bentuk kegagalan sistem sekularisme yang mengakibatkan berkembangnya kebodohan dan pengabaian atas agamanya. Tidak tau hak-hak Allah SWT dan hak-hak manusia, juga menyingkirkan sebagian besar hukum syariat islam. Padahal dengan menerapkan syariah islam, umat menjadi mulia sebagaimana dikatakan Umar bin Khathab.Ra:
Sesungguhnya kita dahulu adalah kaum yang paling hina, kemudian Allah muliakan kita dengan Islam. Bagaimanapun kita mencari kemuliaan selain dengan islam? yang dengan itu Allah telah muliakan kita. Maka, Allah pasti akan menghinakannya. (HR Al hakim)
Maka tidak ada pilihan bagi umat islam selain ikut memperjuangkan institusi yang akan menjaga dan memuliakan Islam yaitu Khilafah 'Ala minhaj nubuwa.

Post a Comment

Previous Post Next Post