Bahaya Sekularisme Mengintai Remaja



Oleh : Eviyanti
Pendidik Generasi dan Member Akademi Menulis Kreatif

Sekularisme adalah paham yang memisahkan agama dari kehidupan. Agama dilarang mencampuri urusan dunia. Urusan agama hanya boleh ada di ruang-ruang ibadah, tidak pada aktifitas keduniaan. Paham sekularisme yang begitu massif menghantam siapa saja tanpa kecuali, termasuk remaja. Sekularisme menyerang remaja dengan baju modernisasi. Barat sebagai pengusung ide ini membombardir pemikiran remaja Indonesia dengan budaya-budaya mereka. Food, fashion, fun, life style, dan paham-paham sesat. Melalui tontonan virus-virus sekularisme dan paham sesat lainnya disebar dan menjangkiti kaum remaja. Dan saat ini telah terbukti, remaja begitu dekat dengan pergaulan bebas, miras, narkoba, tawuran, yang berujung pada tindak kriminal dan penyakit sosial.

Sekularisme telah menghilangkan identitas seorang muslim. Agama yang seharusnya menyertai setiap aktifitas kini ditinggalkan. Seluruh perbuatannya bukan atas bimbingan agama. Alhasil kemaksiatan pun mudah menghampiri.

Sebab remaja adalah agen perubahan, generasi penerus bangsa. Apa jadinya jika remaja hari ini disibukkan dengan bermaksiat dan hal-hal yang sia-sia? Apalagi Indonesia saat ini mendapat bonus demografi, dimana populasi remaja begitu pesatnya. Dilansir oleh okezone.com, 04/01/2019, Menurut data penduduk tahun 2019, jumlah remaja mencapai 66,3 juta jiwa dari 258,7 juta jiwa penduduk Indonesia.

Tingginya angka populasi remaja tak membawa perubahan negeri ini menjadi lebih baik. Justru tindak kriminalitas muncul dari para remaja akibat kehidupan yang serba hedonis dan permisif. Sejumlah kasus miris disebabkan oleh remaja.  Dilansir oleh tribunnews.com, 25/01/2016, Angka kehamilan remaja di Indonesia mencapai 48 dari tiap 100 remaja. Tahun 2015, terdapat 976 remaja di Yogyakarta yang hamil di luar nikah, 58% dari remaja yang hamil memilih aborsi daripada melanjutkan kehamilan.

Atau seperti yang dilansir oleh CNNIndonesia.com, 04/07/2019, Survei dari Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), menunjukkan 2,3 juta pelajar atau mahasiswa di Indonesia pernah mengkonsumsi narkotika. Angaka itu setara dengan 32% dari populasi kelompok tersebut. 

Dapat dibayangkan dalam 10 atau 20 tahun kedepan, betapa rusaknya kehidupan remaja negeri ini. Jika sistem sekularisme ini masih bercokol.

Pemuda Harapan Islam

Al-Qur'an banyak mengisahkan perjuangan nyata para nabi dan rasul. Dimana sebagiannya dari kalangan pemuda.

Atau kisah para sahabat Nabi. Seperti kisah Ashabul Kahfi, pengikut nabi Isa as. Mereka adalah sekelompok anak muda yang menolak kembali pada agama nenek moyang mereka, yakni menyembah selain Allah Swt. Mereka akhirnya bermufakat untuk mengasingkan diri dan berlindung dalam gua. Atau kisah Usamah bin Zaid, diangkat oleh Nabi Saw sebagai komandan untuk memimpin pasukan kaum muslim menyerbu wilayah Syam, dalam usia 18 tahun. Abdullah bin Umar telah memiliki semangat juang untuk berperang sejak umur 13 tahun, dan kisah lain yang semisal.

Pemuda dan remaja seperti itulah yang mampu membawa perubahan bagi bangsanya. Mengemban dakwah untuk memberantas kemaksiatan dan kezaliman.

Oleh karena itu pemuda-pemuda Islam wajib mempersiapkan diri dengan pemahaman Islam. Agar mampu mengubah dunia dari peradaban yang kelam menuju peradaban gemilang dengan membawa cahaya Islam.

Wallaahu a'lam bishshawaab

Post a Comment

Previous Post Next Post