Reynhard Sinaga: Sang Predator Buah Sekularisme



Oleh: Novi Dyah R.
Member AMK

Baca berita tentang Reynhard Sinaga, sang predator "Asshole Hunter", itu sangat mengerikan. Ia adalah mahasiswa di salah satu universitas di Inggris. Menurut beberapa media ia telah memperkosa 195 pria. Dan perbuatannya itu divideokan. 

Ia tinggal di apartemen yang bersebelahan dengan klub malam tempat nongkrong banyak pria muda untuk menghabiskan waktu luangnya. Di situ ia mencari mangsa dan dengan mudah ia mendapatkannya. Mereka yang menjadi korban kebanyakan masih muda dan tidak menyadari kalau mereka adalah korban perkosaan.

Reynhard Sinaga adalah putra seorang bankir kaya, lahir di Jambi Pulau Sumatra, Indonesia pada tanggal 19 Februari 1983. Ia adalah anak tertua dari empat bersaudara yang keluarganya sekarang tinggal di Depok, Jawa Barat. Menurut keluarganya ia rajin beribadah ke gereja. Entah mengapa ia memiliki perilaku seks yang menyimpang, suka sesama jenis.

Sudah fitrahnya dalam diri manusia itu ada naluri suka dengan lawan jenis. Dan fitrahnya laki-laki itu menyukai wanita. Jika hal ini terjadi semisal laki-laki menyukai laki-laki ataupun wanita menyukai wanita, maka ini adalah penyakit yang harus segera dihentikan. Ini kesalahan dalam menyalurkan naluri seksual. Dan harus segera ditangani.

Menjamurnya kehidupan homoseksual atau maraknya LGBT disebabkan sistem sekuler yang diadopsi. Dari sekuler ini melahirkan pandangan dan perilaku liberal. Sekularisme telah memisahkan urusan agama dengan urusan negara. Negara seharusnya mengayomi, mengontrol dan mengarahkan kehidupan rakyatnya agar sesuai dengan ajaran agama. Jika Negara tidak melakukan itu sama saja dengan membuka pintu-pintu kerusakan yang akan menghancurkan sendi-sendi kehidupan warganya. kerusakan pasti terjadi di tengah-tengah masyarakat.

Dan terbukti, buah dari sekuler melahirkan perilaku liberal. ini bisa kita lihat dari model pergaulan remaja kita yang cenderung bebas dengan mengesampingkan norma-norma agama. Pemahaman liberal yang tumbuh subur dalam sistem politik demokrasi memunculkan perilaku rusak, semisal LGBT. Bahkan dalam pandangan penganut paham liberal ini, orang-orang menyimpang ini harus dilindungi dengan alasan kemanusiaan. Padahal agama jelas mengharamkan.

Ngerinya perilaku LGBT, bahkan perkawinan sesama jenis diperbolehkan di beberapa negara. Bahkan mereka mendapatkan perlindungan dan hak yang sama dengan warga yang lainnya. Lucunya mereka juga ingin punya anak, padahal hal itu tidak akan dapat terjadi.  

Jika dimisalkan dengan magnet lazimnya kutub positif (+) akan menarik kutub negatif (-). Kutub negatif (-) mana mungkin menarik kutub negatif (-), atau kutub positif (+) menarik kutub positif (+), yang ada justru akan saling tolak menolak antar kedua kutub. Jadi mustahil dapat memiliki anak, jika kutubnya sama. 

Sungguh dalam Islam perilaku ini sangat dilaknat oleh Allah. Ingat kisah Nabi Luth yang umatnya dilaknat Allah dan diturunkan bencana untuk mereka? 

Para ulama kaum muslimin mengatakan bahwa perbuatan sodomi (liwath) lebih besar dosa dan hukumannya daripada perbuatan zina. Adapun pelaku sodomi (liwath) hukumannya adalah dibunuh dalam keadaan bagaimana pun. 

Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Barangsiapa yang mengetahui ada yang melakukan perbuatan liwath (sodomi) sebagaimana yang dilakukan oleh Kaum Luth, maka bunuhlah kedua pasangan liwath tersebut.” (HR. Abu Daud no. 4462, At Tirmidzi no. 1456 dan Ibnu Majah no. 2561)

Bagaimana hukuman membunuhnya? Hukuman bagi pelaku liwath bisa dibakar dengan api, dirajam (dilempar) dengan batu, atau dibuang dari tempat tertinggi di negeri tersebut, kemudian dilempari batu sampai mati. 

Hendaknya kita dapat mengambil pelajaran dari peristiwa itu, betapa besar dosa dan hukumannya bagi pelaku liwath. Hal ini dikarenakan perbuatan liwath adalah perbuatan yang teramat keji –wal ‘iyadzu billah- yang dapat merusak tatanan masyarakat Islam.

Sejatinya, kerusakan pergaulan para pemuda dapat diatasi dengan mencampakkan sistem yang rusak. Sudah saatnya kita mencampakkan sistem kufur ini ke dalam sampah peradaban. Mari beralih ke dalam sistem Islam yang telah terbukti 13 abad mampu menyejahterakan rakyatnya, hingga 2/3 belahan dunia ada dalam rengkuhan sistem Islam ini.

Wallahu 'alam bishshowab.

Post a Comment

Previous Post Next Post