Lillaah Menyertaimu

By : Sumiati

Pagi cerah terasa hangat mentari menyinari.
Jam berdenting mengingatkan diri.
Mujahidku yang kedua telah siap pergi.
Mujahidku yang ke tiga masih bermimpi.

Musim masih kemarau.
Cuaca terik sinar kemilau.
Debu pekat terhirup membuat suara parau.
Pekik penjaga pintu kereta tanpa penghalang menghalau.

Pukul 6.30 meluncur.
Melalui jalan sebagian hancur.
Membuat sebagian kerikil terpelanting terlindas ban kendaraan.
Menuju sekolah para penghafal Alquran.

Ananda shalihah Putri namanya.
Belum lama mengenalnya.
Tingkahnya sering mengundang tanya.
Walaupun terjawab juga akhirnya.
Banyak belajar darinya.

Setiap anak memang unik.
Sering kali egonya menggelitik.
Kadang menguras emosi menguji simpatik.
Tak jarang membuat air mata menitik.

Doa dan upaya terus ditanamkan.
Demi cinta dan sayang.
Tugas guru adalah mengingatkan.
Sabar dengan berbagai ujian.

Tingkahnya yang kadang mengundang amarah.
Tak mengapa berharap suatu hari terarah.
Lelah tetap biarlah.
Semoga suatu hari menjadi Lillaah.

Tak selamanya anak berulah.
Mutiara hatinya terkadang berpolah.
Menghadirkan harap kepada Allah.
Yang memiliki maha merubah.

Di balik itu semua.
Empatinya ada.
Bentuk peduli dan cintanya.
Kepada guru pembimbingnya.
Tampak akhlak yang mulia.

Semoga Allah jaga istiqomahmu.
Semoga kami sabar tak jemu.
Mendidik dan menjadi teladanmu.
Demi surga yang di rindu.

Post a Comment

Previous Post Next Post