Pacitan, -Progam
pembangunan Jambanisasi di wilayah Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan, Jawa
Timur, sudah selesai dilaksanakan. Namun, dalam pembangunannya dihadapkan
dengan sejumlah problem, seperti kondisi medan yang sulit hingga kekurangan
air.
Hal itu disampaikan Danramil 0801/04 Tegalombo, Kapten
Czi Suprapto, saat memberikan paparan terkait program pembangunan jambanisasi
kepada tim pengawasan dan evaluasi (Wasev) Kodam V Brawijaya, sebelum melakukan
pengecekan pembangunannya.
Suprapto mengatakan, kendala yang dihadapi di lapangan
diantaranya lokasi medan yang sulit, terjal dan sasaran yang jauh. Kemudian
waktu yang singkat dan dituntut pekerjaan selesai.
"Selain itu, ada beberapa sasaran yang kekurangan
air sehingga hanya mengandalkan air bantuan serta membeli," katanya, di
Markas Kodim 0801 Pacitan, Senin (13/01/2020).
Adapun upaya yang dilakukan yakni, melaksanakan
koordinasi dengan Instansi dan perangkat desa terkait, meningkatkan peran
Babinsa dan anggota Kodim 0801 beserta masyarakat, untuk bersama-sama
mengerjakan sasaran.
"Dengan kondisi medan yang sulit dan terbatas kita
berkordinasi dengan Instansi lain dan membuat tampungan guna menunjang
pekerjaan. Dan dalam pengedropan material kita bekerjasama dengan masyarakat
serta aparat desa setempat," terangnya.
Menanggapi hal itu, Waka Pendam V
Brawijaya, Letkol Czi Syamsul menyarankan, untuk membuat catatan
pelaksanaan hingga membuat peta jarak. Dengan tujuan agar pelaksanaan
pembangunan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan di awal.
"Kita mendapat program seperti ini agar membikin
catatan pelaksanaan sehingga kita tahu sasaran yang sudah kita laksanakan dan
mengambil foto kondisi awal. Kemudian membuat struktur organisasi pelaksanaan
sehingga kita tahu tugas dan tanggung jawab masih-masing," ucapnya.
Selain itu, lanjut Syamsul, diminta untuk melaporkan
setiap perkembangan fisik pembangunan kepada komando atas dari awal hingga
akhir, sehingga mengetahui sampai di mana pembangunan tersebut. Kemudian, ia
juga menyarankan untuk membuat peta jarak ke sasaran, baik dari kodim maupun
dari koramil.
"Dengan adanya peta jarak, lebih meyakinkan kepada
tim pengawas sehingga tidak menimbulkan banyak pertanyaan. Jangan sekali-kali
mengambil hak milik orang lain yang akan menghancurkan karir kita, dan harus
melakukan yang terbaik bagi masyarakat," pinta Waka Pendam.
Di tempat yang sama, Mayor Czi Bambang, Kaziwas Zidam
V/Brawijaya menambahkan, berbagai kendala yang terjadi di lapangan tersebut
sudah dapat dipecahkan. "Sampai sekarang, pembangunan sudah selesai
dilaksanakan. Untuk foto sudah kita laksanakan mulai dari awal sampai akhir.
Dan sudah kita laporkan ke komando atas, sehingga tahu perkembangan pembangunan
yang kita kerjakan," katanya.
Sementara itu, Dandim 0801 Pacitan, Letkol Inf. Nuri
Wahyudi menambahkan, program tersebut bukan yang pertama kali dikerjakan,
karena pada sebelumnya sudah ada program-program lain yang sudah dikerjakan
oleh TNI yang bekerjasama dengan Pemprov Jatim.
"Kami Kodim 0801/Pacitan adalah sebagai pelaksana
yang ditunjuk dari Kodam V Brawijaya. Kami mohon maaf apabila dalam penyambutan
kami banyak kekurangan dan kami minta arahan, sehingga dalam pelaksanaan
program pembangunan jambanisasi dapat berjalan lancar sesuai dengan rencana
yang sudah ditentukan," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, sebanyak 503 unit pembangunan
progam jambanisasi yang diselenggarakan oleh Pemerintah Propinsi Jawa Timur
yang bekerjasama dengan Kodam V Brawijaya di Kecamatan Sudimoro tersebut,
tersebar di sembilan desa. Diantaranya, 70 unit di Desa Gunungrejo, 75 unit di
Desa Klepu, 30 unit di Desa Sumbowo. Kemudian 80 unit di Desa Karang Mulyo, 35
unit di Desa Ketanggung, 70 unit di Desa Sudimoro, 35 unit di Desa Pager Lor,
105 unit di Desa Pager Kidul dan 3 unit Desa Sukorejo.
Setelah mendapat paparan, sekitar pukul 09.19 WIB Tim
Wasev Kodam V Brawijaya didampingi Dandim 0801 Pacitan bergegas menuju ke
Kecamatan Sudimoro, untuk melakukan pengecekan pembangunan progam tersebut.
Dengan sasaran yakni, di RT 01, RW 06, Dusun Worawari dan di RT 03, RW 04,
Dusun Pagergunung, Desa Pagerkidul yang mendapat progam itu.
Post a Comment