Uighur Menjerit, Dimanakah para Penguasa Muslim ?

Oleh : Ai iim

Tragedi Rohingya, tak berkesudahan. Entah sudah berapa ribu orang meregang nyawa karena mempertahankan agamanya. Pemerintah cina telah  berlaku kejam terhadap kaum muslim uighur di wilayah Xinjiang. Jutaan warga uighur muslim dipaksa menjalani indoktrinasi di sejumlah penampungan politik diwilayah otonomi Xinjiang. Mereka melucuti semua yang berbau islam, bahkan mereka mencuci otak kaum muslim uighur dan mendoktrin komunisme. Kamp-kamp raksasa dibangun bagi mereka  bukan untuk mendidik, tapi melepaskan identitas  agama mereka sebagai muslim dan keturunannya sebagai bangsa uighur.

Tindakan keras Pemerintah China terhadap etnis minoritas Muslim Uyghur telah mendapat kecaman internasional. Namun beberapa suara yang sebenarnya signifikan, yakni dari negara-negara Muslim malah nyaris tak terdengar.Ini sangat memprihatinkan,padahal kejadian ini sudah berlangsung sejak lama. Begitu juga tewasnya ratusan juta orang di Rohingya bukan jumlah yang kecil. Anehnya dunia seolah menganggap itu tidak ada. Terbukti kasus pembantaian, pemerkosaan, pembakaran dan pengusiran ini luput dari tanggapan mereka. Ditengah kondisi yang mengenaskan itu, pemerintah indonesia yang mayoritas penduduknya muslim tak bereaksi. Bahkan ada tokoh yang mengatakan itu adalah separatis. Padahal, dilihat dari kacamata hak asasi manusia(HAM), ini tergolong tragedi HAM yang luar biasa. lalu, kemana negara-negara besar yang selama ini selalu mengembar gemborkan slogan HAM??

 Berbeda dengan peristiwa Bom Paris, dunia heboh. Semua teriak mengutuk dan mengecam pelakunya, padahal hanya beberapa gelintir yang tewas. Saat itu presiden Jikowi langsung mengeluarkan pernyataan hanya sehari setelah kejadian itu.

Sebelumnya, surat kabar Wall Street Journal melaporkan bahwa pemerintah China mendanai sekelompok delegasi asal Indonesia yang terdiri dari organisasi Islam dan wartawan untuk berkunjung ke Xinjiang dalam upaya meraih dukungan internasional dan membentuk opini publik.
Tudingan bahwa dua ormas Islam terbesar Indonesia dibungkam dengan gelontoran dana dari pemerintah China agar tidak menyuarakan penderitaan Muslim Uighur di Xinjiang, China langsung dibantah oleh Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.

Bukan hal yang aneh lagi ketika dunia dipimpin oleh negara-negara barat,akan bereaksi jika korbannya adalah non muslim, namun begitu korbannya muslim, mereka seperti menutup mata. bahkan tak jarang malah membiarkannya. Tak hanya Indonesia,para pemimpin negeri islam lainya pun diam. tak ada respon atas kebiadaban rezim komunis cina. Alih - alih semua ini karna faktor bisnis.

Masalah ekonomi juga dinilai menjadi salah satu alasan pemerintahan Jokowi enggan bergerak memperjuangkan isu HAM di ranah internasional. 

Bagaimana pun  kaum muslim uighur adalah bagian dari umat islam. Sebagaimana Palestina, mereka berhak menentukan nasib mereka sendiri dan mengusir penjajah yang telah mencaplok mereka.

Oleh karena itu, kaum muslim tidak bisa bergantung pada sistem yang ada sekarang. Jalan satu-satunya adalah sistem islam. Karena hanya islamlah yang mengatur dan memberi solusi  bagi seluruh problematika kehidupan. Bencana - bencana kemanusiaan saat ini yang menimpa kaum muslim sebabnya sangat jelas yakni tidak adanya perisai yang melindungi mereka. Itulah khilafah.
Walallahu àlam bishowab.

Post a Comment

Previous Post Next Post