Hoax Penculik Anak: Kapitalisme gagal menjamin keamanan Masyarakat

Oleh : Rofi' Maryam 
(Aktifis Dakwah dan Penulis)

Sejak beberapa bulan lalu, masyarakat dihebohkan dengan isu penculikan anak yang beredar di berbagai media sosial. Mulai merebak dari facebook lalu tersebar ke para pengguna whatshapp. Tersebar bermacam foto mengerikan para korban penculikan yang di mutilasi dan diambil organ tubuhnya, sampai foto para pelaku yang menyamar dengan berbagai wujud. Ditambah lagi viral video penangkapan pelaku penculikan anak di Bekasi yang di berhasil dibawah ke kantor polisi.

Tentu saja isu ini sangat meresahkan masyarakat, terlebih lagi para orang tua. Orang tua tidak tenang ketika mengantarkan anak-anak mereka ke sekolah atau ke tempat kursus. Bisa jadi para penculik beraksi disana. Begitupun ketika anak-anak mereka bermain diluar rumah bersama teman-temannya, bayangan terjadi penculikan  saat anak bermain juga menghantui. Mengurung anak-anak mereka di dalam rumah tentu menjadi pilihan yang lebih baik, anak-anak akan lebih aman jika berada di dalam rumah mereka. Bersama saudara atau babysitternya.

Isu penculikan anak dan dimutilasi serta dijual organ tubuhnya ini sebenarnya sudah sejak lama beredar. Mencuat di berbagai daerah, hingga tak ketinggalan juga menghantui masyarakat Palembang Sumatera Selatan. Namun isu ini kemudian berkurang setelah klarifikasi oleh pihak kepolisian bahwa yang demikian hanyalah hoax (berita bohong) semata. Polisi menghimbau kepada para orang tua agar tidak terlalu mengkhawatirkan hal tersebut. Karena isu yang viral dan merebak serta meresahkan masyarakat itu hanyalah hoax semata. Pelaku yang tertangkap tidak terbukti melakukan penculikan anak, melainkan hanya orang yang mengalami gangguan jiwa saja.

Walaupun isu penculikan anak sudah diklarifikasi oleh pihak kepolisian sebagai hoax semata. Namun rasa takut tetap saja masih menghantui perasaan masyarakat. Tingginya tingkat kriminalitas serta rusaknya pergaulan anak dan remaja saat ini, menjadi pemicu kekhawatiran masyarakat yang semakin tinggi. Masyarakat menganggap bahwa anak-anak tidak bisa dibiarkan keluyuran diluar rumah tanpa pengawasan dan jaminan keamanan. Padahal, kebutuhan anak untuk bersosialisasi diluar rumah, menuntut ilmu pengetahuan dan agama tidak bisa di dapat ketika anak hanya berdiam diri di dalam rumah. Jika diluar rumah orang tua khawatir terjadi penculikan atau pelecehan seksual dari para predator anak. Mengurung anak di dalam rumah juga ternyata tidak bisa menjadi solusi. Anak yang di kurung di dalam rumah pasti merasa bosan, lalu mereka akan memanfaatkan gadget nya untuk menghilangkan kebosanan. Dan membiarkan anak bermain gadget ternyata juga akan memberikan dampak yang buruk. Selain akan membuat mereka kecanduan game online. Anak yang sering bermain gadget juga cenderung akan mengalami kerusakan syaraf dan gangguan jiwa sosial.

Islam, solusi mewujudkan rasa aman bagi masyarakat
Dalam pandangan Islam, sandang, pangan, papan, mendidikan, kesehatan dan keamanan adalah sesuatu yang mutlak harus dipenuhi oleh negara kepada rakyatnya. Islam mewajiban negara harus menjamin keenam hal ini. Karena hal itu adalah pokok dari kebutuhan masyarakat. Salah satunya adalah kewajiban pemenuhan rasa aman bagi masyarakat. Rasa aman merupakan salah satu nikmat Allah yang besar dan salah satu pilar asasi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, karena menurut sifat dasarnya, meskipun manusia hidup di tengah bangsa yang berperadaban tinggi, berkemajuan, dan berekonomi kuat, mereka tak akan mampu hidup dengan baik di tengah suasana yang dipenuhi ketakutan dan kekhawatiran. Sebaliknya dalam suasana kehidupan yang aman, sebuah bangsa bisa membangun peradaban, sehingga melahirkan generasi yang unggul.

Begitu pentingnya perwujudan rasa aman ini, sampai-sampai Nabi Ibrahim as memohon kepada Allah curahan keamanan sebelum meminta kemudahan rizki. Sebab orang yang didera rasa takut, tidak akan bisa menikmati lezatnya makan dan minum. Allah SWT menceritakan permohonan Nabi Ibrahim as dalam firman-Nya.

 “Dan (ingatlah) ketika Ibrahim bedo’a : Wahai, Rabbku, jadikanlah negeri ini negeri aman sentausa dan berikanlah rizki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian”.[al-Baqarah : 126]

Dalam sistem kapitalis sekuler yang diterapkan saat ini, muncul banyak perilaku kejahatan yang membuat keresahan di masyarakat. Sistem yang menjamin kebebasan berprilaku bagi setiap individu ini menumbuhsuburkan keberadaan para pelaku kriminal ini  berupa teror, hoax, dan lain-lain.

Stabilitas keamanan hanya akan tercipta dengan syari’at Islam, menegakkan hukum-hukum Islam dan mengaplikasikan tuntunan Nabi SAW. Keamanan yang hakiki hanya akan terwujud dengan menghidupkan spirit totalitas penghambaan kepada Allah SWT, menegakkan syari’at Allah, menebarkan qaidah yang benar dan penanaman moral Islam. Ini akan memberikan pengekangan pada jiwa manusia untuk berbuat buruk, seperti teror penculikan, dan hoax.

Islam jelas mengatur bahwa pelanggaran hak-hak masyarakat, terror dan berita bohong akan mendapat sanksi yang tegas bagi pelakunya. Hanya negara yang mampu menegakan hukum  yang tegas dan menyebarkan dakwah secara lansung kepada masyarakat menuju aqidah yang benar yang akan menjadikan manusia berkepribadian mulia. Penyebaran aqidah yang benar akan menghalangi berkeliarannya orang yang bermaksiat, dan penjahat. Pemerintah memiliki peran yang sangat besar dalam terciptanya keamanan, sebab mereka adalah para pengatur kebijakan dan penegak hukum. Baik atau buruknya rakyat dalam pemerintahan sangat tergantung pada pemimpin dan aturan yang ditegakkannya. Ketika hukum ditegakkan secara tegas dan adil serta amar ma’ruf Nahi Munkar dilaksanakan secara lansung oleh negara, tentu saja hal ini akan menciptakan keamanan suatu negeri. 

Ketegasan itu akan menjadikan manusia berpikir ketika hendak berbuat zalim. Keagungan akhlak mulia yang bermanfaat dan pahala yang didapat tentunya juga akan mendorong masyarakat menolak melakukan perbuatan keji dan munkar. Oleh karenanya, pemerintah hendaklah berupaya agar keadilan itu ditegakkan dengan melaksanakan aturan islam serta menyebarkan dakwah islam yang mulia. Sebab tidak ada aturan yang lebih adil dan lebih sempurna untuk membawa manusia pada keamanan, menjadikan manusia sebagai manusia seutuhnya kecuali hukum yang dibuat oleh Sang Pencipta manusia.
Allahu’alam

Post a Comment

Previous Post Next Post